Korban rasisme cenderung lebih mudah gemuk!
Merdeka.com - Siapapun tahu bahwa rasisme bukan hal yang baik. Membeda-bedakan orang berdasarkan ras, apalagi melakukan diskriminasi adalah hal yang salah. Perlu diketahui bahwa tindakan rasisme tak hanya menyakiti mental seseorang, tetapi juga bisa mempengaruhi mereka secara fisik.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa orang yang sering menjadi korban rasisme cenderung berisiko lebih tinggi mengalami obesitas dan kelebihan berat badan. Hasil ini ditemukan peneliti setelah mengamati wanita keturunan Afrika Amerika. Wanita yang sering menjadi korban rasisme cenderung lebih mudah mengalami obesitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Slone Epidemology Centre di Boston University ini menemukan bahwa kaitan antara rasisme dan obesitas sangat tinggi pada wanita yang sering menjadi korban rasisme lebih dari 12 tahun, seperti dilansir oleh Daily Mail (05/03).
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena penyakit mental akibat obesitas? Obesitas pada wanita sering dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan rendahnya harga diri. Stigma sosial yang melekat pada obesitas sering membuat wanita merasa dihakimi, terisolasi, dan tidak puas dengan penampilan diri.
-
Mengapa obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit? Obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker.
-
Kenapa stres bisa menyebabkan obesitas? Stres dapat memicu hormon kortisol yang meningkatkan nafsu makan dan penimbunan lemak di perut.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Bagaimana obesitas bisa memengaruhi prestasi akademik? Masalah sosial yang dihadapi oleh anak obesitas, seperti bullying dan isolasi sosial, bisa mengganggu konsentrasi dan fokus mereka di sekolah. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam belajar, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi prestasi akademik mereka.
-
Mengapa obesitas meningkatkan risiko kanker? 'Obesitas itu menjadi risiko terjadinya kanker, misalnya kanker payudara, kanker endometrium, kanker esofagus. Kalau berat badan tidak dipantau, ini bisa meningkatkan risiko kanker-kanker tertentu,' kata Wiji.
Hasil ini ditemukan peneliti setelah mengamati 59.000 wanita Afrika-Amerika yang terlibat sebagai Black Women's Health Study sejak tahun 1995 dan mengikutinya. Peneliti menemukan bahwa tingkat obesitas pada wanita keturunan Afrika-Amerika sangat cepat.
Peneliti mengungkap bahwa rasisme adalah bentuk tekanan secara psikologis pada korbannya dan ini bisa memicu stres. Stres yang kronis akibat hal ini bisa mempengaruhi fungsi sistem endokrin dan saraf tubuh yang berujung pada menumpuknya lemak berlebih.
Pada penelitian ini, partisipan diikuti mulai tahun 1997 hingga 2009 dan diminta untuk memberikan informasi terkait perlakukan rasis dari orang lain atau di tempat umum. Mereka menemukan bahwa wanita yang menjadi korban rasisme setiap hari lebih berisiko mengalami obesitas 69 persen lebih tinggi dibanding wanita yang jarang mengalami tindak rasisme.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Obesitas pada anak tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik mereka, tetapi juga mempengaruhi aspek sosial kehidupan mereka secara mendalam.
Baca SelengkapnyaDari lingkar pinggang yang membesar hingga risiko penyakit kronis, obesitas pada anak membawa beban yang berat bagi kesejahteraan anak.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca SelengkapnyaEmotional eater adalah orang yang makan sebagai cara untuk mengatasi emosi yang kuat, seperti stres, kecemasan, kesepian, atau kebosanan.
Baca SelengkapnyaMeski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaObesitas dan perut buncit ternyata bikin kinerja otak menjadi lelet, hal itu didukung oleh sebuah penelitian dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang mengalami obesitas, kondisi kesehatan kulitnya mengalami perubahan yang tak boleh disepelakan.
Baca Selengkapnya