Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

[Kaleidoskop]-4 penelitian pencegahan alzheimer terbaru di 2015

[Kaleidoskop]-4 penelitian pencegahan alzheimer terbaru di 2015 ilustrasi kaleidoskop sehat. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Penyakit alzheimer memang bukanlah penyakit baru. Penyakit yang dinamai sesuai dengan nama penemunya yaitu Alois Alzheimer yang mulai membuka buku tentang alzheimer pada tahun 1907. Meskipun terhitung telah lama sejak lembar pertama mengenai penyakit ini dibuka, namun hingga kini masih belum ada terapi maupun obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit ini secara total.

Namun, ini bukan berarti para ilmuwan hanya berdiam diri mengenai hal ini. Para peneliti terus melakukan berbagai uji coba untuk menemukan jenis pengobatan dan bahkan pencegahan yang bisa digunakan untuk mengurangi risiko penyakit ini. Terkait dengan pencegahan alzheimer, pada tahun 2015 ini setidaknya ada 4 penemuan baru yang berhasil dilakukan oleh para ilmuwan untuk mengurangi risiko penyakit alzheimer.

Efek mujarab menyanyi bagi alzheimer

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Helsinski,Finlandia menemukan hubungan antara menyanyi dengan demensia, terutama tipe alzheimer. Studi tersebut menemukan bahwa orang lanjut usia dengan gejala demensia ringan mengalami perbaikan dalam memori kerja setelah menerima 10 minggu pelatihan musik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa menyanyi bermanfaat untuk kerja memori para pasien demensia, terlepas dari ada atau tidaknya pengalaman mereka dalam dunia musik sebelumnya. Efek ini sangat menonjol pada mereka dengan demensia ringan dan berusia di bawah 80 tahun. Selain itu, bernyanyi atau mendengarkan musik mampu mengurangi depresi para peserta yang dengan demensia tipe alzheimer ringan.

Konsumsi tempe kurangi penderitaan alzheimer

Saat Alzheimer menyerang, secara otomatis penyakit ini memang tidak bisa disembuhkan secara total. Namun sebuah terapi bisa dilakukan untuk menghambat progesivitas plak dan simpul penyebab Alzheimer. Selain selalu menerapkan pola hidup sehat, penderitaan akibat penyakit ini ternyata bisa dikurangi dengan banyak makan tempe.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa kulit kedelai yang masih menempel di tempe sangat tinggi akan lesitin. Zat alami ini efektif untuk menghambat pertumbuhan simpul dan plak. Sehingga progresivitas dari penyakit ini akan berkurang.Selain alasan tersebut, kegiatan untuk mengunyah tempe ternyata juga berdampak positif bagi penanganan penyakit Alzheimer. Beberapa urat saraf di rahang yang terlibat dalam kegiatan ini mampu mengumpulkan kemampuan simpul dan plak untuk berproduksi.

Pengelolaan stres

Berbicara mengenai stres, selain menjadi akar beberapa masalah kesehatan seperti insomnia, depresi dan tekanan darah tinggi, kini stres bahkan telah dikaitkan dengan gangguan kognitif ringan pada orang tua dewasa yang lebih tua.

Gangguan kognitif ringan tau yang dikenal juga dengan mild cognitive impairment (MCI) merupakan gejala awal alzheimer. Dalam studi yang baru-baru ini dipublikasikan, para peneliti menemukan bahwa orang-orang dengan stres tinggi memiliki dua kali kemungkinan lebih besar mengembangkan penyakit neurodegeneratif.

studi tersebut menyediakan bukti kuat bahwa stres meningkatkan kemungkinan seseorang dengan usia yang lebih tua mengembangkan gangguan kognitif ringan. Yang menarik adalah, para peneliti meyakini bahwa stres bisa dimanfaatkan sebagai faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk perbaikan kemampuan kognitif, dengan membuat stres menjadi target potensial pengobatan.

Posisi tidur pengaruhi risiko alzheimer

Menurut penelitian terbaru, posisi tidur kita setiap hari dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena penyakit seperti Alzheimer. Para peneliti mengatakan bahwa tidur menyamping ternyata mampu membersihkan otak saat tidur.

Para peneliti dari Stony Brook University yang bekerjasama dengan tim peneliti dari University of Rochester menunjukkan hubungan antara posisi tidur dengan risiko penyakit yang berkaitan dengan otak.

