Konsumsi aspirin setiap hari bisa turunkan risiko kanker serviks
Merdeka.com - Penelitian terbaru menemukan bahwa minum aspirin setiap hari bisa menurunkan risiko kanker serviks.
Para peneliti dari Amerika mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi aspirin tujuh kali atau lebih dalam seminggu memiliki risiko 47 persen lebih rendah terkena kanker serviks.
Penelitian terbaru yang dilansir di Daily Mail (1/5) ini juga menunjukkan bahwa orang yang sering mengonsumsi aspirin selama lima tahun atau lebih memiliki penurunan risiko kanker serviks hingga 41 persen.
-
Bagaimana cara mencegah kanker serviks? Dengan begitu, setiap perempuan bisa mencegah, mengenali, mendeteksi diri, serta mengetahui sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menghadapinya.
-
Bagaimana cara mengurangi risiko kanker dengan nutrisi? Untuk mengurangi risiko kanker, disarankan untuk membatasi konsumsi daging olahan sebanyak mungkin. Hindari memproses daging merah pada suhu tinggi karena suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa berbahaya. Selama proses pengolahan daging merah, hindari paparan langsung api dan proses memasak yang berkepanjangan.
-
Kenapa merokok meningkatkan risiko kanker serviks? Zat kimia berbahaya dalam rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan memudahkan HPV berkembang di tubuh, sehingga meningkatkan risiko perubahan sel di leher rahim menjadi kanker.
-
Gimana tidur siang bisa bantu kurangi risiko kanker? Tidur siang dapat memberikan penyegaran yang luar biasa untuk hari Anda. Tidur siang dapat meningkatkan kognisi dan mengurangi rasa kantuk serta kelelahan.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Untuk mencegah kanker, sebaiknya hindari faktor-faktor risiko di atas dan jalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin berolahraga, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
Sementara itu, konsumsi parasetamol atau acetaminophen tidak terkait dengan penurunan risiko kanker serviks.
"Aspirin bisa dijadikan opsi pencegahan kanker. Mengingat, kebanyakan orang lebih mudah mengonsumsi aspirin daripada melakukan perubahan gaya hidup, diet sehat, dan aktivitas fisik," jelas Profesor Kirsten Moysich dari Roswell Park Cancer Institute.
Namun, Profesor Kirsten memperingatkan bahwa setiap orang harus berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum melakukannya - mengonsumsi aspirin. Sebagai bagian dari penelitian ini, Profesor Kirsten dan rekannya meneliti 328 pasien kanker serviks dan 1.312 kelompok kontrol - pasien yang tidak menderita kanker serviks.
Para peserta memberikan informasi yang mereka laporkan sendiri tentang seberapa sering dan berapa tahun mereka mengonsumsi aspirin dan parasetamol. Tetapi, Dr Kirsten mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan tentang bagaimana aspirin dan parasetamol dapat mencegah kanker serviks.
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengonsumsi beberapa makanan berikut dapat menjadi pilihan untuk menurunkan risiko kanker.
Baca SelengkapnyaPerlindungan tubuh dari paparan virus HPV mungkin dilakukan dengan penerapan gaya hidup yang sehat.
Baca SelengkapnyaKanker adalah penyakit berbahaya yang bisa menyerang siapa saja. Tapi, dengan kebiasaan yang sehat, kita bisa menurunkan risiko terkena penyakit ini.
Baca SelengkapnyaSelama ini pemberian vaksin HPV dianggap hanya untuk perempuan saja, padahal pada laki-laki hal ini juga bisa bermanfaat.
Baca SelengkapnyaAnda selalu minum kopi saat bekerja sambil duduk? Kabar baik mungkin bisa jadi milik Anda.
Baca SelengkapnyaRisiko kanker payudara pada wanita bisa ditekan salah satunya dengan pemberian ASI secara rutin.
Baca SelengkapnyaKonsumsi kopi bisa menyelamatkan kita dari gaya hidup kurang gerak. Ketahui cara tepat melakukannya.
Baca SelengkapnyaDalam penelitian ini juga ditemukan, bahwa duduk lebih dari delapan jam sehari berisiko kematian 40 persen lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaAlkohol dalam bentuk apapun dapat memicu kanker. Yuk, simak bagaimana dampak dari alkohol hingga bisa memicu kanker!
Baca SelengkapnyaPenelitian baru menunjukkan bahwa minum kopi dapat membantu menghilangkan beberapa efek buruk dari gaya hidup kurang gerak.
Baca SelengkapnyaHuman papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual umum yang dapat menyerang kulit, area genital, dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Globocan 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.
Baca Selengkapnya