Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketahui Cara Menangani Infertilitas Sekunder yang Buat Sulit Punya Anak Kedua

Ketahui Cara Menangani Infertilitas Sekunder yang Buat Sulit Punya Anak Kedua Ilustrasi orang tua dan anak. ©2012 Shutterstock/Andresr

Merdeka.com - Masalah ketidaksuburan merupakan suatu hal yang menghantui masyarakat di saat ini. Hal ini juga bahkan bisa terjadi pada pasangan yang menginginkan lebih dari satu buah hati.

Infertilitas menurut World Health Organization/WHO didefinisikan sebagai kegagalan pasangan suami istri untuk hamil setelah satu tahun berhubungan seksual secara teratur tanpa alat kontrasepsi. Definisi ini juga berlaku pada infertilitas sekunder, tetapi dalam hal ini pasangan tersebut sudah memiliki anak sebelumnya.

Seperti disampaikan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi Upik Anggraheni sekitar 10-15 persen pasangan mengalami infertilitas dan sepertiganya mengidap infertilitas sekunder.

Orang lain juga bertanya?

"Dalam hal kesuburan, riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya tidak selalu membuat peluang kehamilan selanjutnya lebih mudah. Hal ini lebih seringkali berkaitan dengan bertambahnya usia yang memengaruhi kuantitas dan kualitas sel telur dan sperma," katanya, dalam pesan elektronik yang diterima Health-Liputan6.com.

Jadi, penyebab infertilitas sekunder, kata Upik, bukan hanya salah satu pihak (wanita atau pria) saja, tetapi keduanya.

"Faktor penyebab infertilitas sekunder dapat berasal dari wanita, pria, ataupun kombinasi keduanya," jelasnya

Faktor Pemicu Masalah Kesuburan

- Usia

"Faktor usia menjadi salah satu faktor yang tidak dapat dikendalikan. Usia 35 tahun pada wanita adalah titik di mana cadangan ovarium mulai menurun secara cepat sampai dengan usia 45 tahun, di mana usia ini merupakanbatas usia dilakukannya program IVF (bayi tabung) dengan sel telur milik sendiri," ujar dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah IVF Centre tersebut.

- Infeksi

Menurut Upik, Barbara (1990) menuliskan dalam jurnalnya mengenai epidemiologi infertilitas, bahwa penyebab paling sering dari infertilitas sekunder adalah infeksi. Hal ini didukung oleh penelitian Momtaz dkk.(2011) mengenai adanya hubungan bermakna antara infertilitas sekunder dengan riwayat buruk kehamilan sebelumnya, persalinan dengan operasi sesar, dan peningkatan indeks massa tubuh.

- Lingkungan

- Genetik

- Nutrisi

- Stres

"Wanita dengan infertilitas sekunder juga diketahui empat kali lebih sering mengalami masalah kandungan (ginekologi). Wanita dengan indeks massa tubuh di atas 25 kg/m 2 cenderung lebih sering mengalami infertilitas dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan ideal. Hal ini terkait dengan gangguan ovulasi seperti PCOS yang sering terjadi pada wanita gemuk," jelas dr Upik.

Begitu pula dengan pria gemuk. Mereka lebih sering mengalami gangguan kesuburan yang dipengaruhi oleh adanya peningkatan suhu akibat penumpukan lemak di sekitar kemaluan. Namun demikian, penyebab terbanyak infertilitas sekunder pada pria adalah varikokel (pembesaran pembuluh darah di dalam skrotum).

Terapi dan Pengobatan Infertilitas Sekunder

Terapi dan pengobatan infertilitas sekunder tetap mengikuti alur penanganan infertilitas pada umumnya, yaitu mencakup:

- analisis lengkap riwayat medis pasangan

- identifikasi risiko terkait kesuburan (frekuensi berhubungan seksual, paparan asap rokok,polusi, alkohol, kafein, dan gaya hidup)

- pemeriksaan fisik pasangan

- evaluasi ovulasi

- USG transvaginal, dan histerosalpingografi (HSG) pada wanita

- analisis sperma pada pria.

Sementara evaluasi ovulasi dapat dinilai dari riwayat menstruasi dan pengukuran kadar progesteron darah atau luteinizing hormone (LH) urine.

"HSG merupakan tes yang efektif untuk menilai kondisi rongga rahim dan ada tidaknya sumbatan di saluran tuba fallopi. Pada kasus kecurigaan endometriosis, adanya perlekatan atau masalah lain pada saluran telur dapat dipertimbangkan untuk dilakukan laparaskopi terlebih dahulu, sebelum program kehamilan dimulai," katanya.

Analisis sperma adalah hal yang wajib dilakukan oleh pria untuk menentukan pilihan terapi selanjutnya. Umumnya, analisis sperma berlaku untuk tiga bulan terkait dengan spermatogenesis yang terjadi setiap 90 hari. Hasil analisis sperma mencakup volume, konsentrasi sperma, pergerakan, dan bentuk sperma yang normal.

Dari hasil tersebut, dapat diketahui jumlah total sperma yangbergerak untuk menentukan kelayakan sperma membuahi sel telur secara alami.

"Pilihan terapi akan ditentukan setelah dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi,dan reproduksi mengetahui masalah kesuburan pasangan sehingga dapat diketahui peluang dari setiap pilihan yang ada, baik program alami (sanggama terencana), inseminasi intrauterine, ataupun bayi tabung (IVF)," ungkap dr Upik lagi.

