Kenapa menguap seringkali menular?
Merdeka.com - Apakah Anda pernah melihat seseorang yang menguap, kemudian secara tak sengaja ikut menguap juga? Jika iya, tentunya Anda sepakat dengan kemungkinan bahwa menguap seringkali bisa menular dari satu orang ke orang lain.
Selama ini peneliti percaya bahwa orang yang mudah tertular menguap adalah orang yang memiliki empati tinggi. Namun peneliti membantah hal tersebut. Mereka berkeyakinan bahwa orang yang tertular saat melihat orang lain menguap sebenarnya memiliki gelombang emosi yang sama dengan orang tersebut.
Peneliti mendokumentasikan dengan baik ketika seseorang merespon dengan cara melihat, mendengar, atau memikirkan tentang orang yang menguap. Menguap yang seperti ini sangat berbeda dengan yang spontan akibat terlalu lelah atau bosan. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa menguap yang menular tak berkaitan dengan empati, rasa lelah, energi, dan kecenderungannya menurun dengan bertambahnya usia.
-
Gimana cara ngantuk bisa menular? Melalui pemindaian otak, mereka menemukan hubungan yang erat antara menguap dan aktivitas di bagian otak yang bertanggung jawab untuk empati.
-
Kenapa kita bisa menguap setelah orang lain menguap? Dilansir dari Live Science, salah satu penelitian menyebutkan alasan mengapa kita menguap setelah orang di dekat kita menguap adalah karena adanya fungsi motorik pada otak.
-
Bagaimana proses menularnya menguap? Melansir dari Psychology Today, tindakan tersebut merupakan proses meniru otomatis yang tidak disadari dan tidak bisa dikendalikan oleh pelakunya. Dugaan lain juga muncul karena peranan sistem saraf cermin atau yang disebut mirror neuron system.
-
Siapa yang sering menguap? Orang dengan narkolepsi dapat menguap tanpa disadari sebagai salah satu gejalanya.
-
Apa penyebab utama menguap? Namun, ketika Anda merasa perlu menguap bahkan setelah tidur yang cukup, ada beberapa penyebab yang mungkin terlibat: Kelelahan EkstremKelelahan berat atau kurang tidur yang kronis dapat membuat otak dan tubuh merasa perlu menguap untuk mendapatkan lebih banyak oksigen dan energi.
-
Siapa saja yang mungkin mengalami tidur mangap? Pembesaran amandel atau adenoid pada anak-anak atau orang dewasa dapat menyempitkan saluran napas dan menyebabkan tidur dengan mulut terbuka.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mereka mengamati 328 orang sehat yang menguap ketika melihat video orang menguap berdurasi tiga menit. Beberapa partisipan diketahui lebih mudah tertular dan ikut menguap dibandingkan dengan partisipan lainnya, seperti dilansir oleh Health Day News (14/03).
Peneliti menemukan bahwa usia adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk tertular menguap atau tidak. Orang yang lebih tua biasanya lebih sulit untuk tertular ketika melihat orang menguap. Namun usia hanya mempengaruhi sekitar delapan persen kecenderungan orang untuk menguap.
"Penelitian ini mengungkap bahwa menguap yang menular sama sekali tak berkaitan dengan empati," ungkap Elizabeth Cirulli dari Duke University School of Medicine.
Peneliti juga menemukan bahwa orang yang memiliki autisme dan schizophrenia memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk tertular ketika melihat orang menguap. Sejauh ini mereka mengetahui bahwa menguap berkaitan dengan gelombang emosi yang setara dengan orang lain serta dipengaruhi oleh faktor usia.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata ada penjelasan ilmiah yang menyebabkan menguap itu menular.
Baca SelengkapnyaMenguap biasa menjadi tanda kelelahan dan mengantuk yang hanya diredakan dengan tidur.
Baca SelengkapnyaDroplet adalah tetesan kecil dari batuk atau bersin yang mengandung berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit.
Baca SelengkapnyaStres memengaruhi sistem pernapasan, tingkat energi, dan hormon dan hormon tertentu.
Baca SelengkapnyaCegukan seringkali dikaitkan adanya suatu pertanda tertentu.
Baca SelengkapnyaTBC adalah penyakit para paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejala penyakit ini harus bisa dideteksi agar segera mendapatkan penanganan.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai fakta psikologi yang menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaMitos ersedak tiba-tiba ini telah diwariskan turun-temurun dan menjadi bagian dari kepercayaan populer di berbagai budaya, termasuk Indonesia.
Baca Selengkapnya