Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lahir dari bayi tabung tingkatkan risiko kanker pada anak

Lahir dari bayi tabung tingkatkan risiko kanker pada anak Ilustrasi bayi tabung. ©Shutterstock/somersault18:24

Merdeka.com - Anak-anak yang dilahirkan dari proses bayi tabung berisiko 33 persen lebih tinggi untuk terkena kanker, demikian menurut penelitian terbaru dari Denmark.

Jenis kanker yang menyerang tepatnya adalah 65 persen leukemia dan 88 persen kanker yang menyerang otak atau sistem saraf.

Berdasarkan penelitian, perawatan kesuburan berperan dalam mengubah fungsi gen tertentu yang seharusnya diturunkan dari orang tua pada anak secara normal. Kesalahan gen itulah yang akhirnya memicu kanker pada anak.

Meskipun demikian, peneliti menegaskan kalau perawatan kesuburan bukan faktor utama penyebab kanker anak. Sebab ada kemungkinan lain, seperti kondisi orang tua yang tidak subur, yang menjadi pemicu kanker pada anak yang dilahirkan dari proses bayi tabung.

Namun awal tahun ini riset dari Inggris justru menyebutkan hasil penelitian yang sebaliknya. Menurut mereka, lebih dari 100.000 anak yang dilahirkan dari program bayi tabung tidak berisiko kena kanker.

Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, bayi tabung sendiri adalah termasuk salah satu cara yang paling banyak dipilih orang tua jika ingin memiliki anak dan punya masalah ketidaksuburan. Prosesnya berupa pengambilan sel telur dari ovarium wanita kemudian dibuahi sperma dan dikembalikan lagi di dalam rahim.

Hasil penelitian lantas diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility.

Baca juga:Foto ibu hamil angkat beban ini picu kontroversiMelahirkan di rumah lebih berisiko daripada di rumah sakitMelahirkan dengan bantuan bidan lebih aman ketimbang dokter?Kacang panjang, sumber folat yang baik untuk ibu hamilKondisi tangan kidal sudah ditentukan sejak dalam kandungan? (mdk/riz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP