Kelebihan berat badan tingkatkan risiko migrain
Merdeka.com - Ternyata obesitas tak hanya bisa meningkatkan risiko sakit jantung atau diabetes, melainkan juga migrain. Peneliti menemukan bahwa orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan memiliki risiko migrain yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal.
"Hasil ini sebaiknya membuat pasien dan dokter lebih waspada bahwa obesitas bisa berkaitan dengan naiknya risiko migrain dan tak menunggu hingga pasien mengalami migrain yang kronis untuk mengatasinya," ungkap peneliti Dr Lee Peterlin dari JOhns Hopkins University School of Medicine di Baltimore, seperti dilansir oleh Reuters (11/09).
Meski begitu, peneliti tak yakin bentuk keterkaitan antara kelebihan berat badan dan migrain. Apakah migrain membuat orang lebih berisiko obesitas atau sebaliknya. Selain itu, peneliti juga belum mengetahui apakah dengan mengurangi berat badan migrain yang dirasakan juga akan berkurang.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Apa saja penyakit akibat obesitas? Obesitas dapat memicu banyak penyakit penyerta yang berbahaya dan patut diketahui.
-
Mengapa obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit? Obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker.
-
Apa penyebab kelebihan berat badan? Kelebihan berat badan sering kali menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko diabetes.
-
Mengapa obesitas meningkatkan risiko kanker? 'Obesitas itu menjadi risiko terjadinya kanker, misalnya kanker payudara, kanker endometrium, kanker esofagus. Kalau berat badan tidak dipantau, ini bisa meningkatkan risiko kanker-kanker tertentu,' kata Wiji.
-
Makanan apa yang menyebabkan obesitas? Mengonsumsi makanan tinggi kalori dan lemak. Makanan ini biasanya memiliki tekstur renyah atau lembut, seperti gorengan, kue-kue manis, minuman bersoda atau beralkohol, dan daging berlemak. Makanan ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin dalam tubuh, sehingga merangsang penimbunan lemak di sekitar organ-organ vital.
Hasil ini ditemukan peneliti setelah mereka menganalisis data 3.862 orang pada tahun 2000, termasuk 188 orang yang mengalami migrain secara teratur, sekitar tiga sampai empat kali setiap bulan.Sekitar 32 persen orang yang mengalami migrain diketahui kelebihan berat badan atau obesitas, sementara hanya 26 persen orang obesitas yang tidak mengalami migrain. Penelitian ini juga telah menghitung faktor lain seperti usia dan kebiasaan merokok. Kaitan antara migrain dan obesitas lebih kuat ditemukan pada wanita dan orang berusia di bawah 50 tahun, namun hampir tak terlihat pada pria dan orang tua.
Peneliti berpendapat bahwa benang merah dari kedua penyakit ini adalah gaya hidup sehat yang dijalani seseorang. Untuk menghindarinya, orang harus menerapkan gaya hidup sehat, menjaga makanan yang mereka konsumsi, dan rajin melakukan olahraga. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaObesitas dapat mulai membahayakan nyawa seseorang ketika mencapai tingkat yang ekstrem dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca SelengkapnyaObesitas dan perut buncit ternyata bikin kinerja otak menjadi lelet, hal itu didukung oleh sebuah penelitian dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah masalah kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia, dan pola makan yang tidak sehat adalah salah satu faktornya.
Baca SelengkapnyaMemahami apa saja bahaya wanita obesitas akan semakin mendorong keinginan dan semangat untuk merubah pola hidup menjadi lebih sehat.
Baca SelengkapnyaObesitas dapat memicu banyak penyakit penyerta yang berbahaya dan patut diketahui.
Baca SelengkapnyaMenjaga pola makan adalah salah satu cara menjaga kesehatan tubuh. Salah satunya dengan tidak makan berlebihan karena dapat memicu banyak masalah pada tubuh.
Baca SelengkapnyaDi balik kenikmatan makanan manis, mengonsumsinya secara berlebihan dapat membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang mengalami obesitas, kondisi kesehatan kulitnya mengalami perubahan yang tak boleh disepelakan.
Baca SelengkapnyaMengonsumsi gula dalam batas yang tak normal dapat memberikan dampak buruk bagi kondisi tubuh.
Baca Selengkapnya