Kemarahan remaja: Normal atau kelainan?
Merdeka.com - Remaja identik dengan masa muda yang labil. Karena perubahan hormon, emosi yang dirasakan remaja sering naik turun dan melonjak. Begitu juga dengan kemarahan mereka. Remaja yang sering marah biasanya dianggap normal. Namun, bagaimana jika kemarahan mereka terkesan berlebihan dan tidak terkontrol? Apakah kemarahan itu masih bisa disebut normal?
Sebuah penelitian yang dilakukan di Harvard Medical School menunjukkan bahwa satu dari 12 remaja memiliki masalah dengan kemarahan yang terlalu ekstrem. Peneliti mengatakan bahwa kemarahan ekstrem yang dimiliki 8% remaja itu bisa dikategorikan sebagai kelainan.
"Mengagetkan, karena ternyata kelainan ini cukup wajar dialami oleh remaja," kata penulis penelitian ini, Ronald Kessler, pada Boston.com.
-
Apa saja masalah kesehatan mental remaja yang dibahas? Depresi menjadi salah satu masalah kesehatan mental yang kian marak di kalangan remaja. Data menunjukkan bahwa lebih dari 20% remaja Amerika Serikat mengalami episode depresi serius sebelum mencapai usia dewasa. Terlalu banyak waktu di depan layar, rasa takut akan kehilangan (FOMO), dan isolasi sosial menjadi beberapa faktor yang memperparah kondisi ini.
-
Apa saja perilaku negatif remaja? Pertama-tama, dr. Rudi Priyo Utomo Sp.OG menjelaskan beberapa perilaku negatif yang sering muncul pada remaja, seperti hubungan seks diluar nikah, kehamilan usia remaja, penggunaan napza, dan kekerasan dalam pacaran.
-
Apa faktor utama gangguan mental pada remaja? Faktor-faktor utama yang berkontribusi antara lain adalah tekanan dari lingkungan sosial, interaksi dengan teman sebaya, tuntutan dalam bidang akademis, serta dampak negatif dari media sosial.
-
Apa saja perilaku kenakalan remaja? Kenakalan remaja bisa berbentuk kenakalan biasa, seperti berkelahi, keluyuran, membolos sekolah atau pergi dari rumah tanpa pamit.
-
Apa tanda remaja mengalami stres? Menurut Dr. Fransiska M. Kaligis, dokter spesialis kesehatan jiwa di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), perubahan perilaku yang terjadi pada remaja akibat stres merupakan sebuah isyarat bagi orang dewasa untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada mereka.
-
Apa penyebab utama kemarahan yang berlebihan? Dilansir dari Real Simpel, Jenny Yip, seorang psikolog klinis, menjelaskan bahwa kebanyakan kemarahan berasal dari perasaan kehilangan kendali. Perasaan terjebak dan tanpa solusi sering kali memicu kemarahan yang berlebihan.
Bagaimana cara membedakan kemarahan biasa dan 'kelainan' kemarahan pada remaja? Peneliti menunjukkan bahwa kemarahan yang merujuk pada kelainan biasanya berkaitan dengan kemarahan ekstrem dalam bentuk tindakan agresif yang berkelanjutan.
Hampir 2/3 dari remaja pernah mengalami kemarahan yang berlebihan hingga mereka mampu merusak barang-barang, berlaku kejam, atau melakukan penganiayaan.
Penelitian yang dilakukan pada 10.000 remaja mulai tahun 2001 - 2004 ini juga menemukan bahwa remaja laki-laki dua kali lebih rentan terkena kelainan ini dibandingkan remaja perempuan.
Berdasarkan NY Daily News (05/07), peneliti menganggap bahwa kelainan yang berkaitan dengan amarah ini masih jarang dipelajari dan seringkali diremehkan. Mereka berencana melakukan penelitian lebih lanjut terkait hal ini, dan akan mengklasifikasikan jenis-jenis kemarahan yang bisa digolongkan menjadi kelainan.
Para orang tua sebaiknya mengawasi anak-anak mereka yang beranjak remaja. Berhati-hatilah ketika anak Anda mulai menunjukkan kemarahan yang terlihat tidak wajar. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkah laku dan perilaku anak kerap dituduh sebagai perbuatan nakal padahal bukan.
Baca SelengkapnyaKondisi stres bisa dialami oleh siapa saja, termasuk pada anak remaja kita. Sejumlah tekanan dalam kehidupan mereka bisa menimbulkan munculnya stres ini.
Baca SelengkapnyaMengatasi tantrum pada anak dengan tepat dan memahami saat yang tepat untuk berkonsultasi dengan psikolog dapat mendukung perkembangan emosional mereka.
Baca SelengkapnyaPenyebab tantrum pada orang dewasa sangat beragam dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi mental, pola asuh, dan kemampuan mengelola emosi.
Baca SelengkapnyaKondisi ini sering terjadi pada remaja berusia 10-19 tahun.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang meluapkan kemarahannya ternyata bisa merasa bahagia, kenapa bisa begitu?
Baca SelengkapnyaBipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati secara ekstrim.
Baca SelengkapnyaMunculnya kemarahan secara mendadak dan sering pada diri kita bisa menjadi salah satu tanda adanya masalah.
Baca SelengkapnyaODD lebih dari sekadar amukan masa kanak-kanak pada umumnya. Selain itu, frekuensi serta tingkat keparahan ODD menyebabkan kesulitan di rumah dan di sekolah.
Baca SelengkapnyaPenting untuk diingat bahwa setiap anak bereaksi berbeda terhadap situasi, dan beberapa tantrum adalah bagian normal dari perkembangan mereka.
Baca SelengkapnyaRemaja adalah aset bangsa yang seharusnya dibina dan diarahkan menuju masa depan yang cerah.
Baca SelengkapnyaKesehatan mental adalah hal yang harus diperhatikan dengan serius. Salah satu gangguan kesehatan mental yang memerlukan perhatian adalah gangguan bipolar.
Baca Selengkapnya