Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kondisi Pasien COVID-19 Sangat Ditentukan dari Keadaan Minggu Pertama

Kondisi Pasien COVID-19 Sangat Ditentukan dari Keadaan Minggu Pertama Ilustrasi sakit. ©Shutterstock/Kamira

Merdeka.com - Kondisi kesehatan seorang penderita COVID-19 bisa sangat berbeda-beda. Beberapa orang bisa mengalami kondisi cukup ringan sedangkan beberapa orang lain bisa mengalami kondisi yang berbahaya.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH mengungkapkan bagaimana minggu pertama sejak didiagnosis Covid-19 sangat penting. Pasalnya, pada waktu ini, kondisi seseorang bisa membaik atau semakin memburuk.

"Saat virus masuk ke dalam tubuh, daya tahan tubuh akan melawan keberadaan virus tersebut yang kita sebut masa inkubasi sampai seorang yang sudah terpapar infeksi tersebut mengalami gejala. Oleh karena itu penting sekali mengobservasi diri kita sendiri untuk mengetahui perubahan yang dialami pada tubuh di masa pandemi ini. Dan minggu pertama saat seseorang sudah bergejala merupakan kunci penting apakah kita bisa sembuh atau sebaliknya kondisi kita semakin buruk," jelasnya.

Menurut Prof Ari, WHO bisa mengeluarkan rekomendasi untuk pasien yang terinfeksi virus dan tanpa gejala cukup isolasi mandiri selama 10 hari dan bisa dikatakan sembuh dan bisa lepas isolasi. Karena jika dalam 10 hari masih tetap tanpa gejala, sebenarnya daya tahan tubuh kita bisa menghancurkan virus tersebut.

"Makanya untuk pasien tanpa gejala tidak perlu minum antivirus, cukup dengan vitamin-vitamin. Begitu pun untuk pasien dengan gejala ringan, diusahakan agar tetap dipertahankan tidak memburuk khususnya pada minggu pertama tersebut," jelasnya.

Kapan Pasien Dianggap Berhasil Mengatasi Infeksinya?

Prof Ari menuturkan, pasien dianggap sudah berhasil mengatasi infeksinya setelah melewati masa isolasi 10 hari ditambah tiga hari tanpa gejala.

"Kuncinya adalah istirahat, banyak tidur, tidak stres tetap makan dan minum yang cukup. Ketika badan sudah tidak nyaman segera istirahat jangan dipaksakan untuk tetap bekerja atau beraktivitas. Karena pada minggu pertama, kita harus memberikan kesempatan daya tubuh kita bisa melawan virus tersebut," katanya.

Pada pasien dengan gejala ringan dan sedang yang sedang isoman boleh menggunakan antivirus seperti Favipirafir dan obat Azitromisin. Favipiravir sebagai obat antivirus untuk mengurangi jumlah virus, sedangkan Azitromisin sebagai anti radang dan imunomodulator untuk melawan virus tersebut.

"Observasi saya atas kasus yang memburuk salah satunya adalah mengonsumsi Dexamethasone, baik generik maupun merek dagang. Beberapa waktu ada edaran yang memberikan daftar obat untuk pasien isoman salah satunya untuk mengosumsi Dexamethasone. Saya juga menemukan resep dari platform telemedicine yang juga memberikan Dexamethasone," ujarnya.

Khasiat Dexamethasone

Sementara ilmu kedokterkan berbasis bukti menyebut Dexamethasone tidak berguna untuk pasien tanpa gejala, begitupun untuk gejala ringan dan sedang. Namun menurut Prof Ari, obat ini ibarat pisau bermata dua.

"Untuk yang tanpa gejala, gejala ringan dan sedang, khususnya di awal penyakit, yang dibutuhkan adalah peningkatan daya tahan tubuh. Dexamethasone membuat daya tahan tubuh kita menjadi lemah, sehingga membuat virus menjadi mudah meraja-lela. Untuk pasien dengan hipertensi dan kencing manis, Dexamethasone bisa membuat gula darah menjadi tidak terkendali. Untuk yang menderita hipertensi tekanan darah menjadi tidak terkontrol," jelasnya.

Kedua, lanjut dia, ini akan memperburuk pasien dengan kedua penyakit ini yang memang menjadi komorbid untuk pasien Covid-19. "Efek samping Dexamethasone juga menyebabkan pasien menjadi mudah cemas dan insomnia. Hal yang harus dihindari saat kita menderita Covid-19. Belum lagi Dexamethasone membuat kita menjadi mual dan perih di lambung membuat kita nafsu makan. Hal ini menjadi catatan pemberian ini akan membuat kondisi bertambah buruk," tandasnya.

Reporter: Fitri SyarifahSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis

Merdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Begini Fase Perjalanan Klinis DBD Agar Membantu Selamatkan Nyawa
Begini Fase Perjalanan Klinis DBD Agar Membantu Selamatkan Nyawa

Virus akan mengeluarkan zat ositokin yang mengaktivasi proses yang menyebabkan demam.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya