Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenali Gejala Awal Kusta Agar Lebih Cepat Diobati dan Cegah Kecacatan

Kenali Gejala Awal Kusta Agar Lebih Cepat Diobati dan Cegah Kecacatan Ilustrasi kusta. ©dailyrecord.co.uk

Merdeka.com - Penyakit kusta yang tidak segera diatasi bisa menjadi penyebab terjadinya kecacatan. Oleh karena itu, deteksi dini yang tepat pernting dilakukan terhadap penyakit ini.

Kusta dapat menyebabkan kecacatan apabila tidak segera diatasi. Sehingga, penting bagi seseorang untuk bisa melakukan deteksi dini terhadap penyakit kustaagar dapat segera diobati.

Zunarsih, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Sekretaris Kelompok Studi Morbus Hansen Indonesia mengatakan bahwa kunci dari eliminasi kusta adalah penemuan kasus sedini mungkin.

"Jadi kalau bisa kita temukan yang belum cacat. Karena jika sudah terjadi kecacatan, maka cacat yang sudah terjadi tidak akan bisa kembali lagi," kata Zunarsih dalam temu media Kementerian Kesehatan terkait Hari Kusta Sedunia tahun 2021.

Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali tanda-tanda dini dari kusta, sehingga bisa segera diatasi sebelum terjadinya kecacatan.

Zunarsih mengatakan, tanda pertama dari kusta adalah munculnya bercak-bercak yang berwarna putih seperti panu atau merah seperti kurap, benjol-benjol seperti jerawat atau bisul, maupun lepuh.

"Cuma kata kuncinya adalah bercaknya tidak nyeri, bercaknya tidak gatal," ujar Zunarsih yang juga tergabung dalam Persatuan Dokter Kulit dan Kelamin Indonesia ini.

Harus Segera Datangi Layanan Kesehatan

Zunarsih mengatakan, bercak-bercak tersebut seringkali tumbuh di tempat-tempat tersembunyi seperti punggung atau bokong dan tidak nyeri, tidak gatal, serta lambat dalam pertumbuhannya

Ia menyebut, seringkali penderita tidak dengan sukarela mendatangi pelayanan kesehatan saat mengalami kondisi tersebut.

"Jadi biasanya yang sudah datang yang bercaknya sudah sangat luas, sudah sangat mengganggu, yang tiba-tiba sudah nyeri, atau pasien tiba-tiba mengalami gejala reaksi seperti peradangan saraf yang menjurus kepada kecacatan," katanya.

Zunarsih mengatakan, kusta merupakan penyakit yang masa inkubasinya sangat lama, dengan rata-rata dua sampai lima tahun. Oleh karena itu, ketika seseorang mengalami berbagai kondisi tersebut selama bertahun-tahun, diimbau untuk segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan.

Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jumlah Penderita Kusta Masih Tinggi, Ketahui Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Dampaknya
Jumlah Penderita Kusta Masih Tinggi, Ketahui Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Dampaknya

Indonesia masih menduduki peringkat ketiga negara dengan beban kusta tertinggi, pencegahan dini bisa membantu mencegahnya memburuk.

Baca Selengkapnya
28 Januari: Peringati Hari Kusta Sedunia, Ini Tujuan dan Tema Tahun 2024
28 Januari: Peringati Hari Kusta Sedunia, Ini Tujuan dan Tema Tahun 2024

Kusta atau lepra masih menjadi salah satu penyakit ropis yang terabaikan.

Baca Selengkapnya
Waspadai Penyebab Kusta pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Waspadai Penyebab Kusta pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Kusta adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini dapat mempengaruhi kulit, saraf tepi, hingga pernapasan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Siagakan 12 Laboratorium untuk Periksa Virus Cacar Monyet
Kemenkes Siagakan 12 Laboratorium untuk Periksa Virus Cacar Monyet

Belasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.

Baca Selengkapnya
Kemensos Bangun Lumbung Sosial untuk Pengidap Kusta di Kabupaten Barito Kuala
Kemensos Bangun Lumbung Sosial untuk Pengidap Kusta di Kabupaten Barito Kuala

Kemensos mendirikan tiga lumbung sosial untuk pengidap kusta dan eks kusta di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya
Siap Tekan Persebaran Mpox atau Cacar Monyet, Kemenkes Siapkan 12 Laboratorium di Seluruh Indonesia
Siap Tekan Persebaran Mpox atau Cacar Monyet, Kemenkes Siapkan 12 Laboratorium di Seluruh Indonesia

Kemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.

Baca Selengkapnya
Dokter Spesialis: Deteksi Dini dan Penanganan Cepat Kunci Sembuh dari Cacar Monyet
Dokter Spesialis: Deteksi Dini dan Penanganan Cepat Kunci Sembuh dari Cacar Monyet

Dokter spesialis mengatakan bahwa koreng-koreng yang muncul akibat Mpox juga bisa sembuh.

Baca Selengkapnya
Menkes Wajibkan Puskesmas Skrining Kesehatan, Ini Alasannya
Menkes Wajibkan Puskesmas Skrining Kesehatan, Ini Alasannya

Hingga bulan Juli 2024 sudah ada sekitar 60 juta penduduk Indonesia yang melakukan skrining kesehatan berdasarkan by name by address.

Baca Selengkapnya
Ketahui Rekomendasi IDI bagi Masyarakat untuk Menghadapi Cacar Monyet atau Monkeypox
Ketahui Rekomendasi IDI bagi Masyarakat untuk Menghadapi Cacar Monyet atau Monkeypox

PB IDI memberi sejumlah langkah preventif bagi masyarakat untuk menghadapi cacar monyet.

Baca Selengkapnya
Diawali dari Bercak Merah, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai dari Terjadinya Kurap
Diawali dari Bercak Merah, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai dari Terjadinya Kurap

Munculnya infeksi kurap pada seseorang dimulai dengan gejala yang bisa dikenali dan perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Gejala Kanker Penis, Lengkap Beserta Penyebab dan Cara Mengatasinya
Gejala Kanker Penis, Lengkap Beserta Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kanker penis adalah jenis kanker yang jarang terjadi namun memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan pria.

Baca Selengkapnya
7 Penyebab Gatal di Kemaluan yang Jarang Diketahui, Begini Cara Mengatasinya
7 Penyebab Gatal di Kemaluan yang Jarang Diketahui, Begini Cara Mengatasinya

Penyebab kemaluan gatal dan cara mengatasinya yang penting diketahui.

Baca Selengkapnya