Kurang Bercinta Bisa Tingkatkan Peluang Orang Tua Mengalami Kanker
Merdeka.com - Ketika usia bertambah dan kamu memasuki golongan lanjut usia, keinginan untuk bercinta bakal menurun seiring waktu. Hal ini biasanya disebabkan karena sejumlah hal yang kamu alami.
Lebih lanjut, kurang bercinta ini bisa menyebabkan seorang pria mengalami masalah kesehatan. Dilansir dari Medical Daily, sebuah penelitian mengungkap bahwa kurang bercinta merupakan salah satu faktor risiko kanker bagi pria lanjut usia.
Sebuah penelitian yang dilakukan Anglia Ruskin University, Inggris melibatkan 5.700 pria dan wanita lanjut usia. Diketahui bahwa pria yang melakukan seks lebih sedikit setelah usia 50 tahun mengalami risiko penyakit serius lebih dari dua per tiga.
-
Siapa yang paling berisiko kena kanker penis? Kebanyakan penderita berusia di atas 50 tahun.Faktor usia sejauh ini salah satu faktor risiko utama kanker penis, dan Eropa memiliki populasi orang tua yang besar.
-
Mengapa kanker penis meningkat di beberapa negara? 'Meskipun negara berkembang masih memiliki insiden dan kematian akibat kanker penis yang lebih tinggi, insiden ini sedang meningkat di sebagian besar negara Eropa. Untuk mengurangi beban penyakit akibat kanker penis, tindakan untuk menurunkan risiko kanker penis, termasuk meningkatkan kebersihan penis dan vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) pada pria, mungkin diperlukan,' tulis para peneliti dalam studi yang diterbitkan di JMIR Publications.
-
Siapa yang berisiko terkena kanker penis? Pria yang berusia di atas 50 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kanker penis. Selain itu, riwayat keluarga dengan kanker penis juga dapat meningkatkan risiko seorang pria untuk mengalami kondisi ini.
-
Bagaimana para peneliti meneliti peningkatan kanker penis? Untuk memahami tren insiden kanker penis, para peneliti dari Universitas Sun Yat-Sen di Tiongkok menganalisis 44 populasi dari 43 negara menggunakan basis data Cancer Incidence in Five Continents Plus (CI5plus) dan Nordic Cancer Registries (NORDCAN) dari tahun 1973 hingga 2012.
-
Apa penyebab meningkatnya kanker penis? Melansir dari laman Science Alert, Kamis (11/7) Beberapa ahli memperkirakan peningkatan kanker penis sebesar 77 persen pada tahun 2050. Kasus kanker penis tertinggi pada dasarnya terjadi di negara-negara berkembang. Namun sebagian besar negara-negara Eropa mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Seiring bertambahnya usia pria di Eropa, kasus cenderung meningkat.
-
Apa yang buat pria lebih berisiko? Dr. Rohit Vuppuluri, seorang kardiolog intervensi, menekankan bahwa kebiasaan-kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronis, yang dapat memperpendek harapan hidup.
Penelitian ini juga menemukan bahwa wanita 64 persen lebih sering mengaku tidak sehat ketika mereka kurang melakukan seks. Hal ini menjadi tanda pentingnya untuk terus aktif secara seksual.
Membantu Membakar Kalori
Orang-orang lanjut usia ini seharusnya tetap bercinta dengan pasangan mereka untuk mendapat manfaat kesehatan. Ketika bercinta, endorfin yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh dilepaskan. Sekali bercinta juga diketahui bisa membakar hingga 85 kalori.
Penelitian ini juga menemukan bahwa pria yang tak tertarik bercinta 63 persen lebih berisiko didiagnosis kanker. 41 persen pria ini juga diketahui memiliki peluang mengalami penyakit dalam jangka panjang meningkat.
Mendukung Penelitian Sebelumnya
Hasil penelitian ini mendukung riset sebelumnya yang menyebut bahwa berkurangnya seks merupakan pertanda penyakit di masa mendatang. Sebagai contoh, pria yang mengalami impotensi mungkin mendapat masalah vaskular yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Penelitian juga menemukan bahwa pria lanjut usia yang kondusu libidonya sama seperti di masa muda memiliki risiko yang lebih rendah. Hanya sekitar 15 persen dari pria ini yang mengalami penyakit seperti diabetes atau radang sendi.
Seks Merupakan Bentuk Olahraga
Penyakit yang sama juga cenderung dialami pria yang gairah seksualnya menurun. Peluang kanker pada pria ini lebih tinggi enam persen dibanding pada mereka yang tetap bercinta di usia tua.
"Penting untuk mengingat bahwa seks merupakan bentuk aktivitas fisik yang sering dilakukan dalam intensitas sedang," ungkap Dr. Lee Smith, peneliti senior pada riset tersebut.
Walau begitu, peneliti juga belum bisa memastikan bahwa apakah kurangnya seks yang menjadi penyebab penyakit, atau hal ini merupakan pertanda seseorang memang sakit. Hanya saja, mereka percaya bahwa bercinta secara rutin sekali atau dua kali seminggu bisa berdampak positif pada kesehatan.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semakin banyak pria yang menjadi ayah di usia yang lebih tua, hal ini menimbulkan dampak pada anak.
Baca SelengkapnyaKebiasaan penggunaan komputer atau laptop terlalu lama bisa menjadi pemicu masalah disfungsi ereksi.
Baca SelengkapnyaKemandulan pada pria bisa dipengaruhi oleh sejumlah hal baik dari gaya hidup sehari-hari maupun karena faktor lain.
Baca SelengkapnyaPada usia 40-an, seiring menerapkan gaya hidup sehat, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Baca SelengkapnyaMeski jarang terjadi, kanker penis ternyata mulai banyak ditemukan akibat kebiasaan buruk yang kerap dilakukan.
Baca SelengkapnyaKenali penyebabnya agar kita bisa segera mengambil tindakan untuk mencegahnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi kesehatan serta kebiasaan bisa menjadi penyebab menyusutnya kejantanan pria.
Baca SelengkapnyaPerubahan status seorang pria menjadi ayah bisa meningkatkan risiko masalah jantung pada diri mereka.
Baca SelengkapnyaPolusi udara dan polusi suara di sekitar bisa memiliki dampak berbeda bagi pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaSejumlah pekerjaan terutama kondisi bekerja bagi pekerja kantoran bisa tingkatkan risiko penyakit jantung.
Baca SelengkapnyaSelain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV
Baca SelengkapnyaMelakukan hubungan seksual atau bercinta bisa berdampak baik terhadap penuaan. Ketahui seberapa sering kita harus melakukannya.
Baca Selengkapnya