Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketahui Perbedaan Pola antara DBD dengan COVID-19

Ketahui Perbedaan Pola antara DBD dengan COVID-19 Ilustrasi demam tinggi. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Ocskay Bence

Merdeka.com - Demam berdarah dengue (DBD) dan COVID-19 memiliki gejala yang hampir serupa. Keberadaan demam merupakan gejala sama yang sering membuat keduanya membingungkan.

Menurut perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD, KPTI, walaupun gejala demam terjadi pada kedua penyakit tersebut, tapi polanya berbeda.

“Pola demam antara DBD dan COVID-19 berbeda. Pada demam dengue, fase demam itu terjadi akibat diremia, artinya di dalam darah ada virus yang beredar,” kata Erni beberapa waktu lalu.

Orang lain juga bertanya?

Demam seperti ini sulit diturunkan dengan obat karena penyebab demamn itu ada terus dalam darah sampai biasanya kurang lebih 3 hari.

"Jika pasien minum obat penurun panas, maka demam akan turun tapi tidak lama kemudian demam akan naik lagi. Jadi, demam pada DBD itu sulit diturunkan dengan obat turun panas,” jelasnya.

Pasien akan banyak berkeringat karena efek samping dari obat turun panas tersebut dia berusaha menurunkan panas tapi di satu sisi penyebab demam nya ada terus di dalam darah, imbuhnya.

Masa Inkubasi pada Demam Dengue

Berbeda dengan demam COVID-19, demam ini bisa disertai dengan gejala respirasi yang lebih dominan seperti sesak napas, batuk, susah menelan, dan anosmia (kondisi saat seseorang tidak bisa mencium bau).

"Bedanya dengan COVID-19 adalah pada dengue pola demamnya mendadak dan langsung tinggi,” lanjut Erni.

Ciri lainnya, sebelum seseorang mengalami demam dengue, maka orang tersebut akan melalui masa inkubasi terlebih dahulu. Jadi, penularan dengue tidak terjadi seketika tetapi ada masa inkubasinya selama 5-10 hari.

Masa inkubasi adalah fase saat virus masuk ke dalam darah tapi belum menimbulkan gejala sampai kemudian jumlah virus cukup banyak dan beredar di dalam darah. Jika sudah banyak, maka penyakit atau gejala demam akan timbul.

Erni menambahkan, pasien demam dengue biasanya mengalami sakit kepala yang khas yaitu sakit kepala di bagian depan kepala atau di belakang bola mata.

Bagi anak-anak, demam dengue biasanya terjadi akut mendadak dan muka mengalami merah khas, tapi pada COVID-19 gejala tidak membuat muka merah.

DBD Didominasi Demam

Dalam keterangan yang sama, perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Mulya Rahma Karyanti Sp.A(K) mengatakan yang dominan pada demam dengue adalah demam. Sedang, sakit kepala dan batuk pileknya lebih ringan dibanding pada COVID-19.

"Demam dengue di hari ketiga setelah gigitan nyamuk harus menjadi perhatian penting, karena secara umum pada demam dengue itu infeksi terjadi di hari ke-3 sampai hari ke-6, itu masuk fase kritis yang bisa rawan di mana bisa meninggal kalau tidak diberikan cairan obat yang cukup," katanya.

Sedang, demam pada COVID-19 bisa sampai 5 sampai 7 hari disertai batuk pilek yang lebih dominan dan makin tambah sesak, serta saturasi oksigen nya menurun.

Lebih lanjut ia menjelaskan fase demam dengue antara lain dari hari kesatu sampai hari ketiga adalah fase demam, kemudian fase kritis antara hari ke-3 sampai ke-6, kemudian fase penyembuhan dari fase setelah hari ke-6.

"Pada fase demam ini anak demam tinggi dan biasanya menjadi malas minum sehingga yang harus diperhatikan adalah harus dipantau minumnya jangan sampai anak dehidrasi," ucapnya.

Pada kasus COVID-19, pada minggu pertama terjadi demam, kemudian menjelang akhir minggu pertama ini antara hari ke-5 sampai hari ke-7 mulai ada gejala gejala respiratorik seperti sesak dan batuk pilek. Pada waktu ini lah biasanya tanda-tanda gejala mulai semakin memberat.

Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Marak Kasus DBD, Herbal Sari Daun Pepaya Ini Bisa Diandalkan untuk Mengatasinya
Marak Kasus DBD, Herbal Sari Daun Pepaya Ini Bisa Diandalkan untuk Mengatasinya

Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Baca Selengkapnya
Penyebab DBD Berikut Gejala dan Cara Tepat Mengatasinya, Wajib Tahu
Penyebab DBD Berikut Gejala dan Cara Tepat Mengatasinya, Wajib Tahu

DBD dapat mengakibatkan gejala yang parah hingga mengancam nyawa, sehingga edukasinya penting dipahami.

Baca Selengkapnya
Tanda-tanda Demam Berdarah pada Anak, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya
Tanda-tanda Demam Berdarah pada Anak, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ada beberapa tanda-tanda demam berdarah pada anak yang perlu diwaspadai para orang tua.

Baca Selengkapnya
Waspada DBD di Indonesia Melonjak Sampai Bulan April, Kenali Gejalanya
Waspada DBD di Indonesia Melonjak Sampai Bulan April, Kenali Gejalanya

Per 1 Maret 2024, tercatat kasus DBD mencapai 16.000 kasus

Baca Selengkapnya
Fase Demam Berdarah pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu
Fase Demam Berdarah pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Penting bagi orang tua untuk mengetahui fase-fase demam berdarah pada anak, agar bisa mengenali gejala-gejala awal dan memberikan penanganan yang sesuai.

Baca Selengkapnya
Komisi IX DPR Minta Kemenkes Serius Tangani Kenaikan Kasus DBD
Komisi IX DPR Minta Kemenkes Serius Tangani Kenaikan Kasus DBD

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Apakah DBD Bisa Kambuh? Simak Penjelasan Medis Berikut Ini
Apakah DBD Bisa Kambuh? Simak Penjelasan Medis Berikut Ini

Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Baca Selengkapnya
10 Tanda yang Perlu Dikenali saat Demam yang Dialami Ternyata Merupakan Gejala Penyakit yang Lebih Parah
10 Tanda yang Perlu Dikenali saat Demam yang Dialami Ternyata Merupakan Gejala Penyakit yang Lebih Parah

Terjadinya demam merupakan hal yang biasa, namun ketika disertai dengan sejumlah hal berikut maka Anda sebaiknya waspada.

Baca Selengkapnya
Kasus DBD di Depok Melonjak, Ini Antisipasi Wali Kota Cegah KLB
Kasus DBD di Depok Melonjak, Ini Antisipasi Wali Kota Cegah KLB

Jumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.

Baca Selengkapnya
Waspada Kasus DBD di Jakarta Meningkat, Wilayah Ini Jadi yang Terparah
Waspada Kasus DBD di Jakarta Meningkat, Wilayah Ini Jadi yang Terparah

Ditemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta

Baca Selengkapnya