Konsumsi MSG Ternyata Tak Memunculkan Bahaya pada Otak
Merdeka.com - Bagi banyak orang MSG atau penyedap makanan merupakan salah satu hal yang tak bisa dihindari dari kehidupan sehari-hari. Namun banyak yang menyebut bahwa penyedap makanan ini memiliki efek negatif yang sangat besar pada tubuh.
Anggapan ini muncul dari artikel yang dipublikasikan pada tahun 1968 yang diterbitkan New England Journal of Medicine. Pada artikel tersebut, penulisnya R.H. Kwok menyebut bahwa setelah mengunjungi restoran makanan China secara teratur, muncul perasaan lemah, hati berdetak tak beraturan, pusing, serta rasa sakit di lengan. Dia menyebut bahwa hal ini berasal dari penggunaan arak masak, MSG, dan garam.
Chris Mohr, PhD, RD dari Men's Health menyebut bahwa pada Januari 2018, International Headache Society telah mengeluarkan MSG dari daftar bahan yang menyebabkan sakit kepala. Tak dicantumkannya lagi MSG ini lantaran sebuah penelitian mengungkap bahwa tak ada hubungan dari kedua hal ini.
-
Mengapa MSG aman untuk kesehatan? Seringkali, MSG menjadi topik kontroversial. Namun, berbagai studi dan badan kesehatan internasional menyatakan bahwa MSG aman digunakan dalam batas yang disarankan.
-
Siapa yang meneliti dampak MSG pada otak? Meskipun demikian, studi dengan judul 'Extensive use of monosodium glutamate: A threat to public health?' dan 'Natural products as safeguards against monosodium glutamate-induced toxicity' mengindikasikan bahwa meskipun glutamat sangat penting bagi fungsi otak, MSG juga dapat berpotensi menyebabkan toksisitas otak dengan meningkatkan kadar glutamat secara berlebihan, yang dapat mengakibatkan stimulasi berlebihan pada sel-sel saraf dan berisiko menyebabkan kematian sel.
-
Apa manfaat MSG untuk makanan? 'Di Ayam Bengis, kami menggunakan MSG untuk meningkatkan rasa hidangan tanpa harus menambah garam,' kata Leony Susan. 'Ini memungkinkan kami untuk menjaga rasa makanan tetap penuh dan menggugah selera sambil mematuhi diet rendah garam.'
-
Kenapa MSG bisa menyebabkan toksisitas otak? Meskipun glutamat sangat penting bagi fungsi otak, MSG juga dapat berpotensi menyebabkan toksisitas otak dengan meningkatkan kadar glutamat secara berlebihan, yang dapat mengakibatkan stimulasi berlebihan pada sel-sel saraf dan berisiko menyebabkan kematian sel.
-
Kenapa MSG di anggap berbahaya? Ketakutan terhadap MSG dimulai pada akhir tahun 1960-an, ketika sebuah surat kepada The New England Journal of Medicine mencatat fenomena 'Chinese Restaurant Syndrome' (sindrom restoran Cina).
-
Apa itu MSG? MSG merupakan garam dari asam glutamat, yaitu salah satu asam amino yang terdapat secara alami dalam berbagai makanan seperti daging, ikan, susu, tomat, dan keju.
Pada Desember 2018 lalu, John Fernstrom, Ph.D., profesor bidang psikiater dan farmakologi University of Pittsburgh, mempbulikasikan penelitian yang niatnya menunjukkan efek buruk dari MSG.
"Temuan dari data kamu dan hasil penelitian lain yang dilakukan terhadap manusia menunjukkan bukti penting bahwa MSG dalam makanan tidak menghadirkan bahaya pada otak manusia," tulis hasil penelitian tersebut.
Oleh karena itu jangan takut untuk mengonsumsi kembali MSG pada makanan kamu. Namun Fernstrom juga menyebut bahwa tetap ada efek yang muncul dari konsumsi monosodium glutamat ini.
"Konsumsi MSG sebaiknya dibatasi," jelas Fernstrom.
"Konsumsi dalam jumlah sedikit dapat memberi rasa lezat pada makanan, namun jika terlalu banyak maka rasanya akan tidak enak. Oleh karena itu, batasi jumlahnya agar makananmu tetap lezat untuk dikonsumsi," tandasnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apakah micin aman dikonsumsi untuk sehari-hari? Bongkar faktanya biar nggak terjebak mitos yang ada!
Baca SelengkapnyaMSG atau micin kerap dituding sebagai biang kerok dari sejumlah masalah kesehatan. Namun, fakta sebenarnya tidak semenakutkan itu.
Baca SelengkapnyaLeony Susan, seorang dokter gizi, berbagi tips tentang bagaimana MSG bisa menjadi bagian dari pola makan sehat.
Baca SelengkapnyaBagaimana cara mempertahankan cita rasa makanan tanpa menambah garam? Salah satu alternatif yang bisa dipilih adalah menggunakan monosodium glutamate (MSG).
Baca SelengkapnyaMSG dinilai dapat membantu diet rendah garam tanpa harus mengorbankan rasa makanan dan juga kesehatan.
Baca SelengkapnyaSelama ini, penggunaan smartphone kerap dianggap bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Penelitian terbaru WHO ungkap dampaknya terhadap otak.
Baca Selengkapnyaenelitian terbaru yang ditinjau oleh WHO menunjukkan tidak ada bukti bahwa radiasi gelombang radio dari ponsel berhubungan dengan risiko kanker otak.
Baca SelengkapnyaWasabi merupakan makanan yang ternyata memiliki manfaat kesehatan bagi otak kita.
Baca SelengkapnyaSangat penting untuk menghindari makanan yang buruk untuk tubuh dan yang bisa menurunkan kemampuan otak.
Baca SelengkapnyaMengonsumsi garam secara berlebihan bisa berbahaya untuk kesehatan. Ini cara yang bisa digunakan.
Baca SelengkapnyaMeski penggunaan MSG dalam makanan tergolong aman, banyak orang yang beralih menggunakan penyedap alami demi menjaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaSejumlah makanan ternyata bisa berdampak buruk pada kesehatan otak sehingga perlu dibatasi konsumsinya.
Baca Selengkapnya