Para peneliti menunjukkan bahwa tidur dengan posisi menyamping lebih efektif dalam menghapus limbah otak.Oleh karena itu, tidur dalam posisi menyamping bisa menjadi praktik penting untuk membantu mengurangi kemungkinan terkena Alzheimer, Parkinson dan penyakit neurologis lainnya.

(mdk/SRA)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Mencegah Alzheimer di Usia Muda, Terapkan Segera
Cara Mencegah Alzheimer di Usia Muda, Terapkan Segera

Mencegah Alzheimer di usia muda memerlukan perhatian khusus pada berbagai aspek gaya hidup dan kesehatan.

Baca Selengkapnya
Angka Penderita Demensia Diperkirakan Akan Terus Meningkat, Penting untuk Semua Pihak Terlibat dalam Pencegahannya
Angka Penderita Demensia Diperkirakan Akan Terus Meningkat, Penting untuk Semua Pihak Terlibat dalam Pencegahannya

Peningkatan kesadaran terhadap demensia merupakan hal penting untuk mengurangi stigma dan kemunculannya.

Baca Selengkapnya
Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Gejala Demensia dan Cara Mencegahnya
Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Gejala Demensia dan Cara Mencegahnya

Pada sejumlah kasus penurunan kemampuan otak itu dimulai pada usia 30 tahun

Baca Selengkapnya
6 Cara yang Bisa Dilakukan oleh Gen-Z untuk Mencegah Risiko Demensia
6 Cara yang Bisa Dilakukan oleh Gen-Z untuk Mencegah Risiko Demensia

Mencegah gejala penuaan terutama berupa demensia bisa dilakukan sejak muda terutama oleh para Gen-Z sejak sekarang.

Baca Selengkapnya
Kunci Otak Selalu Sehat hingga Usia Tua, Salah Satunya Sering Sosialisasi
Kunci Otak Selalu Sehat hingga Usia Tua, Salah Satunya Sering Sosialisasi

Otak memiliki peran dalam mengendalikan seluruh fungsi tubuh.

Baca Selengkapnya
Cara Mengurangi Risiko Penyakit Parkinson, Lakukan Sejak Dini
Cara Mengurangi Risiko Penyakit Parkinson, Lakukan Sejak Dini

Tidak ada cara pasti untuk mencegah Parkinson sepenuhnya, tetapi mengadopsi gaya hidup sehat dapat membantu memperlambat munculnya gejala.

Baca Selengkapnya
Sejarah 15 Juli 1910: Penyakit Alzheimer Dicatat Pertama Kali oleh Emil Kraepelin
Sejarah 15 Juli 1910: Penyakit Alzheimer Dicatat Pertama Kali oleh Emil Kraepelin

Nama Alzheimer diberikan untuk menghormati Alois Alzheimer, yang telah mengidentifikasi salah satu kasus demensia.

Baca Selengkapnya
Penyebab Amnesia yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengobatinya
Penyebab Amnesia yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengobatinya

Amnesia adalah gangguan memori yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengingat informasi atau pengalaman masa lalu.

Baca Selengkapnya
6 Cara Meningkatkan Ingatan di Usia 30-an yang Bisa Bermanfaat Seumur Hidup
6 Cara Meningkatkan Ingatan di Usia 30-an yang Bisa Bermanfaat Seumur Hidup

Meningkatkan ingatan di usia 30-an bisa berdampak luar biasa pada kemampuan otak kita seumur hidup.

Baca Selengkapnya
5 Bahan Alami Ini Ternyata Bagus Untuk Otak, Salah Satunya Kunyit
5 Bahan Alami Ini Ternyata Bagus Untuk Otak, Salah Satunya Kunyit

5 bahan alami memiliki efek potensial dalam pencegahan penyakit Alzheimer & peningkatan fungsi kognitif otak, seperti meningkatkan kemampuan berpikir, belajar.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Demensia? Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya
Apa Itu Demensia? Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

Demensia adalah istilah untuk sekelompok gejala yang memengaruhi memori, kemampuan berpikir, dan kemampuan sosial.

Baca Selengkapnya
"Revolutionary Medical Breakthroughs in 2023: Tackling Countless Diseases with Impactful Discoveries!"

Sejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.

Baca Selengkapnya