Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Dokter Umum Praktik Mandiri di Kabupaten Malang pada Masa COVID-19

Kisah Dokter Umum Praktik Mandiri di Kabupaten Malang pada Masa COVID-19 Dr. Pudjo Sanjoto di Kecamatan Turen Kabupaten Malang. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kondisi pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak awal 2020 ini telah menyebabkan perubahan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu yang paling terdampak COVID-19 ini adalah pada tenaga medis terutama yang menangani langsung sejumlah pasien COVID-19.

Hampir semua dokter baik tua maupun muda berusaha sekuat tenaga untuk membantu sebanyak mungkin orang di masa pandemi COVID-19 ini. Hal ini juga dialami oleh dr. Pudjo Sanjoto, M.Kes, dokter umum yang berpraktik di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

Pada tahun 2020 ini, dr. Pudjo harus menghadapi tantangan berupa pandemi ini. Karena membuka klinik sendiri, dia merupakan salah satu garda terdepan dalam menangani masyarakat terutama yang masih berada dalam gejala-gejala awal COVID-19 pada masyarakat di sekitar wilayah kecamatan Turen Kabupaten Malang.

Orang lain juga bertanya?

"Dalam setiap praktik, pasti ada saja pasien yang memiliki gejala COVID-19," terang dr. Pudjo.

dr. Pudjo sebenarnya tergolong dokter umum yang cukup populer di wilayah tersebut. Pada masa sebelum COVID-19, biasanya dia membuka jam praktik dua kali sehari yaitu pagi dan sore dengan masing-masing sekitar 50 pasien. Pada masa COVID-19, dia mulai membatasi jumlah pasien yang berobat.

Pada awalnya dibatasi 40 pasien, kemudian jadi 20 pasien, hingga sekarang 10 pasien. Walau begitu sejak awal, hampir setiap praktik, pasti ada saja pasien COVID-19 yang datang.

"Walau semakin sedikit jumlah pasien yang datang, namun selalu ada saja yang memiliki gejala (COVID-19), sehingga bisa dikatakan presentasenya terus naik," jelas dr. Pudjo.

Kesulitan dalam Mengatasi COVID-19 di Masyarakat Sekitar

Pada saat ini, Kabupaten Malang sendiri termasuk salah satu zona rawan persebaran COVID-19. Hal ini disebut oleh dr. Pudjo disebabkan karena kepercayaan masyarakat di sana terutama di kecamatan Turen.

"Penyakit ini oleh orang di sini sering dianggap aib dan disembunyikan," jelasnya.

dr. Pudjo menyebut bahwa kesulitan ini semakin ditambah dengan beberapa hal lain seperti pemeriksaan yang tak bisa langsung dilakukan. Hanya terdapat dua rumah sakit di kecamatan Turen yang mempunyai instalasi radiologi dan itu pun tidak praktik setiap hari.

Pada sejumlah pasien yang juga disebut mengalami COVID-19, kerap kali mereka juga tidak langsung percaya dan masih mencoba ke dokter atau rumah sakit lain.

"Pasien yang oleh dokter lain diduga COVID-19 namun kemudian datang ke dokter lainnya namun dia bilang belum pernah periksa," jelas dr. Pudjo.

Hal ini terutama berbahaya terhadap tenaga kesehatan yang menangani mereka terutama karena tidak mengaku telah diketahui terinfeksi COVID-19. Kondisi ini juga lebih rentan dialami oleh dokter yang berpraktik mandiri seperti dr. Pudjo terutama karena banyak pasien yang takut ke rumah sakit atau puskesmas karena khawatir menerima perlakuan berbeda.

Penerapan Protokol Kesehatan yang Ketat saat Praktik

Tingginya risiko penularan COVID-19 pada tenaga medis merupakan suatu hal yang tak dapat ditampik. Sebuah penelitian terbaru di Inggris bahkan menyebut bahwa tenaga medis berisiko tujuh kali lipat terinfeksi COVID-19.

Kondisi ini menyebabkan semakin pentingnya bagi tempat praktik kesehatan seperti milik dr. Pudjo dalam menerapkan protokol kesehatan. Pada tempat praktiknya, secara ketat dilakukan pembatasan jarak, serta seruan untuk mencuci tangan dan memakai masker.

"Pasien yang datang wajib memakai masker dan mencuci tangan. Selain itu pasien dan pengantar juga dipaksa untuk selalu menjaga jarak dan dilakukan juga pembatasan jumlah pasien," terang Inanis Suliati, salah satu asisten dr. Pudjo.

