Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kekerasan saat kecil tingkatkan risiko penyakit tiroid wanita

Kekerasan saat kecil tingkatkan risiko penyakit tiroid wanita ilustrasi kekerasan anak. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Kekerasan yang dilakukan pada anak-anak tak hanya memberikan bekas luka memar yang hilang dalam hitungan minggu, melainkan juga memberikan masalah lainnya yang akan ada hingga mereka dewasa.

Sebuah penelitian mengungkap bahwa wanita yang mengalami kekerasan fisik saat masih kecil memiliki risiko terkena penyakit tiroid lebih besar dibanding wanita yang tak mengalami kekerasan fisik saat masih kanak-kanak.

"Kami menemukan kaitan yang signifikan dengan penyakit tiroid pada wanita yang mengalami kekerasan pada masa kanak-kanak," ungkap ketua peneliti Esme Fuller Thomson, profesor dari University of Toronto;s Faculty of Social Work, seperti dilansir oleh US News (02/08).

Thomson menjelaskan bahwa awalnya mereka mengira hal ini pasti berkaitan dengan stres, kebiasaan merokok, minum alkohol, dan faktor lain yang berkaitan dengan kekerasan saat masih kecil. Namun faktanya, setelah menghitung semua faktor, peneliti menemukan risiko yang masih cukup besar, yaitu 40 persen pada wanita yang mengalami kekerasan saat masih kecil.

Hasil ini ditemukan peneliti setelah menganalisis data dari 13.000 orang dewasa di Kanada. Lebih dari 1.000 wanita diketahui mengalami kekerasan fisik sebelum mereka berusia 18 tahun dan sekitar 900 wanita mengatakan mereka memiliki penyakit tiroid.

Loriena Yancura, asisten peneliti dari University of Hawaii menjelaskan bahwa kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh trauma yang dialami wanita akibat kekerasan fisik saat masih kecil. Trauma kemudian mengubah cara tubuh mereka merespon stres hingga dewasa dan berkaitan dengan tiroid. (mdk/kun)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dampak KDRT pada Kondisi Anak dan Perempuan, Ketahui Batasan dan Seberapa Parah Hal Ini
Dampak KDRT pada Kondisi Anak dan Perempuan, Ketahui Batasan dan Seberapa Parah Hal Ini

KDRT merupakan masalah yang masih terus terjadi hingga saat ini. Ketahui sejumlah dampak dan bahayanya.

Baca Selengkapnya
Menstruasi Lebih Awal Jadi Penanda Meningkatnya Risiko Diabetes Tipe 2
Menstruasi Lebih Awal Jadi Penanda Meningkatnya Risiko Diabetes Tipe 2

Usia menstruasi seorang wanita bisa menjadi penanda bagi sejumlah hal dalam kehidupannya termasuk pada risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Jenis-Jenis KDRT yang Perlu Diwaspadai, Bukan Hanya Kekerasan Fisik
Jenis-Jenis KDRT yang Perlu Diwaspadai, Bukan Hanya Kekerasan Fisik

KDRT bukan sebatas kekerasan fisik saja, tetapi juga mencakup kekerasan emosional, seksual, hingga finansial.

Baca Selengkapnya
Anak Perempuan Mendominasi Korban Kekerasan, Ini Penyebabnya
Anak Perempuan Mendominasi Korban Kekerasan, Ini Penyebabnya

KemenPPPA mencatat korban kekerasan didominasi oleh anak perempuan

Baca Selengkapnya
Perempuan Lebih Berisiko Alami Migrain Ketimbang Laki-Laki, Ternyata Ini Penyebabnya
Perempuan Lebih Berisiko Alami Migrain Ketimbang Laki-Laki, Ternyata Ini Penyebabnya

Dokter spesialis neurologi, Restu Susanti mengatakan, perempuan lebih berisiko mengalami migrain dibandingkan laki-laki.

Baca Selengkapnya
Soroti Kasus KDRT dalam Keluarga Berisiko, Puan: Stop Kekerasan pada Anak!
Soroti Kasus KDRT dalam Keluarga Berisiko, Puan: Stop Kekerasan pada Anak!

Ketua DPR RI Puan Maharani berharap ada program-program dari Pemerintah yang dapat mencegah terjadinya KDRT.

Baca Selengkapnya
KDRT Orangtua yang Disaksikan Anak Bisa Sebabkan Dampak Psikologis yang Tidak Bisa Dikesampingkan
KDRT Orangtua yang Disaksikan Anak Bisa Sebabkan Dampak Psikologis yang Tidak Bisa Dikesampingkan

Ketika anak menyaksikan orangtua melakukan KDRT terutama berulang, hal ini bisa timbulkan dampak psikologis pada mereka.

Baca Selengkapnya
Perempuan Lebih Berisiko Terserang Migrain, Ini Penyebabnya
Perempuan Lebih Berisiko Terserang Migrain, Ini Penyebabnya

Risiko perempuan mengalami migrain sebesar tiga hingga empat kali lipat dibanding pria.

Baca Selengkapnya