Kecanduan makanan dan kecanduan narkoba, lebih bahaya yang mana?
Merdeka.com - Beberapa waktu yang lalu peneliti memastikan bahwa kecanduan makanan memang kondisi yang benar-benar ada dan bisa diderita oleh seseorang. Meskipun sebagian ahli lainnya kurang setuju, namun sebuah riset terbaru kembali membuktikan kalau konsumsi gula memang bisa mengaktifkan otak yang mampu terangsang oleh narkoba jenis kokain dan heroin.
Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, penelitian tersebut tepatnya dilakukan para ahli dari Harvard Medical School.
"Coba lihat, menurunkan berat badan seharusnya mudah. Cukup mengurangi kalori sehari-hari. Tetapi kenapa banyak orang gagal melakukannya?" ungkap kepala peneliti, Dr Belinda Lennerz.
-
Apa penyebab makan berlebihan? Emotional eating sering kali menjadi penyebab makan berlebihan dan perasaan bersalah setelahnya.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Makanan apa yang menyebabkan obesitas? Mengonsumsi makanan tinggi kalori dan lemak. Makanan ini biasanya memiliki tekstur renyah atau lembut, seperti gorengan, kue-kue manis, minuman bersoda atau beralkohol, dan daging berlemak. Makanan ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin dalam tubuh, sehingga merangsang penimbunan lemak di sekitar organ-organ vital.
-
Kenapa makan berlebihan jadi masalah? CDC melaporkan bahwa obesitas adalah 'penyakit kronis yang serius, umum, dan mahal.' Lebih dari 40% orang dewasa di Amerika Serikat mengalami obesitas. Angka ini menunjukkan bahwa hampir separuh populasi dewasa di sana sedang berjuang melawan masalah berat badan yang berlebih.
-
Mengapa penting kontrol nafsu makan? Mengontrol nafsu makan dapat membantu mencegah konsumsi kalori berlebih yang dapat menyebabkan penumpukan lemak dan berat badan berlebih.
-
Kenapa makan berlebihan meningkatkan risiko obesitas? Makan berlebihan meningkatkan risiko Anda mengembangkan kelebihan lemak tubuh atau obesitas karena konsumsi kalori yang lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Lain halnya jika kita mengonsumsi protein yang berlebihan, kecil kemungkinannya untuk meningkatkan lemak karena cara metabolismenya.
Dr Lennerz dan timnya pun ingin tahu apakah kebiasaan makan berlebihan memang ada hubungannya dengan kondisi kecanduan.
Sebanyak 12 pria dewasa yang sehat namun kelebihan berat badan lantas dilibatkan dalam penelitian tersebut. Mereka dibagi menjadi dua dan diminta mengonsumsi jenis milkshake yang berbeda.
Satu milkshake tepatnya mengandung indeks glikemik tinggi (zat tepung dan gula tinggi) sementara milkshake lainnya mengandung indeks glikemik rendah.
Empat jam setelah minum milkshake, peneliti memeriksa kondisi otak responden dengan bantuan MRI. Dari situ, peneliti menemukan kalau area tertentu dalam otak responden yang minum milkshake dengan indeks glikemik tinggi menjadi aktif dan merasakan kenikmatan.
Pola aktivasi otak itu juga ditemukan pada orang-orang yang kecanduan narkoba, seperti heroin dan kokain. Artinya, peneliti mengklaim kalau kecanduan makanan dan kecanduan narkoba sama-sama berbahaya.
"Makanan memang dibutuhkan tubuh. Tetapi kalau sulit dikontrol dan konsumsinya melebihi kebutuhan harian, seseorang bisa disebut kecanduan makanan," tandas Dr Lennerz.
Baca juga:8 Kesalahan saat sarapanSarapan porsi besar lebih ampuh rampingkan pinggang5 Kebiasaan penderita anoreksiaTips menikmati makan siang yang lebih menyehatkan5 Keuntungan makan pelan-pelan (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjaga pola makan adalah salah satu cara menjaga kesehatan tubuh. Salah satunya dengan tidak makan berlebihan karena dapat memicu banyak masalah pada tubuh.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, ternyata orang yang kecanduan gula tidak hanya suka makanan manis tapi juga ingin makanan dengan cita rasa asin.
Baca SelengkapnyaJangan sampai hal ini jadi masalah kesehatan di kemudian hari, yuk kenali dulu tanda tubuhmu kecanduan gula!
Baca SelengkapnyaJangan terlalu sering menahan rasa lapar, ini akibat buruknya yang dapat terjadi.
Baca SelengkapnyaMengonsumsi gula dalam batas yang tak normal dapat memberikan dampak buruk bagi kondisi tubuh.
Baca SelengkapnyaKetua PP IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, menyatakan bahwa gula berpotensi berbahaya karena sering kali tidak dianggap sebagai ancaman.
Baca SelengkapnyaAnda perlu membatasi dan menghindari makanan enak ini agar tidak berbahaya bagi tubuh
Baca SelengkapnyaKeinginan makan bisa disebabkan oleh rasa lapar atau hanya karena keinginan untuk mengunyah. Kenali perbedaan keduanya.
Baca SelengkapnyaAdiksi adalah disfungsi kronis dari sistem otak yang melibatkan reward, motivasi, dan memori. Jenisnya pun beragam, bisa karena zat atau perilaku.
Baca SelengkapnyaMenurut Prof. Siska Mayasari Lubis, seorang dokter spesialis anak, kecanduan gula dapat disamakan dengan kecanduan terhadap zat tertentu.
Baca SelengkapnyaTerlalu banyak konsumsi makanan lezat di kala Lebaran bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang perlu kita hindari.
Baca SelengkapnyaDi balik rasa manis yang menggugah selera, tersembunyi dampak yang jauh lebih pahit bagi kesehatan mental kita.
Baca Selengkapnya