Kebiasaan mendengkur tingkatkan risiko stroke
Merdeka.com - Mendengkur ternyata bukan kebiasaan yang remeh dan bisa diabaikan. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa orang yang memiliki kebiasaan mendengkur lebih berisiko terkena stroke fatal dibandingkan dengan orang yang tak mendengkur saat tidur.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengalami lebih dari 25.000 orang. Mereka menemukan bahwa orang yang mendengkur lebih berkemungkinan mengalami pembekuan darah dan penyumbatan pembuluh darah yang bisa berujung pada stroke. Tak hanya itu, mereka juga lebih berisiko terkena penyakit jantung.
"Orang dengan kelainan tidur seperti mendengkur dan apnea tidur memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung stroke, dan kematian," ungkap peneliti, seperti dilansir oleh Daily Mail (07/12).
-
Apa bahaya mendengkur? Berikut beberapa bahaya mendengkur bagi kesehatan: 1. Kualitas Tidur yang Buruk Mendengkur sering kali menyebabkan tidur yang tidak nyenyak, baik bagi orang yang mendengkur maupun bagi pasangan tidurnya. Gangguan tidur ini bisa menyebabkan kelelahan, kurang konsentrasi, dan menurunkan produktivitas di siang hari.
-
Kenapa mendengkur bahaya? Mendengkur mungkin terlihat seperti gangguan tidur yang sederhana dan tidak berbahaya, namun sebenarnya bisa menandakan adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Gimana tidur siang yang lama bisa bikin risiko stroke? Sebuah penelitian yang dikutip menyebutkan bahwa tidur siang terlalu lama dapat meningkatkan risiko terkena stroke. Penelitian tersebut melibatkan 31.750 orang dengan rentang usia 30 hingga 70 tahun, dan hasilnya menunjukkan bahwa partisipan yang tidur siang lebih dari 90 menit memiliki risiko 25% lebih tinggi terkena stroke dibandingkan dengan yang tidak tidur siang atau tidur siang kurang dari 90 menit.
-
Apa yang bisa menyebabkan mendengkur? Mendengkur umumnya dianggap sebagai masalah tidur yang biasa terjadi dan tidak berbahaya. Namun, dalam beberapa kasus, mendengkur dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti sleep apnea.
-
Siapa yang berisiko mengalami mendengkur? Jika seseorang kerap mendengkur dan mengalami gejala seperti kelelahan, gangguan tidur, atau kesulitan berkonsentrasi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.
-
Siapa yang berisiko mendengkur? Orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas cenderung memiliki jaringan lemak lebih banyak di sekitar leher dan tenggorokan. Penumpukan lemak ini dapat mempersempit saluran udara, membuatnya lebih mudah untuk bergetar saat bernapas dan menyebabkan mendengkur.
Hasil ini mengungkap bahwa bahaya dari mendengkur ternyata lebih tinggi daripada yang diketahui oleh peneliti sebelumnya. Para ahli menjelaskan bahwa pendengkur bert lebih berkemungkinan terkena stroke dua kali lipat dibandingkan dengan orang yang tak mendengkur.
Meski begitu, tampaknya hal ini tak berlaku pada orang yang hanya sesekali mendengkur atau pendengkur tipe ringan. Peneliti berpendapat bahwa hal ini berkaitan dengan aliran dara pada jantung dan otak dipengaruhi oleh napas yang terganggu ketika seseorang mendengkur.
Peneliti menyarankan agar semua orang tak meremehkan kebiasaan mendengkur atau apnea tidur. Jika memiliki beberapa kelainan tersebut, sebaiknya periksakan ke dokter, karena hal tersebut juga bisa mempengaruhi kesehatan jantung Anda. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendengkur ternyata bukannya tanda tidur pulas. Sebab, ada dampak negatif yang menyertainya
Baca SelengkapnyaDemensia merupakan salah satu ancaman kesehatan yang bisa berisiko terjadi akibat gaya hidup tidak sehat.
Baca SelengkapnyaTidur siang harus memperhatikan durasi yang cukup.
Baca SelengkapnyaSalah satu alasan kenapa stroke terjadi di pagi hari adalah karena perubahan dalam tubuh selama waktu tidur. Selain itu, ada pula pengaruh hormon tertentu.
Baca SelengkapnyaSejumlah faktor risiko terjadinya stroke di usia muda kerap tidak kita sadari sehingga terlanjur terjadi.
Baca SelengkapnyaMengadopsi gaya hidup sehat dapat menurunkan kemungkinan terjadinya stroke. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah stroke melalui gaya hidup sehat!
Baca SelengkapnyaAnak muda wajib mengetahui berbagai faktor penyebab stroke, gejala, hingga cara mencegahnya.
Baca SelengkapnyaUntuk mengurangi risiko stroke, penting untuk mengontrol tekanan darah, kadar gula, kolesterol, dan melakukan kebiasaan dibawah ini!
Baca SelengkapnyaKebiasaan sehari-hari yang kita miliki ternyata bisa berpengaruh terhadap munculnya risiko demensia di diri kita.
Baca SelengkapnyaStroke dapat terjadi pada orang-orang muda, termasuk mereka yang masih dalam masa produktif.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com memberikan informasi tentang dampak buruk dari sleep apnea dan gejalanya.
Baca SelengkapnyaTanpa kita sadari, kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan justru membawa kita pada risiko serangan jantung yang lebih tinggi.
Baca Selengkapnya