Upik menambahkan, perubahan gaya hidup, pertambahan usia, riwayat penyakit, atau tindakan bedah di daerah kandungan dapat mempengaruhi kesuburan Anda dan pasangan.

"Perencanaan dan persiapan yangmatang dapat membantu meningkatkan peluang keberhasilan terjadinya kehamilan," tandasnya.

Reporter: Fitri SyarifahSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketahui Faktor Apa yang Menyebabkan Seseorang Harus Melakukan Inseminasi dan Persiapan yang Perlu Dilakukan Sebelumnya
Ketahui Faktor Apa yang Menyebabkan Seseorang Harus Melakukan Inseminasi dan Persiapan yang Perlu Dilakukan Sebelumnya

Sejumlah faktor bisa menyebabkan seseorang melakukan inseminasi sehingga perlu mengetahui dengan tepat persiapan yang dilakukan.

Baca Selengkapnya
Tips Mencegah Infertilitas pada Pria dan Wanita, Terapkan Gaya Hidup Sehat
Tips Mencegah Infertilitas pada Pria dan Wanita, Terapkan Gaya Hidup Sehat

Infertilitas adalah kondisi ketika pasangan tidak bisa hamil setelah berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi secara teratur selama satu tahun.

Baca Selengkapnya
Teknologi Ini Dapat Meningkatkan Peluang Kehamilan Proses Bayi Tabung dan Menurunkan Risiko Keguguran
Teknologi Ini Dapat Meningkatkan Peluang Kehamilan Proses Bayi Tabung dan Menurunkan Risiko Keguguran

Di Indonesia sendiri, tercatat lebih dari 7.000 siklus bayi tabung di Indonesia pada tahun 2016, dengan angka keberhasilan sebesar 28%.

Baca Selengkapnya
3 Mitos Seputar Bayi Tabung atau IVF yang Banyak Beredar, Ini Fakta Sesungguhnya
3 Mitos Seputar Bayi Tabung atau IVF yang Banyak Beredar, Ini Fakta Sesungguhnya

Mitos-mitos seputar bayi tabung atau IVF sering kali membuat pasangan ragu untuk mencoba metode ini.

Baca Selengkapnya
Apa Itu PCOS dan Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Kehamilan
Apa Itu PCOS dan Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Kehamilan

PCOS adalah gangguan hormonal yang umum terjadi pada wanita usia reproduksi.

Baca Selengkapnya
Beda Dokter Spesialis Andrologi dan Urologi, Ketahui Masalah Kesehatan Apa yang Diobatinya
Beda Dokter Spesialis Andrologi dan Urologi, Ketahui Masalah Kesehatan Apa yang Diobatinya

Dokter spesialis andrologi dan urologi menangani dua masalah kesehatan yang berbeda.

Baca Selengkapnya
Mengapa Pria Juga Harus Diperiksa Jika Ingin Memiliki Momongan? Pemeriksaan Apa Saja yang Mungkin Dilakukan
Mengapa Pria Juga Harus Diperiksa Jika Ingin Memiliki Momongan? Pemeriksaan Apa Saja yang Mungkin Dilakukan

Memiliki momongan adalah dambaan bagi banyak pasangan. Pria juga berperan penting dalam proses reproduksi sehingga perlu jalani juga sejumlah pemeriksaan.

Baca Selengkapnya
Peluang Kehamilan Berdasar Usia Seseorang: Pada Usia Berapa Peluangnya Paling Tinggi?
Peluang Kehamilan Berdasar Usia Seseorang: Pada Usia Berapa Peluangnya Paling Tinggi?

Usia seseorang sangat mempengaruhi peluang dan keberhasilan kehamilan. Ketahui usia paling idealnya.

Baca Selengkapnya
Bisakah Kondisi PCOS pada Wanita Diobati dan Mengembalikan Peluangnya Hamil?
Bisakah Kondisi PCOS pada Wanita Diobati dan Mengembalikan Peluangnya Hamil?

PCOS merupakan gangguan hormonal yang umum terjadi pada wanita yang masih dalam usia subur, dan dapat berdampak pada siklus menstruasi serta kesuburan mereka.

Baca Selengkapnya
Apakah Pria Mandul Bisa Sembuh? Begini Penjelasannya
Apakah Pria Mandul Bisa Sembuh? Begini Penjelasannya

Meski kemandulan bisa disembuhkan, namun dalam beberapa kasus kemandulan juga lebih sulit atau bahkan tidak bisa disembuhkan.

Baca Selengkapnya
Sahrul Gunawan dan Istrinya Telah Alami Dua Kali Kegagalan Inseminasi 'Sempat Disarankan Mencoba Bayi Tabung'
Sahrul Gunawan dan Istrinya Telah Alami Dua Kali Kegagalan Inseminasi 'Sempat Disarankan Mencoba Bayi Tabung'

Sahrul Gunawan dan istrinya, Dine Mutiara, telah mengalami kegagalan dalam upaya memiliki anak melalui inseminasi buatan sebanyak dua kali.

Baca Selengkapnya
8 Buah untuk Promil yang Kaya Nutrisi, Bantu Tingkatkan Kesuburan
8 Buah untuk Promil yang Kaya Nutrisi, Bantu Tingkatkan Kesuburan

Konsumsi buah-buahan juga membantu meningkatkan kesuburan.

Baca Selengkapnya