Kondisi Pasien COVID-19 Sangat Ditentukan dari Keadaan Minggu Pertama
Merdeka.com - Kondisi kesehatan seorang penderita COVID-19 bisa sangat berbeda-beda. Beberapa orang bisa mengalami kondisi cukup ringan sedangkan beberapa orang lain bisa mengalami kondisi yang berbahaya.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH mengungkapkan bagaimana minggu pertama sejak didiagnosis Covid-19 sangat penting. Pasalnya, pada waktu ini, kondisi seseorang bisa membaik atau semakin memburuk.
"Saat virus masuk ke dalam tubuh, daya tahan tubuh akan melawan keberadaan virus tersebut yang kita sebut masa inkubasi sampai seorang yang sudah terpapar infeksi tersebut mengalami gejala. Oleh karena itu penting sekali mengobservasi diri kita sendiri untuk mengetahui perubahan yang dialami pada tubuh di masa pandemi ini. Dan minggu pertama saat seseorang sudah bergejala merupakan kunci penting apakah kita bisa sembuh atau sebaliknya kondisi kita semakin buruk," jelasnya.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
Menurut Prof Ari, WHO bisa mengeluarkan rekomendasi untuk pasien yang terinfeksi virus dan tanpa gejala cukup isolasi mandiri selama 10 hari dan bisa dikatakan sembuh dan bisa lepas isolasi. Karena jika dalam 10 hari masih tetap tanpa gejala, sebenarnya daya tahan tubuh kita bisa menghancurkan virus tersebut.
"Makanya untuk pasien tanpa gejala tidak perlu minum antivirus, cukup dengan vitamin-vitamin. Begitu pun untuk pasien dengan gejala ringan, diusahakan agar tetap dipertahankan tidak memburuk khususnya pada minggu pertama tersebut," jelasnya.
Kapan Pasien Dianggap Berhasil Mengatasi Infeksinya?
Prof Ari menuturkan, pasien dianggap sudah berhasil mengatasi infeksinya setelah melewati masa isolasi 10 hari ditambah tiga hari tanpa gejala.
"Kuncinya adalah istirahat, banyak tidur, tidak stres tetap makan dan minum yang cukup. Ketika badan sudah tidak nyaman segera istirahat jangan dipaksakan untuk tetap bekerja atau beraktivitas. Karena pada minggu pertama, kita harus memberikan kesempatan daya tubuh kita bisa melawan virus tersebut," katanya.
Pada pasien dengan gejala ringan dan sedang yang sedang isoman boleh menggunakan antivirus seperti Favipirafir dan obat Azitromisin. Favipiravir sebagai obat antivirus untuk mengurangi jumlah virus, sedangkan Azitromisin sebagai anti radang dan imunomodulator untuk melawan virus tersebut.
"Observasi saya atas kasus yang memburuk salah satunya adalah mengonsumsi Dexamethasone, baik generik maupun merek dagang. Beberapa waktu ada edaran yang memberikan daftar obat untuk pasien isoman salah satunya untuk mengosumsi Dexamethasone. Saya juga menemukan resep dari platform telemedicine yang juga memberikan Dexamethasone," ujarnya.
Khasiat Dexamethasone
Sementara ilmu kedokterkan berbasis bukti menyebut Dexamethasone tidak berguna untuk pasien tanpa gejala, begitupun untuk gejala ringan dan sedang. Namun menurut Prof Ari, obat ini ibarat pisau bermata dua.
"Untuk yang tanpa gejala, gejala ringan dan sedang, khususnya di awal penyakit, yang dibutuhkan adalah peningkatan daya tahan tubuh. Dexamethasone membuat daya tahan tubuh kita menjadi lemah, sehingga membuat virus menjadi mudah meraja-lela. Untuk pasien dengan hipertensi dan kencing manis, Dexamethasone bisa membuat gula darah menjadi tidak terkendali. Untuk yang menderita hipertensi tekanan darah menjadi tidak terkontrol," jelasnya.
Kedua, lanjut dia, ini akan memperburuk pasien dengan kedua penyakit ini yang memang menjadi komorbid untuk pasien Covid-19. "Efek samping Dexamethasone juga menyebabkan pasien menjadi mudah cemas dan insomnia. Hal yang harus dihindari saat kita menderita Covid-19. Belum lagi Dexamethasone membuat kita menjadi mual dan perih di lambung membuat kita nafsu makan. Hal ini menjadi catatan pemberian ini akan membuat kondisi bertambah buruk," tandasnya.
Reporter: Fitri SyarifahSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaVirus akan mengeluarkan zat ositokin yang mengaktivasi proses yang menyebabkan demam.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca Selengkapnya