kebiasaan Menggigit Kuku atau Menarik rambut Bisa Jadi Tanda Adanya Masalah Psikologi
Merdeka.com - Menggigit kuku sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa dihilangkan bagi beberapa orang. Kebiasaan ini sering tiba-tiba dilakukan kapan saja tanpa memperhatikan waktu.
Kebiasaan menggigit kuku ini sendiri bisa digolongkan sebagai body-focused repetitive behaviors (BFRBs). Hal ini merupakan masalah mental yang membuat seseorang menariki rambut, mencabuti kulit, atau menggigit kuku.
Dilansir dari Her, diketahui bahwa perilaku seperti menggigit kuku ini menjadi penanda adanya suatu masalah lain. Kebiasaan ini diketahui menjadi pertanda berbagai macam hal mulai dari kecemasan hingga OCD.
-
Bagaimana cara kebiasaan menggigit kuku bisa memengaruhi penampilan seseorang? Kuku yang rusak juga mempengaruhi penampilan dan sering kali membuat seseorang merasa tidak percaya diri.
-
Mengapa orang menggigit kuku saat stres? Respons Terhadap Stres: Menggigit kuku bisa menjadi cara untuk meredakan stres atau kebosanan.
-
Apa saja masalah yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan menggigit kuku? Onychophagia tidak baik untuk dilakukan karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan berdampak negatif pada fisik serta psikologis. Berikut beberapa alasan mengapa kebiasaan ini perlu dihindari: Risiko InfeksiSaat menggigit kuku, lapisan kulit di sekitar kuku dapat terluka, menyebabkan terbukanya jalur bagi bakteri dan kuman untuk masuk. Akibatnya, jari atau kuku bisa terinfeksi, yang disebut dengan paronikia. Infeksi ini bisa menyebabkan bengkak, kemerahan, nyeri, dan nanah di sekitar kuku. Luka terbuka juga lebih mudah terkena kuman dari lingkungan, sehingga meningkatkan risiko infeksi yang lebih serius.Kerusakan Kuku Jangka PanjangMenggigit kuku secara terus-menerus dapat merusak bentuk dan pertumbuhan kuku secara permanen. Kuku bisa menjadi rapuh, retak, atau bahkan berhenti tumbuh secara normal. Selain itu, kerusakan pada kutikula yang melindungi kuku bisa membuat kuku lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Kuku yang rusak juga mempengaruhi penampilan dan sering kali membuat seseorang merasa tidak percaya diri.Gangguan PencernaanTangan sering kali bersentuhan dengan berbagai benda dan kuman. Ketika Anda menggigit kuku, kuman dari tangan bisa masuk ke mulut dan saluran pencernaan, meningkatkan risiko terkena infeksi bakteri seperti Salmonella dan E. coli. Ini bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti diare atau muntah. Kebiasaan ini juga memperburuk kebersihan pribadi karena tangan dan kuku tidak selalu dalam keadaan bersih saat digigit.Dampak Negatif pada GigiKebiasaan menggigit kuku dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Tekanan konstan saat menggigit kuku dapat menyebabkan gigi retak, aus, atau bahkan bergeser dari posisi aslinya. Selain itu, aktivitas ini juga bisa menyebabkan masalah dengan rahang, seperti nyeri atau gangguan temporomandibular joint (TMJ), yang disebabkan oleh ketegangan berlebih di rahang saat menggigit.Dampak Psikologis dan SosialOnychophagia sering kali menjadi sumber stres emosional dan rasa malu bagi individu yang melakukannya. Mereka mungkin merasa kurang percaya diri dalam situasi sosial, terutama karena penampilan kuku yang rusak atau tidak rapi. Selain itu, kebiasaan ini sering kali dianggap tidak higienis, yang dapat mempengaruhi interaksi sosial dan citra diri seseorang. Orang yang merasa malu karena kebiasaan ini mungkin juga mengalami peningkatan kecemasan dan stres, yang memperburuk perilaku tersebut.Keterkaitan dengan Gangguan PsikologisOnychophagia sering dikaitkan dengan gangguan psikologis seperti kecemasan, stres, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Kebiasaan menggigit kuku bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang berjuang dengan masalah emosional yang lebih dalam. Dalam kasus seperti ini, kebiasaan ini tidak hanya mengganggu fisik, tetapi juga menunjukkan adanya masalah kesehatan mental yang perlu ditangani.Mengurangi Kualitas HidupKebiasaan menggigit kuku yang kronis dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Selain menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan fisik, kebiasaan ini juga bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari seperti menulis, bekerja, atau bersosialisasi. Rasa malu terhadap kondisi kuku bisa membuat seseorang merasa canggung di hadapan orang lain dan menghindari situasi tertentu.
