Kemampuan otak ditandai oleh kekuatan kaki, benarkah?

Merdeka.com - Sebuah studi baru dari the journal Gerontology mengatakan bahwa otot kaki terkait dengan kekuatan pikiran seseorang di kemudian hari. Penelitian yang dilakukan melibatkan sekitar 324 anak kembar dengan rentang usia antara 43 sampai 73 tahun. Semua peserta penelitian berjenis kelamin wanita. Para peneliti juga melakukan pengukuran pada daya ledak kai para peserta pada awal penelitian.

Melansir dari prevention.com, hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan kaki yang besar (yang diambil pada awal penelitian) berpengaruh pada perubahan kemampuan kognitif mereka 10 tahun kemudian. Orang dengan otot kaki yang lebih kuat memiliki 18% ingatan, dan kemampuan kognitif yang lebih besar dibandingkan dengan kembarannya yang memiliki otot kaki yang lebih lemah.

Sebenarnya hubungan antara kebugaran fisik dan kesehatan otak bukanlah hal yang baru. Hanya saja banyak dari penelitian tersebut hanya berfokus pada aktivitas fisik yang dilaporkan peserta penelitian sendiri. Penelitian kali ini mencoba hal baru dengan berfokus pada kebugaran fisik di mana pengujian dilakukan untuk melihat seberapa besar manfaat latihan bagi kesehatan tubuh.

Para peneliti melakukan pengamatan spesifik pada kekuatan otot kaki paling bawah. Ini karena otot kaki tersebut mengandung otot terbesar dalam tubuh yang digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti berdiri atau berjalan. Para peneliti melakukan penelitian pada wanita kembar untuk memastikan kekuatan otot kaki tidak murni dipengaruhi oleh faktor genetik. Meskipun para peneliti masih belum mengetahui alasan kaki yang kuat menghasilkan pikiran yang kuat pula, tetapi mereka yakin bahwa aktivitas fisik pada otak berasal dari hormon yang dilepaskan oleh otot-otot yang bekerja.