Kenali Teknik Pengosongan Payudara untuk Meningkatkan Produksi ASI
Merdeka.com - Kuantitas Air Susu Ibu (ASI) yang cukup merupakan salah satu perhatian para ibu. Terutama karena ASI merupakan sumber nutrisi terbaik pada enam bulan awal kehidupan bayi.
Supaya produksi ASI meningkat konselor laktasi, dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A IBCLC mengatakan bila melakukan stimulasi dengan benar, maka semua bayi akan mendapat kuantitas ASI yang sesuai dengan kebutuhannya.
Tak perlu iri dengan ibu lainnya, karena yang terpenting adalah kondisi bayi yang menunjukan indikasi sehat, aktif, dan ceria. Hal tersebut sudah menjadi ciri bahwa asupan ASI bayi baik.
-
Bagaimana cara ibu menyusui agar ASI cukup? Untuk memastikan bayi memperoleh ASI yang cukup, lakukan hal-hal berikut: Susui bayi secara teratur, minimal 8-12 kali dalam 24 jam untuk bayi yang baru lahir. Perhatikan posisi dan perlekatan saat menyusui agar benar. Biarkan bayi menghabiskan satu payudara sebelum berpindah ke payudara yang lain. Hindari penggunaan dot atau empeng yang dapat mengganggu pola menyusui bayi.
-
Bagaimana cara meningkatkan produksi ASI? Dokter Konsultan Laktasi Dr. Nurmaulidia mengatakan pentingnya ASI bagi kesehatan bayi, terutama selama periode seribu hari pertama yang mencakup masa kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan.
-
Bagaimana caranya untuk meningkatkan produksi ASI? 'Kalau bersama bayinya tapi susah menyusui karena lecet, perah saja tiap 3 jam, setiap ibu yang perah ASI sejak awal pasti naik produksinya, sambil belajar menyusui,' kata Tiwi.
-
Bagaimana cara ibu menyusui merangsang ASI? Selain itu, ibu juga disarankan untuk tetap menyusui bayi secara on demand, atau sesuai permintaan, tanpa menunda atau menjadwalkan waktu menyusui.
-
Bagaimana cara ASI membantu ibu dan bayi? Kegiatan menyusui bisa membangun kedekatan jiwa antara ibu dan buah hati. Bonding antara ibu dan bayi yang mendapatkan ASI juga lebih baik dibandingkan yang tidak mendapatkan asupan ASI.
-
Apa manfaat ASI bagi ibu? Tak hanya bagi bayi, ASI juga memiliki sisi positif bagi ibu karena bisa memperkecil risiko terkena kanker ovarium daripada wanita lain yang memilih tidak memberikan ASI pada anaknya.
Wiryani menyarankan cara untuk meningkatkan produksi ASI dengan teknik pengosongan payudara. Payudara yang telah dikosongkan akan kembali terisi ASI dengan sendirnya.
“Bahwa yang terpenting itu adalah pengosongan payudara. Payudara itu kalau kosong, dia akan mengisi lagi. Ibaratnya kalau toko barangnya laku keras, dia akan dapat lagi supply (persediaan) yang baru,” ujar Wiryani beberapa waktu lalu.
Pertambahan persediaan ASI di dalam payudara ini, bergantung pada kebutuhan bayi terhadap ASI. Kalau kebutuhan ASI tidak banyak atau bayi jarang menyusu, maka produksi ASI tidak akan mengalami kenaikan. Oleh karena itu, disarankan untuk menyusui sesering bayi menginginkan ASI.
Usahakan agar ibu dan bayinya dirawat dalam satu ruangan yang sama segera setelah lahir. Hal ini dilakukan, agar setiap kali bayi memberi tanda ingin menyusu, ibu bisa langsung menawarkan payudaranya dan membiarkan bayi merangsang payudara Ibu supaya ASI ikut terproduksi.
Beda Mengosongkan dengan Pompa
Mengosongkan ASI dengan mulut bayi secara langsung (sebagian ibu menyebut dengan direct breast feeding), berbeda dengan menggunakan alat pompa.
Wiyarni mengatakan bahwa alat pompa tidak mampu merangsang produksi ASI. Namun, kalau ibu mengosongkan ASI dengan mulut bayi, maka secara tidak langsung turut merangsang produksi hormon prolaktin yang berfungsi mengalirkan ASI.
Selain pengosongan ASI lewat mulut bayi secara langsung lebih baik, interaksi antara ibu dan bayi juga membawa dampak positif terhadap produksi ASI. Lewat pelukan, ciuman, dan interaksi selama 24 jam dengan bayi dapat membantu Ibu mendapat banyak hormon oksitosin.
Hormon oksitosin atau hormon kebahagiaan mampu membantu payudara mengeluarkan ASI. Bila ibu memiliki hormon oksitosin yang tinggi, namun tidak rajin menyusui bayinya, seperti memberi batasan-batasan waktu atau jadwal menyusui. Justru akan menghambat produksi hormon prolaktin Ibu.
“Nah menyusu terjadwal itu sebenarnya sangat tidak disarankan, karena akan membuat produksi prolaktinnya terhambat,” tandasnya.
Reporter: Rissa SugiartiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak lahir hingga usia enam bulan, ASI eksklusif dianggap sebagai makanan terbaik untuk bayi. Namun, banyak ibu yang merasa cemas tentang kecukupan ASI.
Baca SelengkapnyaMeningkatkan produksi ASI sangat penting dilakukan terutama bagi ibu hamil yang menerapkan ASI eksklusif.
Baca SelengkapnyaMelancarkan produksi ASI adalah tujuan penting bagi ibu menyusui agar dapat memberikan gizi optimal pada bayinya.
Baca SelengkapnyaMenjaga produksi tetap lancar dan melimpah merupakan hal penting bagi ibu menyusui.
Baca SelengkapnyaPijat laktasi dapat melancarkan dan merangsang produksi ASI.
Baca SelengkapnyaDalam memastikan kebutuhan makan bayi, memerah ASI merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh ibu.
Baca SelengkapnyaPeningkat ASI untuk Mendukung ASI Eksklusif di 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Baca SelengkapnyaIbu menyusui butuh nutrisi yang banyak supaya bisa menghasilkan ASI yang kental dan banyak untuk kesehatan dan perkembangan si kecil.
Baca SelengkapnyaIbu menyusui bisa tetap melakukannya dengan lancar selama menjalani puasa Ramadan dengan sejumlah penyesuaian.
Baca SelengkapnyaMelakukan pumping ASI dengan benar dapat membantu kelancaran produksinya.
Baca SelengkapnyaPemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca SelengkapnyaDemi kesuksesan menyusui di tempat kerja, keberadaan konselor laktasi bisa mendukung upaya baik ini.
Baca Selengkapnya