Kebiasaan Konsumsi Gula Berlebihan pada Anak Bisa Picu Masalah Jantung
Merdeka.com - Membiasakan anak mengonsumsi makanan dan minuman manis ternyata membuat otak mereka terlanjur merekam kebiasaan tersebut. Hal itu dapat membuat mereka menjadi ketagihan untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis.
"Energi dari minuman manis itu cepat masuk ke dalam darah sehingga menyebabkan anak menjadi hiperaktif, setelah itu anak akan lemas dan butuh asupan energi lagi. Akibatnya anak akan terus-terusan minum yang manis," kata pakar nutrisi Saptawati Bardasono dalam gerakan '1 Juta Iya Boleh' di Jakarta.
Dalam mengontrol asupan gula pada anak, Saptawati menganjurkan untuk mematuhi aturan piramida makanan yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI.
-
Kenapa anak suka minuman manis? Minuman manis, seperti soda, jus kemasan, dan minuman teh manis, merupakan salah satu makanan dan minuman yang paling populer di kalangan anak-anak. Rasanya yang manis dan menyegarkan membuat anak-anak ketagihan.
-
Bagaimana cara mengatasi anak kecanduan minuman manis? Jika anak Anda sudah terlanjur kecanduan minuman manis, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantunya mengurangi konsumsi minuman manis: Bicara dengan Anak Jelaskan kepada anak Anda tentang dampak negatif dari konsumsi minuman manis yang berlebihan. Bantu anak Anda untuk memahami bahwa mengurangi konsumsi minuman manis adalah hal yang penting untuk kesehatannya.
-
Kenapa anak suka makan makanan manis? Anak-anak juga cenderung lebih memilih makanan manis atau makanan cepat saji dibandingkan makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan.
-
Apa saja yang bisa jadi penyebab anak hiperaktif? Penyebab anak hiperaktif atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) masih belum sepenuhnya dipahami. Meski demikian, ada beberapa faktor yang diduga berkontribusi pada perkembangan kondisi ini.
-
Bagaimana gula memengaruhi tubuh anak? Saat anak mengonsumsi makanan atau minuman dengan gula tinggi atau karbohidrat yang cepat diserap, kadar gula darah akan melonjak drastis, kemudian turun secara cepat. 'Inilah yang memicu anak menjadi crancky, lapar, mengamuk, dan akan reda bila diberikan gula lagi,' katanya.
-
Bagaimana minuman manis tinggikan darah? Konsumsi gula berlebih, terutama fruktosa, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi. Gula dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah, yang bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit dan tekanan darah naik.
"Kemenkes sudah mengatur dalam piramida makanan yang banyak gula, garam, dan minyak itu di atas (artinya amat sedikit), kalau aturan itu dipatuhi nantinya anak ini akan menabung untuk sehat. Namun, kalau piramida dibalik, kalau memberikan banyak gula dan banyak minyak sama saja kita akan menjadikan anak menjadi gampang sakit, " kata Saptawati.
Konsumsi gula yang berlebihan membuat anak rentan kegemukan bahkan obesitas. Bila sejak usia anak saja sudah obesitas hal ini akan membuat tekanan darah, lingkar perut, dan gula darah naik saat usia remaja.
Jika hal tersebut terjadi, berarti dia sudah terkena sindrom metabolik yang akan mengakibatkan jantung dan pembuluh darahnya mengalami gangguan.
"Sekarang banyak orang yang masih muda dirawat di bangsal penyakit jantung karena penyakit-penyakit tersebut karena orangtua banyak memberikan makanan dan minuman manis," kata wanita yang juga dosen Departemen Nutrisi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo Jakarta ini.
Takaran untuk mengonsumsi gula yang ditambahkan di minuman maupun gula yang terkandung dalam makanan tidak boleh lebih dari 10 persen total kalori. Nah, rata-rata kita membutuhkan sekitar 2.000 kalori. Berarti masih boleh mengonsumsi makanan manis, baik yang ditambahkan atau terkandung dalam makanan sejumlah 200 kalori.
"200 kalori itu kalau gula sama dengan 1 gram gula. Asupan 200 kalori itu sama dengan 1 sendok makan atau setara 3 sendoh teh ya, jadi sedikit banget. Nah, itu yang kita tambahkan, belum yang dari makanan makanan yang kita makan seperti cake, jelly, dan minuman minuman cepat saji," kata Saptawati.
Untuk menekan asupan gula, Saptawati menyarankan saat jalan-jalan ke mal untuk tidak memilih makanan cepat saji biasanya. Bisa juga memilih makanan lain seperti soto ayam, gado-gado atau karedok untuk anak.
Reporter: Siti NurhaifaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua PP IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, menyatakan bahwa gula berpotensi berbahaya karena sering kali tidak dianggap sebagai ancaman.
Baca SelengkapnyaMenurut Prof. Siska Mayasari Lubis, seorang dokter spesialis anak, kecanduan gula dapat disamakan dengan kecanduan terhadap zat tertentu.
Baca SelengkapnyaKebiasaan konsumsi makanan manis yang kita lakukan bisa mulai muncul sejak masih usia anak-anak. Penting untuk mewaspadainya.
Baca SelengkapnyaKetika anak mengonsumsi terlalu banyak gula, terdapat sejumlah hal yang bisa ditunjukkan pada dirinya dan perlu dikenali orangtua:
Baca SelengkapnyaMeskipun memberikan rasa manis yang menggoda, kelebihan konsumsi gula pada anak ternyata membawa dampak buruk bagi kesehatannya secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaKonsumsi terus-menerus minuman berpemanis dapat meningkatkan risiko diabetes
Baca SelengkapnyaTerlalu banyak minuman manis bisa berdampak buruk pada kesehatan anak. Berikut sejumlah cara untuk mengatasi kebiasaan anak konsumsi minuman manis.
Baca SelengkapnyaKonsumsi minuman manis yang dilakukan seseorang terutama anak bisa menjadi penyebab terjadinya obesitas.
Baca SelengkapnyaMengonsumsi gula dalam batas yang tak normal dapat memberikan dampak buruk bagi kondisi tubuh.
Baca SelengkapnyaPuluhan pasien anak menjalani proses cuci darah atau hemodialisis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca SelengkapnyaMinum kopi untuk anak tidak memberikan dampak positif apapun, justru memberikan efek negatif.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai efek anak sering makan coklat yang perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnya