Kenapa merokok bisa tingkatkan risiko terkena kanker paru-paru?
Merdeka.com - Nama kanker paru menjadi naik daun beberapa waktu belakangan ini. Penyebabnya kanker ini berubah menjadi kanker pembunuh nomor 2 setelah kanker paru-paru pada wanita. Bahkan di Amerika Serikat, kanker paru-paru menjadi pembunuh utama pada wanita.
Kanker paru-paru sendiri sulit untuk dideteksi sejak awal sehingga ketika terdeteksi, penyakit ini sudah memasuki tahap yang parah. Mereka yang stadium kankernya sudah parah biasanya hanya memiliki kelangsungan hidup selama 5 tahun setelah didiagnosis.
Apa yang jadi sebab penyakit kanker paru-paru?
-
Bagaimana rokok merusak paru-paru? Setiap batang rokok mengandung ribuan zat kimia beracun, termasuk tar dan nikotin, yang dapat merusak jaringan paru-paru secara perlahan namun pasti.
-
Mengapa merokok meningkatkan risiko kanker paru-paru? Hal ini dikarenakan di dalam rokok itu sendiri terdapat zat beracun penyebab kanker (karsinogen) yang berisiko mempercepat kerusakan sel pelapis paru-paru.
-
Mengapa merokok membahayakan sistem pernapasan? Jika Anda memiliki kebiasaan merokok maka sistem pernapasan sangat rentan akan kerusakan. Rokok mengandung ribuan bahan kimia dan jika Anda merokok, efisiensi sistem pernapasan dapat berkurang.
-
Apa saja zat berbahaya dalam rokok? Di dalam setiap batang rokok tersembunyi koktail kimia yang berbahaya, yang beberapa di antaranya memiliki potensi mematikan.
-
Apa saja gangguan paru-paru akibat rokok? Berikut ini adalah informasi mengenai apa saja gangguan paru-paru akibat rokok yang patut diwaspadai, dilansir dari berbagai sumber.
Sementara ini, penyebab pasti kanker paru-paru masih diselidiki. Namun kebiasaan merokok, paparan polusi udara kotor, hingga genetika yang jadi sebabnya.
Lalu, kenapa merokok bisa membuatmu berisiko tinggi kena kanker paru-paru?
"Rokok dan asap rokok mengandung lebih dari 70 bahan kimia penyebab kanker atau karsinogen. Beberapa karsinogen yang ditemukan dalam asap rokok meliputi timbal (logam yang sangat beracun), arsenik (insektisida), kadmium (komponen baterai), isoprene (digunakan untuk membuat karet sintesis), dan benzena (zat aditif bensin)," terang penelitian dari medicinenet.com
"Asap rokok kemudian akan merusak dan bisa membunuh sel-sel saluran napas seperti rambut pada paru-paru yang disebut dengan silia. Silia biasanya bertugas untuk mengeluarkan racun, virus, dan bakteri. Namun saat silia rusak atau hancur karena asap, semua hal negatif ini akan terakumulasi di paru-paru dan bisa menyebabkan masalah seperti infeksi atau kanker paru-paru."
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kanker paru-paru adalah kanker yang terbentuk di dalam paru-paru. Kanker ini dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya oleh kebiasaan kita sehari-hari.
Baca SelengkapnyaKandungan zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok membuat paru-paru menjadi rusak dan berubah, sehingga kondisinya berbeda dengan paru-paru sehat.
Baca SelengkapnyaBerhenti merokok dapat memberikan banyak efek kebaikan bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaMenghentikan kebiasaan merokok merupakan langkah krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada paru-paru dan meningkatkan kualitas hidup.
Baca SelengkapnyaMarlinda juga tidak menyarankan vape, yang sering digunakan sebagai pengganti rokok lintingan
Baca SelengkapnyaDi dalam setiap batang rokok tersembunyi koktail kimia yang berbahaya, yang beberapa di antaranya memiliki potensi mematikan.
Baca SelengkapnyaPenyakit kanker paru memiliki dua jenis utama yang bisa dibedakan dari selnya.
Baca SelengkapnyaMerokok setelah makan bisa memicu datangnya berbagai macam penyakit.
Baca SelengkapnyaPolusi udara dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang serius, bahkan sampai berpotensi mengancam nyawa.
Baca SelengkapnyaSelama ini polusi udara disangka hanya berdampak pada paru walau ternyata bisa berdampak pada organ lainnya.
Baca SelengkapnyaMerokok adalah faktor risiko utama untuk berbagai penyakit mulut yang serius, termasuk kanker mulut, gigi berlubang, penyakit gusi, atau bau mulut.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.
Baca Selengkapnya