-
Mengapa penderita Trikotilomania mencabuti rambut? Penderita trikotilomania memiliki dorongan yang tidak tertahankan untuk mencabuti rambut sendiri, dan jika mencoba menahan keinginan tersebut, biasanya akan timbul stres, tegang, gelisah, dan ketidaknyamanan.
-
Kenapa anak suka menggigit kuku? Kebiasaan menggigit kuku sering kali muncul sebagai respons terhadap stres atau kecemasan.
Tara Peris, profesor di bidang psikiatri dan pengetahuan biobehavioral menyebut bahwa terdapat kesamaan antara kebiasaan ini dengan OCD.
"Terdapat sebuah persamaan yang dapat dikenali antara OCD dan BFRBs ini," tulisnya.
"Pertama, kedua perilaku ini melibatkan tindakan repetitif yang menyebabkan masalah untuk seseorang. Kedua, beberapa orang dengan BFRBs menunjukkan indikasi bahwa mereka memiliki kepercayaan mengenai rambut mereka yang tampak lebih 'obsesif' dan 'perfeksionis' secara alami," sambungnya.
Tara Peris menjelaskan bahwa mendefinisikan apakah BFRBs yang dilakukan tersebut kompulsif atau impulsif dapat membantu dalam perawatan. Namun hal ini juga tentu saja berbeda dari satu orang dengan orang lain.
"Perawatan harus sangat memperhatikan perbedaan ini dan tidak membuat asumsi mengenai apa yang mendorong perilaku ini pada masing-masing individu," tulis Peris.
"Profesional di bidang kesehatan mental harus mendekati setiap pasien sebagai pribadi yang unik; mengetahui apa fungsi BFRBs bagi masing-masing pasien, serta menentukan penanganan apa yang tepat untuk masing-masing individu," tambahnya.
Oleh karena itu, menghentikan kebiasaan ini juga tak bisa dilakukan dengan sangat mudah dan butuh pengetahuan yang tepat. Dengan penanganan dan diagnosis yang tepat, masalah ini bakal bisa diatasi.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trikotilomania termasuk dalam kelompok masalah psikologis yang disebut dengan gangguan pengendalian impuls.
Baca SelengkapnyaKebiasaan menggigit kuku sulit dihentikan dan dapat mengakibatkan konsekuensi kesehatan, seperti infeksi dan kerusakan gigi.
Baca SelengkapnyaKontrol implus adalah jenis gangguan mental yang menyebabkan penderitanya sering melakukan tindakan di luar norma.
Baca Selengkapnyakuku rupanya dapat memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan secara keseluruhan. Yuk, simak kondisi kesehatan apa saja yang bisa dideteksi melalui kuku!
Baca SelengkapnyaBeberapa alasan laki-laki suka membelai rambut wanita.
Baca SelengkapnyaJangan sering dipelihara karena bisa mengganggu kualitas hidupmu!
Baca SelengkapnyaPenderita BDD sering merasa cemas dan terobsesi dengan kekurangan yang dirasakan pada tubuhnya.
Baca SelengkapnyaGigi berbunyi saat tidur memiliki penjelasan medis yang masuk akal.
Baca SelengkapnyaSelf-injury atau kadang juga disebut sebagai self-harm, self-mutilation, cutting, atau barcoding, adalah tindakan menyakiti diri sendiri dengan sengaja.
Baca SelengkapnyaSalah satu kebiasaan yang dilakukan oleh banyak anak adalah mengisap jari khususnya pada bagian jempol.
Baca SelengkapnyaPenderita kleptomania kerap mencuri di tempat umum atau bahkan dari rumah teman-temannya.
Baca Selengkapnya