Kelebihan lemak di perut tingkatkan risiko kanker
Merdeka.com - Banyak orang yang mengetahui bahwa kelebihan berat badan buruk untuk kesehatan. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa kelebihan lemak di perut bisa menyebabkan hal yang lebih berbahaya, yaitu meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.
Hal ini diketahui peneliti setelah melakukan CT scan pada lemak perut 3.000 orang Amerika berusia 50 tahun selama tujuh tahun. Selama penelitian diketahui terdapat 90 kasus penyakit jantung, 141 kasus kanker, dan 71 kematian. Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa kelebihan lemak di perut berkaitan dengan tingginya risiko penyakit jantung dan kanker.
Hasil penelitian ini berkemungkinan untuk menjelaskan mengapa orang dengan BMI (index massa tubuh) yang sama memiliki penyakit yang berbeda-beda berkaitan dengan obesitas.
-
Kenapa lemak di perut berbahaya? Yup, ada banyak risiko kesehatan dari tumpukan lemak yang mengintai ini, seperti jantung, tekanan darah tinggi, stroke, hingga diabetes tipe 2. Jadi, jangan sepelekan masalah tumpukan lemak yang mulai terlihat menonjol di area perut ya!
-
Kenapa lemak perut berbahaya? Berbeda dengan lemak subkutan yang berada tepat di bawah kulit, lemak visceral lebih berbahaya karena dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius.
-
Apa penyebab lemak di perut? Ada beberapa penyebab menumpuknya lemak di perut yang wajib dikenali lebih lanjut demi menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
-
Mengapa perut buncit bisa meningkatkan risiko penyakit? Penumpukan lemak di area perut tidak hanya berpengaruh pada penampilan, tetapi juga dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti diabetes dan penyakit jantung.
-
Mengapa perut buncit bisa meningkatkan risiko penyakit serius? Selain mengganggu penampilan, lemak perut bisa meningkatkan risiko beberapa penyakit serius.
-
Siapa yang berisiko tinggi kanker perut? Orang dengan golongan darah A berisiko lebih tinggi untuk mengalami kanker perut, karena bakteri H. pylori yang menyebabkan penyakit ini mungkin lebih sensitif pada antigen A. Selain itu, golongan darah A juga cenderung memiliki gangguan obsesif-kompulsif (OCD), karena sifat perfeksionis dan rajin yang melekat pada mereka.
"Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang membandingkan BMI serta ukuran pinggang, tampaknya lemak pada perut bisa digunakan untuk memprediksi risiko penyakit jantung," ungkap ketua peneliti Dr Caroline Fox dari US National Heart, Lung, and Blood Institute's Laboratory for Metabolic and Population Health, seperti dilansir oleh US News (10/07).
Meski penelitian ini menemukan kaitan antara kelebihan lemak pada perut dan risiko penyakit jantung serta kanker, namun penelitian ini belum bisa menunjukkan kaitan sebab akibat. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perut buncit bisa membahayakan kesehatan. Jangan anggap sepele.
Baca SelengkapnyaMakanan berlemak sangat membahayakan tubuh, berikut ini adalah 7 bahaya makanan berlemak yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaKadar kolestero yang terlalu tinggi bisa meningkatkan resiko berbagai macam penyakit. Berikut beberapa makanan yang perlu diminimalisir konsumsinya.
Baca SelengkapnyaKenali penyebabnya dan temukan solusi yang tepat untuk mengatasinya yuk!
Baca SelengkapnyaBeberapa makanan, terutama yang tinggi lemak dan rendah serat, telah terbukti meningkatkan risiko kanker usus besar.
Baca SelengkapnyaMeski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaWaspadai bahaya kolesterol tinggi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Baca SelengkapnyaNormalnya, hati hanya memiliki sedikit lemak. Tapi jika lemak mulai menumpuk, maka penyakit fatty liver bisa muncul.
Baca SelengkapnyaKonsumsi daging merah berlebih dapat memicu kondisi kesehatan serius yang wajib diperhatikan.
Baca Selengkapnya