Kamu terserang anemia? Sebaiknya makan 9 buah ini
Merdeka.com - Anemia merupakan salah satu gangguan darah yang paling familiar. Jika kamu mengalaminya, itu berarti jumlah sel darah merah di dalam tubuhmu berkurang. Gejala yang paling umum dari anemia sendiri adalah sesak napas, mudah lesu, mudah lelah, palpitasi, keringat berlebihan, hingga sensitif terhadap dingin.
Nah, agar tubuh kamu tetap sehat meski kamu terserang anemia, maka kamu harus menjaga asupan makananmu. Konsumsilah makanan yang mengandung banyak zat besi, vitamin C, atau vitamin B12 seperti buah-buahan di bawah ini.
Plum
-
Buah apa saja mengandung zat besi? Berikut adalah beberapa jenis buah yang mengandung zat besi:1. Kurma: Kurma mengandung jumlah zat besi yang signifikan. Buah ini juga diketahui memiliki kandungan gula yang tinggi dan dapat digunakan sebagai pengganti gula alami. 2. Aprikot kering: Aprikot kering adalah buah kering yang mengandung zat besi dalam jumlah yang cukup besar. Aprikot kering juga kaya akan serat, kalium, dan vitamin A.3. Berry: Buah-buahan seperti stroberi, raspberry, dan blackberry termasuk berry yang kaya akan zat besi. Selain mengandung zat besi, berry juga mengandung serat dan antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh. 4. Plum kering: Kismis atau plum kering mengandung zat besi yang baik. Buah ini juga mengandung serat, karbohidrat, dan vitamin B kompleks.5. Semangka: Meskipun semangka lebih dikenal karena kandungan airnya yang tinggi, tetapi buah ini juga mengandung zat besi yang bermanfaat bagi tubuh.6. Delima: Delima mengandung zat besi dan juga mengandung antioksidan yang tinggi. 7. Anggur kering (kismis): Anggur kering atau kismis juga mengandung tinggi zat besi. Buah ini juga dikenal sebagai sumber serat, vitamin C, dan antioksidan.
-
Bagaimana cara buah kaya nutrisi membantu tubuh? Dalam artikel ini, kami akan menyajikan beberapa jenis buah kaya nutrisi yang perlu Anda konsumsi secara rutin.
-
Apa manfaat buah-buahan untuk tubuh? Makanan-makanan ini juga akan memberikan asupan nutrisi untuk tubuh.
-
Kenapa jus buah baik untuk darah tinggi? Ada banyak buah yang bisa menurunkan kolesterol dan asam urat.
-
Apa saja sumber makanan kaya zat besi selain daging merah? Zat besi dapat diperoleh dari makanan (real food), salah satunya adalah daging merah. Selain itu, terdapat beberapa makanan yang kaya akan zat besi. Berikut adalah beberapa di antaranya: 1. BayamZat besi tidak hanya berasal dari protein hewani, tetapi juga dapat ditemukan dalam sayuran. Bayam adalah salah satu sayuran yang kaya akan zat besi. Dalam 100 gram bayam, terdapat sekitar 2,1 hingga 2,7 mg zat besi. Selain itu, bayam juga mengandung kalsium, asam folat, sodium, dan berbagai nutrisi lainnya. 2. BrokoliBrokoli juga merupakan sumber alternatif zat besi. Meskipun kandungan zat besinya tidak sebanyak bayam, brokoli tetap dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi harian. Dalam 100 gram brokoli, terdapat 1 mg zat besi.3. Kacang-KacanganKacang-kacangan tidak hanya menjadi sumber alternatif zat besi, tetapi juga kaya akan protein. Beberapa jenis kacang yang bisa dikonsumsi antara lain kacang almond, kacang polong, kacang kedelai, kacang hijau, dan lentil. Setiap 100 gram kacang kedelai mengandung 10 mg zat besi, sedangkan kacang hijau mengandung 7,5 mg zat besi per 100 gram. Jantung ayam 4. Hati Ayam Hati Ayam bukan hanya terjangkau, tetapi juga kaya akan nutrisi. Hati ayam bisa dijadikan alternatif pengganti daging merah untuk mendapatkan zat besi. Dalam setiap 100 gram hati ayam, terdapat 10 mg zat besi. Selain itu, hati ayam juga mengandung vitamin A, antioksidan lutein, dan likopen. 5. IkanIkan merupakan salah satu sumber protein yang juga kaya akan berbagai nutrisi. Ikan mengandung zat besi, omega-3, serta vitamin D. Tuna adalah salah satu jenis ikan yang sangat dianjurkan. Dalam 85 gram ikan tuna, terdapat 1,4 mg zat besi. 6. Telur Ayam Telur adalah sumber protein yang ekonomis, mudah ditemukan, dan dapat diolah menjadi berbagai hidangan yang lezat. Dalam 100 gram telur, terkandung 1,2 mg zat besi dan juga memiliki kandungan protein yang baik. Selain itu, telur juga mengandung vitamin D, E, B5, B12, dan vitamin A.
-
Bagaimana cara meningkatkan asupan zat besi? Jenis buah-buahan tersebut dapat menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan asupan zat besi dalam diet sehari-hari. Selain itu, kombinasi buah-buahan tersebut dengan makanan lain yang mengandung zat besi, seperti daging, akan memberikan manfaat yang lebih baik bagi tubuh.
Plum adalah buah yang akan zat besi dan menjadi buah terbaik untuk mengobati anemia. Mengonsumsi plum sebagai menu sarapan harian sangat baik untuk mengobati penyakit ini.
Apel
Apel merupakan buah yang membantu untuk meningkatkan jumlah darah. Sebab apel mengandung vitamin C yang membantu tubuh untuk menyerap zat besi.
Aprikot
Aprikot sangat tinggi akan kandungan zat besi. Dan zat besi ini diperlukan untuk meningkatkan sel darah merah dalam tubuh.
Grapefruit
Grapefruit merupakan contoh buah lainnya yang penuh dengan vitamin C dan merupakan buah terbaik untuk mengobati anemia. (mdk/feb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsumsi beberapa jenis sayur dan buah dapat membantu produksi pembentukan sel darah dalam tubuh.
Baca SelengkapnyaZat besi berperan dalam metabolisme energi, fungsi kognitif, dan dukungan sistem kekebalan tubuh.
Baca SelengkapnyaDengan pencegahan ini, ibu hamil dapat membantu menghindari anemia dan memastikan kehamilan yang sehat untuk dirinya dan bayi.
Baca SelengkapnyaSelain untuk mengatur tekanan darah, buah-buahan ini juga mengandung berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Baca SelengkapnyaAhli gizi merekomendasikan memasukkan hati ayam dan jeruk ke dalam menu program makan bergizi gratis. Berikut adalah alasan yang mendasarinya.
Baca SelengkapnyaKacang-kacangan merupakan jenis makanan sehat yang bisa memenuhi kebutuhan zat besi tubuh.
Baca SelengkapnyaKekurangan zat besi memiliki dampak yang serius pada kesehatan anak. Zat besi adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk tumbuh kembang mereka.
Baca SelengkapnyaKekurangan zat besi akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak karena mempengaruhi mulai nafsu makan, gangguan perilaku, emosi dan motorik anak.
Baca Selengkapnya