Kanker ovarium kini bisa dideteksi lewat tes darah
Merdeka.com - Berbagai kemudahan untuk mendeteksi penyakit mematikan terus dikembangkan peneliti. Salah satunya adalah kanker ovarium dengan menggunakan kombinasi tes darah sederhana dan ultrasonik.
Sebagaimana dilansir dari The Examiner, kanker ovarium bisa dibilang sebagai pembunuh diam-diam para wanita di seluruh dunia. Sebab gejala dari penyakit tersebut sangat samar dan ketika sudah diketahui, biasanya kanker sudah menyebar dan sulit disembuhkan.
Bukan cuma itu, tidak seperti kanker payudara, prostat, dan usus besar, kanker ovarium tidak memiliki tes rutin yang perlu dijalani untuk mendeteksi gejala positifnya. Kebanyakan tes kanker ovarium juga bisa dijalani oleh dokter saja dan sering terjadi kesalahan deteksi.
-
Apa saja penyebab kanker ovarium? Ada beberapa faktor risiko dari kanker ovarium, antara lain:berusia setengah baya atau lebih tuamemiliki anggota keluarga yang mengidap kanker ovariummemiliki mutasi genetik tertentupernah menderita kanker payudara, rahim, atau usus besarmenderita endometriosisbelum pernah melahirkanmengalami kesulitan untuk hamil
-
Apa gejala kanker ovarium? Kanker ovarium dapat menyebabkan gejala berikut ini:Pendarahan vagina (terutama jika Anda sudah melewati masa menopause), atau keluarnya cairan dari vagina yang tidak normal bagi Anda.Nyeri atau tekanan di area panggul.Sakit perut atau punggung.Kembung.Cepat merasa kenyang, atau kesulitan makan.Perubahan kebiasaan kamar mandi Anda, seperti lebih sering buang air kecil dan/atau sembelit.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena kanker ovarium? Jika Anda memiliki saudara sedarah yang telah didiagnosis menderita kanker ovarium, Anda mungkin memiliki risiko tinggi mendapatkan penyakit tersebut.
-
Siapa yang paling berisiko terkena kanker ovarium? Beberapa sindrom genetik, seperti sindrom Peutz-Jeghers dan sindrom DICER1, dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor ovarium pada anak. Menurut National Cancer Institute, anak-anak yang menderita sindrom ini perlu mendapatkan pemantauan yang ketat untuk deteksi dini kanker ovarium.
-
Bagaimana Hari Kanker Ovarium Sedunia dirayakan? Didukung oleh hampir 200 organisasi dari seluruh dunia, jangkauan media sosial terus tumbuh setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kanker ovarium.
-
Bagaimana cara mencegah kanker ovarium? Meskipun tidak ada cara yang diketahui dapat mencegah kanker ovarium, ada beberapa faktor yang mempunyai hubungan dengan penurunan risiko kanker ini, seperti:meminum pil KB selama 5 tahun atau lebihhamil dan melahirkanmenyusui setidaknya selama satu tahunmenjalani prosedur bedah tertentu, seperti ooforektomi, ligasi tuba, atau histerektomi
Namun adanya penelitian ini dianggap sebagai titik harapan bagi para wanita yang memiliki risiko kanker ovarium.
"Cara mendeteksi kanker ovarium dilakukan dengan cara mengambil sampel darah dan memeriksa protein bernama CA-125 yang dihasilkan sel kanker. Kemudian tes ultrasonik membantu dokter untuk memantau ovarium pasien," terang peneliti Dr Karen Lu dari M.D. Anderson Cancer Center.
Meskipun demikian, tes tersebut belum bisa dilakukan di rumah sakit. Sebab peneliti masih melakukan uji klinis demi memastikan bahwa tes benar-benar ampuh mendeteksi adanya kanker ovarium pada wanita.
Hasil penelitian kemudian dilaporkan dalam jurnal Cancer.
Baca juga:Kini tes darah bisa deteksi sel tumor otakTes darah mampu deteksi kanker paru dan payudara sejak diniTes darah mampu pantau keefektifan pengobatan kankerTes darah mampu pantau perkembangan sel kanker prostatLewat tes darah, kanker bisa terdeteksi (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kanker ovarium merupakan salah satu jenis kanker ganas yang rentan terjadi pada wanita.
Baca SelengkapnyaMeski lebih sering terjadi pada wanita lansia, kanker ovarium tetap bisa muncul pada siapa saja, termasuk mereka yang masih muda.
Baca SelengkapnyaKanker ovarium adalah salah satu jenis kanker, yang menjangkiti ovarium, atau di area terkait di saluran tuba dan peritoneum.
Baca SelengkapnyaTerakhir Carina Joe (Bidang Sains) yang hasil risetnya mempercepat penemuan vaksin AstraZeneca yang ikut berperan sangat penting dalam mengatasi pandemi Covid.
Baca SelengkapnyaSemakin dini mengetahui dan menangani berbagai gejala kanker serviks, maka tingkat kesembuhannya pun juga bisa lebih meningkat.
Baca SelengkapnyaData Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 2020 menunjukkan bahwa angka kematian akibat kanker payudara mencapai 685.000 orang.
Baca SelengkapnyaMenurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari sekitar 200 jenis kanker yang ada
Baca SelengkapnyaHuman papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual umum yang dapat menyerang kulit, area genital, dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memahami bahwa kanker ovarium dapat berkembang tanpa gejala yang spesifik, yang membuat kewaspadaan menjadi kunci.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit kerap disebut sebagai silent killer karena tidak menunjukkan dampak langsung. Kenali sejumlah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaAlat deteksi dini kanker serviks pakai AI ini jadi kabar bahagia bagi perempuan.
Baca SelengkapnyaEvent ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan menopause dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
Baca Selengkapnya