Kolera: Gejala, pencegahan, dan pengobatan
Merdeka.com - Kolera merupakan penyakit akibat infeksi dengan diare yang disebabkan oleh mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan bakteri Vibrio cholerae.
Kolera pertama kali populer di Amerika pada tahun 1800-an sebelum sistem air bersih diterapkan. Sampai saat ini, kolera tetap dianggap sebagai masalah serius yang menyerang penduduk di negara dengan sanitasi rendah, rentan peperangan, dan mengalami kelaparan.
Seperti halnya Haiti, baru-baru ini badai Isaac yang menghantam pantai selatan di sana pun mengancam warga akan wabah penyakit kolera. Pahami dengan baik tentang penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan kolera selengkapnya seperti yang dilansir dari webmd.com berikut ini.
-
Dimana bakteri kolera ditemukan? Persediaan air yang terkontaminasi adalah sumber utama dari penyebab kolera. Bakteri ini dapat ditemukan di:Permukaan air atau air sumur. Sumur umum yang terkontaminasi sering kali menjadi sumber wabah kolera dalam skala besar. Masyarakat yang tinggal di lingkungan padat penduduk dan tidak mempunyai sanitasi yang memadai adalah kelompok yang paling berisiko terkena penyakit ini.
-
Apa penyebab utama kolera? Penyebab Kolera Bakteri bernama Vibrio cholerae adalah penyebab infeksi kolera. Efek mematikan dari penyakit ini disebabkan oleh racun yang dihasilkan bakteri di usus kecil. Racun tersebut menyebabkan tubuh mengeluarkan air dalam jumlah besar, menyebabkan diare dan kehilangan cairan serta garam (elektrolit) dengan cepat.
-
Mengapa kolera berbahaya? Kolera adalah penyakit yang sangat serius yang dapat menyebabkan diare cair akut yang parah disertai dehidrasi parah. Kolera menyerang anak-anak dan orang dewasa dan dapat membunuh dalam beberapa jam jika tidak diobati.
-
Kapan gejala kolera muncul? Diperlukan waktu antara 12 jam hingga 5 hari bagi seseorang untuk menunjukkan gejala setelah mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
-
Bagaimana cara mencegah kolera? Untuk mencegah wabah kolera, ada beberapa langkah penting yang bisa diikuti: Kebersihan Pribadi:Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih secara rutin, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.Gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol jika sabun dan air tidak tersedia.Konsumsi Air dan Makanan yang Aman:Minum air mineral botol atau air yang telah dimasak hingga mendidih.Pastikan makanan benar-benar matang sebelum dikonsumsi.Hindari konsumsi makanan laut mentah atau yang tidak dimasak sampai matang.Cuci bersih sayur dan buah sebelum dimakan. Sanitasi Lingkungan:Tingkatkan kebersihan lingkungan, seperti tidak buang air besar sembarangan dan menutup makanan sajian dengan tudung.Vaksinasi:Lakukan vaksinasi jika hendak mengunjungi negara yang tempat mewabahnya kolera.
-
Kapan kanker ditemukan pertama kali? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kanker telah ada selama jutaan tahun, jauh sebelum peradaban manusia mulai berkembang.
PenyebabBakteri penyebab kolera, Vibrio cholerae, biasa ditemukan pada makanan atau minuman yang terkontaminasi feses manusia yang terinfeksi. Sumbernya bisa berasal dari suplai air, suplai es batu, makanan dan minuman di pinggir jalan, sayuran yang terkontaminasi kotoran manusia, ikan dan seafood mentah atau setengah matang dari perairan yang terkena limbah.
Jika seseorang mengonsumsi berbagai makanan tersebut, bakteri penyebab kolera mengeluarkan racun di dalam usus yang memicu diare. Jadi seseorang tidak akan terkena kolera hanya karena melakukan kontak fisik dengan penderita.
GejalaGejala awal kolera biasanya ditunjukkan beberapa jam sampai lima hari setelah infeksi terjadi. Ada gejala yang tergolong ringan hingga sangat serius. Bahkan satu di antara 20 orang bisa terkena diare disertai dengan muntah yang memicu dehidrasi. Meskipun seseorang tidak mengalami gejala apapun, bukan berarti penyebaran infeksinya berhenti.
Beberapa tanda dari dehidrasi itu sendiri adalah detak jantung yang lebih cepat, kehilangan elastisitas kulit, membran yang mengering (seperti mulut, tenggorokan, hidung, dan kelopak mata), tekanan darah rendah, rasa haus, dan nyeri otot.
Jika tidak segera diobati, dehidrasi ini bisa berujung pada kematian dalam beberapa jam.
Pencegahan dan pengobatanMeskipun ada vaksin untuk mencegah kolera, pihak WHO tidak menyarankannya. Sebab vaksin tersebut tidak mampu melindungi orang dalam jumlah banyak dan hanya bertahan selama beberapa bulan saja.
Meskipun demikian, Anda bisa melindungi diri sendiri dengan cara meminum air yang sudah masak atau benar-benar bersih. Gunakan air tersebut untuk minuman, masakan, membuat es batu, menggosok gigi, mandi, mencuci buah dan sayur, serta mencuci peralatan memasak dan makan.
Selain itu hindari makanan mentah, buah atau sayur yang belum dikupas, produk susu yang tidak dipasteurisasi, daging mentah atau setengah matang, dan ikan yang berisiko terkontaminasi air kotor.
Jika Anda menderita diare dan muntah yang berkepanjangan, segera hubungi dokter. Kolera sebenarnya bisa diobati. Namun dehidrasi bisa sangat cepat menyerang dan berbahaya jika diabaikan. (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kolera adalah infeksi diare akut yang disebabkan oleh makan atau minum makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyakit yang ditakuti oleh masyarakat di masa kini adalah Kanker.
Baca SelengkapnyaWarga Eropa dan pribumi banyak yang menjadi korban keganasan nyamuk malaria.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengetahuan kesehatan di masa lalu yang banyak diketahui dan dipercaya ternyata merupakan pseudoscience.
Baca SelengkapnyaPenyakit disebabkan dari konsumsi air yang tidak jernih di antaranya diare.
Baca SelengkapnyaMinum air hangat dianggap sebagai salah satu kebiasaan sehat. Padahal, salah konsumsi bisa berdampak buruk.
Baca SelengkapnyaPenggunaan air permukaan dari air tanah dan sungai bisa berisiko karena rentan terkontaminasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah air keran memiliki kandungan kaporit, dapatkah kandungan tersebut hilang usai direbus?
Baca SelengkapnyaVirus Nipah yang menyebar di India disebut berasal dari kelelawar atau babi. Penyakit ini memiliki angka kematian sekitar 70 persen bagi yang terinfeksi.
Baca SelengkapnyaSejumlah temuan arkeolog menunjukkan bahwa beberapa penyakit menular ternyata sudah ada sejak masa lalu.
Baca SelengkapnyaPancaroba yang terjadi beberapa waktu belakangan menyebabkan seseorang menjadi mudah sakit karena perubahan kelembapan yang terjadi.
Baca SelengkapnyaMencegah anak untuk tidak terinfeksi Polio sangat penting.
Baca Selengkapnya