Jumlah gigi pengaruhi kemampuan memori?
Merdeka.com - Jika Anda ingin tetap memiliki ingatan yang tajam, sebaiknya jangan malas menggosok gigi. Sebab penelitian terbaru menyebutkan bahwa jumlah gigi memengaruhi kemampuan memori seseorang.
Sebanyak 273 orang dewasa berusia 55 tahun ke atas tepatnya dilibatkan dalam penelitian tersebut. Peneliti pun menemukan kalau jumlah gigi asli para responden berperan penting dalam menghasilkan nilai tes memori secara maksimal.
Meskipun peneliti belum yakin kenapa jumlah gigi memengaruhi kemampuan memori, namun beberapa riset sebelumnya juga pernah menyebutkan bahwa memang ada kaitan antara keberadaan gigi asli dengan fungsi kognitif otak. Jadi jika para orang dewasa memiliki gigi yang terlalu sedikit atau ompong, mereka berisiko mengalami penurunan kemampuan memori ketika tua.
-
Apa yang diungkap oleh tes kepribadian berdasarkan bentuk gigi? Tes kepribadian berdasarkan bentuk gigi untuk mengungkap jati diri seseorang.
-
Bagaimana gigi ompong mempengaruhi bicara? Selain itu, Murti menambahkan bahwa kehilangan gigi juga berdampak pada kemampuan berbicara. Ketika satu atau beberapa gigi hilang, pelafalan dalam berbicara akan berubah, sehingga pengucapan menjadi kurang jelas dan mengganggu komunikasi sehari-hari.
-
Apa sebenarnya penyebab kerusakan gigi? Zat makanan, bakteri, dan air liur bergabung membentuk plak yang menempel di gigi Anda. Kerusakan gigi dimulai saat gula dan pati tertinggal di gigi untuk waktu yang lama. Bakteri dalam plak memakan makanan bergula dan bertepung, yang membentuk asam. Asam dalam plak ini mengikis email atau lapisan luar gigi yang keras.
-
Kenapa tes kepribadian berdasarkan bentuk gigi bisa membantu memahami diri sendiri? Tes ini membantu memahami preferensi, pemikiran, IQ, minat, bakat, cara mengelola emosi, dan kecerdasan individu.
-
Bagaimana cara kebiasaan menggigit kuku bisa memengaruhi penampilan seseorang? Kuku yang rusak juga mempengaruhi penampilan dan sering kali membuat seseorang merasa tidak percaya diri.
-
Gimana diabetes mempengaruhi kesehatan gigi? Penyakit diabetes dapat meningkatkan risiko berbagai masalah mulut. Tingginya kadar glukosa (gula) dalam darah menyebabkan peningkatan kadar gula dalam air liur.
"Mungkin ketika gigi dicabut atau tanggal, sensor sinyal dari gigi yang harusnya dikirim ke otak menjadi lemah, sehingga fungsi kognitif otak seperti memori ikut terpengaruh," papar peneliti, sebagaimana dikutip dari Live Science.
Gigi asli memang bertugas mengirim sinyal pada otak melalui sel saraf yang bertanggung jawab terhadap sensasi yang dirasakan wajah, termasuk ketika menggigit dan mengunyah.
Peneliti juga menduga penyebab lain kenapa jumlah gigi bisa memengaruhi kemampuan memori. Misalnya penyakit gusi yang memicu infeksi bisa membuat gigi tanggal dan menyebabkan inflamasi. Adanya inflamasi lantas mematikan sel saraf dan mengganggu kemampuan memori.
Hasil penelitian kemudian dilaporkan dalam European Journal of Oral Sciences.
(mdk/riz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehilangan gigi atau kondisi gigi ompong yang tidak segera ditangani dapat mengganggu kemampuan mengunyah dan buat wajah jadi terlihat keriput.
Baca SelengkapnyaSebagai pusat kendali tubuh, otak mengatur segala sesuatu mulai dari detak jantung hingga pemikiran abstrak.
Baca SelengkapnyaIngatan atau memori yang kita miliki terdiri dari berbagai jenis dan memiliki kegunaannya sendiri-sendiri.
Baca SelengkapnyaKebiasaan mengupil tanpa disadari bisa menjadi penyebab terjadinya masalah kesehatan yang lebih berat berupa Alzheimer's.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan ingin mengungkap hubungan antara fitur wajah tertentu dan pengaruhnya terhadap persepsi orang terhadap orang di baliknya.
Baca SelengkapnyaDampak dari pemanasan global yang sedang terjadi saat ini telah terbukti memengaruhi ukuran otak manusia serta perilaku yang ditunjukkan.
Baca SelengkapnyaKemiskinan yang dialami seseorang bisa menyebabkan berbagai dampak pada kehidupannya termasuk pada penuaan dalam otak.
Baca Selengkapnya