Walau telah memiliki aturan yang cukup ketat, namun Inanis mengatakan bahwa masih banyak pasien yang melanggar. Oleh karena itu, dia bersama dua asisten lainnya tak lelahnya untuk terus mengingatkan para pasien.

Langkah lain yang diterapkan dr. Pudjo adalah dengan penggunaan APD dan masker yang lengkap ketika memeriksa pasien. Selain itu, dia juga selalu berkomunikasi dengan puskesmas dan rumah sakit terdekat jika ada pasien yang kedapatan memiliki gejala COVID-19.

Kendala Pemeriksaan Pasien di Masa Pandemi COVID-19

Penggunaan APD lengkap dan masker pada saat pandemi COVID-19 ini disebut dr. Pudjo menyebabkan sejumlah kendala pada saat pemeriksaan. Hal ini menyebabkan pemeriksaan pada saat ini lebih sulit untuk dilakukan.

"Penggunaan APD dan masker membuat fokus menjadi turun sehingga pemeriksaan semakin sulit dan juga sering jadi tergesa-gesa," jelas dr. Pudjo.

Walau cukup kesulitan, namun dr. Pudjo di usia yang tak lagi muda ini tetap bersemangat dalam memeriksa para pasien. Hal ini disebut oleh asistennya, Inanis cukup mengkhawatirkan terutama karena usianya yang sudah 70 tahun.

"Mungkin karena naluri kedokteran, beliau menjadi total ketika memeriksa pasien. Hal ini membuatnya jadi terlalu mendekat pada pasien dan kadang tidak sadar ketika pasien berstatus OTG," jelas Inanis.

Masalah lain yang dianggap dr. Pudjo cukup unik terjadi adalah antusiasme pasien. Karena klinik miliknya menerapkan protokol kesehatan yang terlalu ketat, pasien tersebut merasa aman dan malah mengajak banyak orang untuk ke sana. Hal ini disebutnya membuat jumlah pasien yang sebenarnya sudah dibatasi kadang malah sedikit bertambah jumlahnya.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketika Dokter Belanda Enggan Obati Pribumi yang Terjangkit Wabah, Sosok Ini Datang jadi Pahlawan
Ketika Dokter Belanda Enggan Obati Pribumi yang Terjangkit Wabah, Sosok Ini Datang jadi Pahlawan

Penyakit pes pernah melanda Jawa pada awal abad ke-20, dr Cipto Mangunkusumo adalah pahlawan karena mengobati pribumi yang terjangkit penyakit pes.

Baca Selengkapnya
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis

Merdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:

Baca Selengkapnya
Ganjar-Mahfud Ingin Semua Desa Punya Fasilitas Kesehatan & Nakes
Ganjar-Mahfud Ingin Semua Desa Punya Fasilitas Kesehatan & Nakes

Menurut Roby, Ganjar-Mahfud telah mengetahui aspirasi utama rakyat. Rakyat ingin bisa bekerja dan harga yang stabil.

Baca Selengkapnya
Bicara PR Kesehatan, Ganjar Siapkan Program Satu Desa, Satu Puskesmas
Bicara PR Kesehatan, Ganjar Siapkan Program Satu Desa, Satu Puskesmas

Ganjar akan mengusung program Satu Desa Satu Puskesmas dan Satu Dokter.

Baca Selengkapnya
Heboh Lulusan SMA jadi Dokter Gadungan Rumah Sakit di Surabaya, Ini Penjelasan Kemenkes
Heboh Lulusan SMA jadi Dokter Gadungan Rumah Sakit di Surabaya, Ini Penjelasan Kemenkes

Heboh pria lulusan SMA menjadi dokter gadungan selama dua tahun di rumah sakit Surabaya.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Dharma Berapi-api Saat Ditanya Ridwan Kamil Soal Covid-19: Semua Itu Hanya Omong Kosong
Dharma Berapi-api Saat Ditanya Ridwan Kamil Soal Covid-19: Semua Itu Hanya Omong Kosong

Calon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal

Penyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.

Baca Selengkapnya
Jokowi Cerita Masa-Masa Mencekam saat Pandemi: Setiap Hari Ambulans Nguing-Nguing
Jokowi Cerita Masa-Masa Mencekam saat Pandemi: Setiap Hari Ambulans Nguing-Nguing

Jokowi bersyukur pemerintah bisa mengelola ekonomi pasca pandemi dan kembali normal dalam waktu yang sangat cepat.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.

Baca Selengkapnya