Kecanduan suntik otot, lengan pria ini nyaris diamputasi

Merdeka.com - Putus asa ingin meniru tubuh Incredible Hulk, binaraga ini nekad menyuntikkan minyak dan alkohol ke lengannya.

Romario Dos Santos Alves, 25, sampai mempertaruhkan hidupnya demi keinginan tersebut. Kedua lengannya bahkan hampir diamputasi.

"Saya bertemu beberapa pria yang memiliki lengan besar di gym, dan saya mulai berteman dengan mereka," katanya kepada wartawan. "Mereka kemudian memperkenalkan saya pada synthol, dan saya gembira dengan efeknya, lalu saya kehilangan kendali."

Terkesan hasil awal dari synthol, dia pun mulai menggunakannya sesering mungkin. Dia bahkan meminta istrinya, Marisangela Marinho, untuk menyuntikkan itu ke tempat yang tak bisa dijangkaunya.

Romario semakin kecanduan synthol dan terus menyuntikkan itu ke lengannya. Obat itu tidak hanya mempengaruhi penampilannya, Romario mulai menderita depresi. Dia kehilangan pekerjaannya, dan sempat mencoba bunuh diri.

"Saya dirawat di klinik sementara istri saya sedang hamil enam bulan. Hanya ada saya dan dia saat itu, tidak ada teman atau keluarga," kenangnya.

Setelah itu Marisangela mengancam suaminya, bahwa dia akan meninggalkan Romario, bila bapak satu anak itu kembali menggunakan synthol. Meski tak lagi mengonsumsi obat itu, Romario mulai mengalami beberapa keluhan akibat penggunaan synthol.

Dia terus merasakan sakit yang berkelanjutan dan hampir mengalami gagal ginjal karena keracunan obat tersebut. Dokter yang memeriksanya kemudian mengatakan bahwa lengan Romario harus diamputasi. Beruntung, dokter tak jadi melakukannya karena mereka telah menemukan alternatif lain.

Photos by Barcroft Media

Penampilannya yang aneh membuat menonjol dan dia menerima reaksi yang beragam dari orang-orang di kampung halamannya. Sebagian takut padanya dan lainnya mengagumi tubuhnya. Meski lengannya pernah hampir diamputasi, Romario rupanya tak jera.

Dia masih menggunakan beberapa jenis obat untuk membesarkan ototnya. Beberapa minggu yang lalu, dia membeli sebuah zat yang disebut estigor, hormon kuda. Dia bahkan telah menyuntikkan itu ke dalam dadanya, dan mencoba untuk mencari venanya, tetapi kemudian dia mulai berkeringat dan kaku.