Kebiasaan orang Indonesia ini ternyata lebih baik loh
Merdeka.com - Bagi sebagian besar orang Indonesia, membuka sepatu saat masuk ke dalam rumah adalah hal biasa. Sepatu-sepatu biasanya tetap berada di luar rumah.
Ternyata, kebiasaan itu jauh lebih baik dibanding kebiasaan orang Barat yang menggunakan sepatu mereka di dalam rumah. Kenapa?
Penelitian yang dilakukan di University of Arizona membuktikan, ada banyak efek buruk dari kebiasaan mengenakan sepatu di dalam rumah, seperti melansir Huffington Post, Rabu (25/4/2018) berikut ini:
-
Apa saja faktor penyebab bau sepatu? Keringat berlebih: Kaki yang berkeringat menciptakan lingkungan lembab di dalam sepatu, yang menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.Bakteri dan jamur: Mikroorganisme ini berkembang biak dalam kondisi lembab dan hangat, menghasilkan senyawa yang menimbulkan bau tidak sedap.Sirkulasi udara buruk: Sepatu dengan ventilasi yang kurang baik menyebabkan kelembaban terperangkap di dalamnya.Bahan sepatu: Beberapa jenis bahan sepatu, seperti karet atau plastik, cenderung menahan kelembaban dan memperparah masalah bau.Penggunaan berulang: Memakai sepatu yang sama setiap hari tanpa memberi waktu untuk mengering sepenuhnya dapat meningkatkan risiko timbulnya bau.
-
Kenapa bau sepatu menjadi masalah? Bau tidak sedap pada sepatu merupakan masalah yang sering dihadapi banyak orang. Selain mengganggu kenyamanan, bau sepatu juga dapat menimbulkan rasa malu saat berada di lingkungan sosial.
-
Dimana saja bakteri bisa ditemukan selain di lantai? “Bakteri ditransfer ke mana-mana, termasuk tubuh manusia,“ jelas Craig.
-
Ditemukan dimana saja mikroba yang bisa menular lewat baju bekas? Penelitian di Pakistan menemukan keberadaan Bacillus subtilus dan Staphylococcus aureus pada banyak sampel pakaian bekas yang diuji, mikroba ini dapat menyebabkan infeksi serius pada kulit dan darah.
-
Apa penyebab utama bau kaki? Beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan bau kaki antara lain: Keringat berlebih (hiperhidrosis): Kaki memiliki lebih banyak kelenjar keringat dibandingkan bagian tubuh lainnya. Ketika seseorang mengalami hiperhidrosis, produksi keringat yang berlebihan menciptakan lingkungan lembab yang ideal bagi pertumbuhan bakteri. Bakteri: Bakteri yang hidup secara alami pada kulit kaki akan memecah keringat, menghasilkan asam yang menimbulkan bau tidak sedap. Jamur: Infeksi jamur seperti kutu air (tinea pedis) dapat menyebabkan bau kaki yang tidak menyenangkan.
-
Apa saja masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh sepatu KW? Sepatu yang tidak nyaman serta sepatu KW atau palsu sering kali tidak memberikan dukungan dan perlindungan yang memadai, sehingga berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Bakteri
Beberapa bakteri baik untuk kita, yang lainnya sangat merugikan. Studi dari University of Arizona tadi meneliti bakteri di sepatu.
Mereka menemukan, rata-rata ada 421 ribu bakteri yang menempel di bagian luar sepatu, yang terjadi dari sembilan jenis bakteri berbeda.
Beberapa bakteri jahat yang ditemukan di sepatu termasuk Escherichia coli, atau E. coli. Bakteri ini bisa menyebabkan infeksi usus, diare, dan dalam kasus yang cukup jarang, meningitis.
Bakteri lainnya adalah, Klebsiella pneumoniae, yang bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Lalu ada juga Serratia ficaria. Bakteri ini bisa menyebabkan infeksi respiratori (pernapasan).
Belum lagi, bakteri ini ternyata bisa menempel sampai berminggu-minggu di sepatu, ujar Kelly Renolds, PhD, pakar mikrobiologi dan profesor di University of Arizona.
Racun
Racun juga bisa menempel di sepatu. Sebuah studi di Battelle Memorial Institute, kelompok riset nirlaba menemukan, racun dari saat kamu merawat halaman, bisa dengan mudah menempel di sepatu.
Studi lain dari Baylor University menemukan orang-orang yang tinggal di dekat jalanan beraspal yang dilapisi dengan tar, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker dari racun.
Racun-racun ini, bisa masuk ke dalam rumah dan menetap dalam wujud partikel debu. Partikel-partikel ini bisa dibawa masuk oleh sepatu kamu.
"Bayangkan air hujan di jalan," ujar Dr. Reynolds. Air hujan itu bisa mengandung gasolin dan zat kimia, yang bisa menempel ke sepatu, dan masuk ke rumah.
Tanah
"Tanah itu sendiri tidak berbahaya," ujar Dr. Reynolds, tapi tetap saja Anda harus menjauhkannya dari anak-anak kecil.
"Anak-anak sering memasukkan tangan mereka ke mulut, atau mengambil mainan dari lantai dan memasukkannya ke mulut," ujarnya lagi.
Dengan memastikan kamu melepas sepatu di luar rumah, lantai bisa terbebas dari tanah.
Reporter: Nilam SuriSumber: Liputan6.com
(mdk/ita)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panduan menghilangkan bau tak sedap pada sepatu dan penyebabnya yang harus diketahui.
Baca SelengkapnyaBau kuku kaki dapat berasal dari berbagai penyebab. Salah satunya adalah infeksi jamur pada kuku kaki, yang sering disebut sebagai kaki atlet.
Baca SelengkapnyaBau kaki adalah masalah umum, namun bisa sangat mengganggu. Untuk mengatasinya, cara-cara alami bisa dicoba untuk singkirkan bau-bau mengganggu.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Bau Kaki yang Membandel Karena Sepatu Heels Dijamin Ampuh
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru ungkap bahwa kebiasaan thrifting baju bekas bisa menjadi sarana penyebaran penyakit menular.
Baca SelengkapnyaHeboh, video seekor ular kobra bersembunyi di balik sepatu. Ular tersebut terlihat nongol di dari dalam sepatu.
Baca SelengkapnyaBau kaki biasanya disebabkan oleh kombinasi bakteri, keringat, dan kondisi lingkungan yang lembap.
Baca SelengkapnyaMomen itu langsung menarik perhatian publik karena banyak barang-barang bekas yang masih bagus namun sudah dibuang oleh pemiliknya.
Baca SelengkapnyaSejumlah hal perlu diterapkan saat baru sampai di rumah demi kebersihan dan kesehatan.
Baca SelengkapnyaBau kaki seringkali dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang. Pasalnya, meski posisi kaki jauh dari jangkauan hidung.
Baca SelengkapnyaTak perlu mengeluarkan uang banyak untuk berkonsultasi dengan dokter karena ada 5 metode mengatasi bau kaki yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini dilaksanakan setelah para ahli menyelesaikan beberapa riset yang mengungkapkan adanya penyebaran bakteri.
Baca Selengkapnya