Kamu tahu? Ini 4 reaksi jahat dari antibiotik
Merdeka.com - Alergi atau reaksi hipersensitivitas antibiotik dapat terjadi pada obat apapun, dan alergi adalah salah satu efek samping yang paling umum terjadi. Reaksi alergi ringan mungkin hanya mengakibatkan ruam kulit. Tetapi, beberapa orang terkadang menunjukkan reaski alergi yang parah. Reaksi alergi yang parah disebut anafilaksis.
Ini dapat menyebabkan sesak napas, mengi, gatal-gatal, dan pembengkakan wajah, bibir atau lidah. Anafilaksis adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan perhatian medis segera. Selain itu, antibiotik juga dapat menyebabkan empat reaksi jahat berikut ini.
1. Diare karena Antibiotik
-
Apa bahaya antibiotik? Penggunaan antibiotik yang sembarangan dapat menimbulkan resistensi antimikroba. Ini adalah kondisi ketika antibiotik tidak lagi efektif dalam membunuh bakteri penyebab infeksi.
-
Siapa yang bisa mengalami jerawat akibat efek samping obat? Faktor lain seperti jenis kulit dan sensitivitas terhadap obat juga mempengaruhi sejauh mana efek samping ini muncul. Beberapa orang mungkin hanya mengalami sedikit jerawat, sementara yang lain bisa mengalami wabah jerawat yang lebih parah.
-
Apa yang membuat jerawat akibat efek samping obat berbeda? Penting untuk memahami bahwa jerawat akibat efek samping obat berbeda dari jerawat biasa. Biasanya, jerawat ini muncul secara mendadak dan terkonsentrasi pada area tertentu di wajah atau tubuh, tergantung pada jenis obat yang dikonsumsi.
-
Kenapa jerawat muncul akibat efek samping obat? Obat yang digunakan untuk mengobati kondisi medis tertentu, seperti kortikosteroid, antidepresan, atau obat hormonal, sering kali dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Ketidakseimbangan ini dapat memicu peningkatan produksi sebum yang menjadi penyebab utama timbulnya jerawat. Selain itu, reaksi kulit terhadap zat kimia dalam obat dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada.
-
Apa yang menyebabkan kulit jadi kemerahan, gatal, dan bersisik? Kondisi ini bisa menyebabkan kulit menjadi kemerahan, gatal, bersisik, dan berketombe.
-
Kenapa produk skincare terkontaminasi bisa berbahaya? Menggunakan produk skincare yang sudah terkontaminasi bakteri dapat menyebabkan bakteri berpindah ke kulit dan menginfeksi.
Diare karena antibiotik nbiasanya terjadi pada pasien yang menerima antibiotik, dan terjadi tanpa alasan yang jelas. Lima sampai dua puluh lima persen pasien dapat mengalami diare karena antibiotik yang diminumnya. Diare terjadi karena adanya pemberantasan flora usus normal sebagai efek dari antibiotik yang dikonsumsi. Hal ini juga menghasilkan pertumbuhan bakteri menular secara berlebih, seperti Clostridium dificile.
Jika diare parah, berdarah, atau disertai dengan kram perut dan muntah, kamu harus segera menghubungi dokter. Antibiotik yang paling sering menyebabkan diare adalah amoksisilin-klavulanat, ampisilin, dan cefixime. Namun, antibiotik lain dapat menyebabkan efek samping ini, termasuk sefalosporin, fluoroquinolones, azitromisin, klaritromisin, eritromisin, dan tetracycline.
2. Infeksi jamur vagina atau spesies candida
Kabar buruk lain yang datang dari Antibiotik adalah bahwa dia juga dapat mengubah keseimbangan flora normal dalam vagina. Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan berlebih spesies jamur dalam vagina. Candida albicans adalah jamur yang umum biasanya hadir dalam jumlah kecil di vagina, mulut, saluran pencernaan, dan pada kulit. Jamur ini biasanya tidak menyebabkan penyakit ataupun gejala. Namun, pengobatan antibiotik dapat membuat jamur ini mengambil alih ketika ada persaingan terbatas dari bakteri.
3.Stevens Johnson Syndrome (SJS), Toxic Epidermal Necrolysis (TEN)
Sindrom Stevens-Johnson (SJS) dan nekrolisis epidermal toksik (TEN) adalah reaksi yang jarang terjadi. Namun, ini adalah jenis alergi serius terhadap zat dan obat yang menghasilkan gangguan kulit dan gangguan selaput lendir yang serius. Antibiotik seperti sulfonamid, penisilin, sefalosporin, dan fluoroquinolones dapat mengakibatkan SJS dan TEN. Kedua efek samping ini dapat menyebabkan ruam, kulit terkelupas, dan luka pada selaput lendir dan mungkin dapat mengancam keselamatan penderitanya.
4. Reaksi di tempat suntikan dan flebitis
Reaksi buruk terhadap antibiotik dapat terjadi jika antibiotik diberikan secara intravena dalam pembuluh darah. Suntikan reaksi situs dan flebitis (radang pembuluh darah) dapat terjadi karena antibiotik intravena (IV) yang diberikan. Pembuluh vena dan daerah yang terkena jarum intravena memungkinkan kulit merah, bengkak dan panas. Untuk mengatasi ini, biasanya jarum harus dicabut dan dimasukkan kembali di tempat lain untuk membantu membersihkan reaksi tempat suntikan tersebut.
Antibiotik digunakan untuk membunuh infeksi bakteri, sehingga tidak efektif untuk melawan infeksi virus, seperti pilek atau flu, atau terhadap infeksi jamur, seperti kurap dan infeksi jamur vagina. Nah, empat reaksi di atas adalah reaksi jahat yang bisa saja muncul akibat penggunaan antibiotik. Tetapi,sekali lagi ditegaskan bahwa ini tidak terjadi pada semua orang. Untuk menghindari reaksi jahat ini terjadi, konsultasikan penggunaan antibiotik dengan dokter sebelum kamu menggunakannya.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selulitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebar melalui luka atau pecahnya kulit.
Baca SelengkapnyaAlergi obat merujuk pada reaksi alergi yang disebabkan oleh penggunaan obat tertentu, dan bisa memengaruhi sistem tubuh.
Baca SelengkapnyaA mulai merasa kulitnya melepuh usai mandi di sungai di dekat rumahnya. Karena tak kunjung sembuh, A tersebut kini dirawat intensif di RSD dr Soebandi.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri skincare tidak cocok di kulit penting diketahui
Baca SelengkapnyaInfeksi jamur merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dihadapi oleh masyarakat di berbagai belahan dunia.
Baca SelengkapnyaObat untuk mengobati kondisi medis tertentu dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Berikut cara menghilangkan jerawat akibat efek samping obat.
Baca SelengkapnyaKondisi pancaroba yang terjadi beberapa waktu terakhir ini menyebabkan cuaca menjadi lembap dan bisa berdampak membuat kulit jadi lebih sensitif.
Baca SelengkapnyaAlergi obat adalah reaksi abnormal yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengenali suatu obat sebagai zat berbahaya dan berusaha melawannya.
Baca SelengkapnyaMengenai pendapat sebagian orang bahwa mandi air panas bisa mengatasi gatal, Amelia menuturkan, cara itu justru akan menambah rasa gatal.
Baca Selengkapnya