Ketahui Aktivitas Fisik yang Perlu Dilakukan demi Perkembangan Anak
Merdeka.com - Perkembangan anak merupakan hal yang penting diperhatikan oleh orangtua. Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan dan perlu dipahami oleh orang tua terkait hal ini.
Selain memastikan asupan nutrisi si kecil, beraktivitas fisik secara rutin juga menjadi salah satu kunci menjaga daya tahan tubuh Anak. Hal ini diungkap oleh dokter spesialis anak RS Pondok Indah – Puri, Cynthia Rindang Kusumaningtyas.
Menurut dia, jenis dan durasi kegiatan fisik harus menyesuaikan dengan anak serta kemampuan perkembangannya.
-
Bagaimana cara agar anak tetap sehat? Dengan memahami makanan yang mendukung pertumbuhan tulang anak, kita dapat melindungi mereka dari risiko osteoporosis di masa dewasa. Dalam memastikan pertumbuhan tulang anak yang optimal, pemilihan makanan menjadi kunci utama.
-
Apa yang penting untuk kesehatan anak? Ingatlah bahwa selain olahraga, diet seimbang juga memainkan peran penting dalam membentuk gaya hidup sehat.
-
Apa yang penting untuk anak sehat? Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, Dr. Inge Permadhi, SpGK (K), menekankan bahwa peran sekolah dalam memberikan edukasi mengenai makanan sehat sangat krusial dalam upaya mengurangi angka obesitas di kalangan anak-anak.
-
Mengapa penting menjaga status gizi anak? Anak yang memiliki status gizi baik akan menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal hingga dewasa.
-
Kapan pentingnya menjaga daya tahan tubuh anak? Pada masa pancaroba, menjaga ketahanan tubuh penting dilakukan dengan cara menghindari konsumsi makanan tinggi gula.
-
Bagaimana cara meningkatkan kualitas kesehatan anak? Dengan memastikan bahwa anak-anak balita mendapatkan perawatan kesehatan yang baik, termasuk vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan rutin, diharapkan dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada anak-anak di Indonesia.
"Bila si kecil masih bayi, mengajaknya bermain dalam posisi tengkurap,mencoba meraih benda dengan merangkak, mendorong benda, atau bermain bola dalamposisi duduk selama 30 menit per hari sudah merupakan bentuk olahraga pada kelompok usia tersebut," terang Cynthia dilansir dari Antara.
Untuk batita, aktivitas fisik ringan seperti berjalan-jalan di taman sambil mencari kupu-kupu, bermain pasir, atau membantu menyiram tanaman selama 180 menit sehari bisa menjadi pilihan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Sementara untuk anak yang lebih besar membutuhkan olahraga dengan intensitas lebih tnggi dengan durasi 60 menit dalam satu hari, misalnya bermain petak umpet, naik sepeda, hiking, menari, atau berlari.
Cynthia mengatakan, apabila anak tidak menyukai olahraga tertentu, kegiatan harian di rumah seperti berkebun, membantu orangtua mencuci kendaraan bermotor atau bahkan menyapu sekalipun sudah merupakan bentuk aktivitas fisik yang baik.
"Buatlah variasi pilihan kegiatan setiap harinya dan libatkanlah anak yang berusia lebih besar untuk menentukan aktivitas yang ingin dilakukannya. Keterlibatan seluruh anggota keluarga saat melakukan aktivitas fisik dalam suasana yang menyenangkan tentunya juga akan membuat anak lebih bersemangat untuk berolahraga," kata dia.
Cegah Obesitas Anak
Sebagian kegiatan memang dilakukan di rumah karena pandemi COVID-19, yang bisa menyebabkan kesempatan anak untuk berativitas fisik menjadi jauh berkurang. Akhirnya kegiatan seperti menonton televisi atau main game akan menjadi pilihan anak untuk mengisi waktunya selama berada di rumah.
Belum lagi adanya kencenderungan mengonsumsi berbagai kudapan di sela kegiatan itu. Hasilnya, risiko obesitas bisa meningkat, kata Cynthia. Untuk dapat mencegah obesitas anak selama masa pandemi ini, dia merekomendasikan Anda memberi si kecil makanan bernutrisi seimbang dengan jumlah secukupnya serta menghindari kudapan berkalori tinggi.
Secara umum, multivitamin dan mineral atau suplemen peningkat daya tahan tubuh tidak dibutuhkan pada anak yang tumbuh secara normal dan mau mengonsumsi makanan yang bervariasi. Sumber alami terbaik dari berbagai nutrien adalah makanan yang anak konsumsi sendiri.
Pada umumnya, makanan anak yang bervariasi termasuk kudapannya sudah dapat memenuhi kebutuhan harian anak, termasuk saat anak mengonsumsi berbagai makananyang terfortifikasi seperti sereal, susu, dan jus.
"Hati-hati, pemberian vitamin yang berlebihan juga berpotensi menimbulkan toksisitas," tutur Cynthia.
Ajari anak minum air dengan jumlah cukup, makan sayur dan buah setiap hari agar dia cepat merasa kenyang dengan makanan yang sehat. Selain itu, buatlah kesepakatan jadwal bersama keluarga untuk mengurangi waktu menonton televisi atau main video games. Alihkan segala hal tersebut pada aktivitas fisik seperti jalan pagi atau main sepeda dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsumsi makanan dengan nutrisi yang seimbang merupakan hal penting dalam kesehatan dan perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaMeningkatkan daya tahan tubuh anak saat musim hujan sangat penting untuk mencegah penyakit dan infeksi.
Baca SelengkapnyaOrangtua perlu memastikan untuk membuat anak menjadi lebih aktif secara fisik demi tumbuh kembang buah hati.
Baca SelengkapnyaMengetahui berat dan tinggi badan anak secara pasti akan membantu orangtua dalam menilai sudah baik atau belum gizi yang diperoleh anak selama ini.
Baca SelengkapnyaOlahraga di rumah bukan hanya solusi praktis, tetapi juga menjadi kesempatan bagus untuk menghabiskan waktu bersama sebagai keluarga.
Baca SelengkapnyaObesitas bisa menjadi masalah kesehatan yang memicu berbagai penyakit. Penting untuk membuat anak terhindar dari obesitas sejak mereka masih kecil.
Baca SelengkapnyaCaranya yakni dengan senantiasa memperhatikan kegiatan serta asupan gizi si kecil sejak dini.
Baca SelengkapnyaDemi pertumbuhan tulang anak yang sehat dan optimal, sejumlah cara ini bisa dilakukan orangtua.
Baca SelengkapnyaPada 1.000 hari awal kehidupan anak tak dihitung dari anak lahir, melainkan sejak terjadi pembuahan
Baca SelengkapnyaMeningkatkan imunitas anak bukan hanya tentang melindungi mereka dari penyakit, tetapi juga memberikan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan yang optimal.
Baca SelengkapnyaBanyak orangtua tidak memberi anak bekal makan bergizi, begini cara mengoptimalkan gizinya.
Baca SelengkapnyaMeskipun setiap anak tumbuh dengan kecepatan yang berbeda, disarankan untuk melakukan pengukuran secara berkala.
Baca Selengkapnya