Label 'bebas lemak' pada makanan adalah penyebab obesitas?
Merdeka.com - Mengonsumsi makanan dengan label 'bebas lemak' ternyata malah memicu peningkatan berat badan, demikian menurut penelitian terbaru.
Pasalnya gula dan zat aditif lain sering digunakan sebagai pengganti lemak. Sehingga konsumsi makanan dengan label tersebut justru mengacaukan fungsi insulin dan meningkatkan risiko obesitas.
"Masalahnya sekarang banyak orang berpikir kalau bebas lemak artinya lebih sehat, padahal tidak," kata peneliti dari Nutrition Science Initiative, seperti yang dikutip oleh Daily Mail.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Apa definisi lemak sehat? Lemak sehat atau lemak tak jenuh adalah jenis lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dua atau rangkap tiga di antara molekul-molekulnya.
-
Kenapa lemak sehat penting? Lemak sehat disebut demikian karena perannya yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
-
Apa manfaat lemak sehat untuk tubuh? Lemak sehat adalah jenis lemak tak jenuh, termasuk lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda seperti asam lemak omega-3 dan omega-6. Menurut American Heart Association, lemak ini membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
-
Kenapa lemak sehat penting bagi tubuh? Lemak adalah salah satu makronutrien esensial yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar, berperan dalam penyimpanan energi, penyerapan nutrisi, produksi hormon, hingga memberikan rasa kenyang.
-
Bagaimana obesitas menjadi fenomena umum di era modern? Transisi ke Pertanian: Awal Mula Kegemukan? Perubahan besar terjadi sekitar 12.000 tahun lalu ketika manusia mulai bertani. Revolusi pertanian membawa kelebihan pangan dan kehidupan yang lebih menetap, memungkinkan konsumsi makanan dalam jumlah berlebih untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia. Surplus makanan ini, ditambah dengan berkurangnya aktivitas fisik, menciptakan kondisi yang mendukung munculnya obesitas.
Peneliti juga menambahkan kalau yogurt buah-buahan dengan label 'bebas lemak' sebenarnya bahkan tidak mengandung buah sama sekali. Jadi ada pewarna, perasa, dan gula yang ditambahkan pada produk tersebut.
Sementara itu, Dr Ralph Abraham selaku konsultan diabetes dari London Medical yang tidak terlibat dalam penelitian tidak begitu memusingkan gagasan tentang label 'bebas lemak' atau 'bebas gula' pada makanan.
"Yang terpenting adalah Anda harus fokus pada jumlah kalori jika memang ingin menurunkan risiko obesitas," paparnya.
Baca juga:Menu sarapan sehat untuk vegetarian6 Makanan yang paling sering dicemil7 Fakta penting tentang anoreksia pria8 Kesalahan saat sarapanSarapan porsi besar lebih ampuh rampingkan pinggang
(mdk/riz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Obesitas adalah masalah kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia, dan pola makan yang tidak sehat adalah salah satu faktornya.
Baca SelengkapnyaSejumlah makanan yang sering kita anggap sehat ternyata tidak memiliki manfaat sehebat yang kita perkirakan.
Baca SelengkapnyaDiet real food dan clean eating memiliki kesamaan dalam tujuan untuk menghindari konsumsi makanan yang telah diproses.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos minuman soda yang perlu dipahami penjelasan faktanya.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca SelengkapnyaMeski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaKalori dan karbohidrat sering dilontarkan saat membahas tentang kenaikan dan penurunan berat badan. Tapi sebenanrnya, hanya satu yang menjadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPencegahan obesitas pada anak bisa sangat bergantung pada peran edukasi dari sekolah.
Baca SelengkapnyaSakarin, aspartam, siklamat, sukralosa, acesulfame potassium, sorbitol, dan neotam adalah beberapa contoh pemanis buatan yang sering hadir dalam produk makanan.
Baca Selengkapnya