Lingkar pinggang bertambah bisa tingkatkan risiko kanker?
Merdeka.com - Lingkar pinggang Anda tak hanya bisa memberikan prediksi mengenai jumlah lemak atau berat badan, namun juga hal lain yang lebih berbahaya, seperti risiko kanker payudara. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa wanita yang mengalami penambahan lingkar pinggang dan ukuran rok atau celana setiap 10 tahun sekali setelah berusia 25 tahun dan mengalami menopause, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa penambahan lingkar pinggang dan ukuran rok atau celana dalam kurun waktu 10 tahun setelah usia 25 tahun bisa meningkatkan risiko kanker payudara hingga 33 persen," ungkap Dr Usha Menon dari Gynecological Cancer Research Center di University College London, seperti dilansir oleh Healthy Living (24/09).
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati 93.000 wanita di Inggris antara tahun 2005 hingga 2010. Pada awal penelitian, tak ada yang terdiagnosis kanker payudara. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang mengalami kenaikan ukuran rok atau celana setiap 10 tahun sejak berusia 25 tahun hingga setelah menopause mengalami kenaikan risiko kanker payudara hingga 77 persen.
-
Makanan apa yang bisa tingkatkan risiko kanker payudara? Penggunaan daging merah lebih dari 150 gram setiap hari secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko kanker payudara hingga 10 persen.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena kanker payudara? LCIS adalah suatu penyakit payudara yang melibatkan pertumbuhan sel yang berlebihan di dalam saluran atau kelenjar susu (lobulus) dalam payudara. Biasanya, kondisi ini tidak menyebabkan benjolan, tetapi seringkali didiagnosis ketika seorang wanita mengalami masalah kesehatan lain yang terkait dengan payudara. Wanita dengan LCIS memiliki risiko 7 hingga 12 kali lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara invasif di kedua payudara mereka. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan diri dan mengikuti prosedur medis yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.
-
Siapa yang memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara? Orang yang tidak menyusui, tidak memiliki anak, merupakan faktor risiko untuk terjadinya kanker payudara,' ujar Dr. Diani dilansir dari Antara.
-
Makanan apa yang meningkatkan risiko kanker payudara? Konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan rendah serat dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker payudara.
-
Bagaimana cara mencegah kanker payudara? Lebih baik mencegah daripada mengobati. Ada beberapa cara yang bisa anda coba untuk mendeteksi gejala kanker payudara di atas. Cara tersebut bernama SADARI yang digagas dari Yayasan Kanker Indonesia. Untuk melakukan SADARI, lakukan 7-10 hari pasca menstruasi:
-
Apa saja faktor risiko kanker? Aru menjelaskan bahwa makanan berkontribusi sekitar 35 persen terhadap risiko kanker, diikuti oleh rokok dengan 30 persen, dan kurangnya aktivitas fisik dengan persentase yang signifikan.
Peneliti juga mempertimbangkan massa indeks tubuh partisipan serta faktor lain yang bisa mempengaruhi risiko kanker mereka seperti masa subur, sejarah keluarga, dan informasi lain terkait hormon serta kesehatan reproduksi. Meski begitu, karena ini adalah penelitian observasi, maka peneliti belum bisa memastikan kaitan sebab akibat antara lingkar pinggang dengan kanker.
Menurut peneliti, penambahan lingkar pinggang berkaitan dengan lemak yang ada di perut. Ini berarti penambahan lemak di perut berkaitan dengan risiko kanker payudara. Namun masih diperlukan penelitian lagi untuk memperjelasnya.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dr Kemala menyatakan, bahwa sebagian besar pasien penderita kanker datang ke rumah sakit sudah stadium lanjut dan itu tentu menjadi masalah.
Baca SelengkapnyaPayudara wanita mengalami perubahan dari masing-masing rentang usia.
Baca SelengkapnyaKondisi payudara kendur yang dialami oleh wanita bisa terjadi akibat berbagai macam hal.
Baca SelengkapnyaWaspadai konsumsi daging merah dan daging olahan karena keduanya bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
Baca SelengkapnyaKanker ovarium adalah salah satu jenis kanker, yang menjangkiti ovarium, atau di area terkait di saluran tuba dan peritoneum.
Baca SelengkapnyaPada beberapa waktu terakhir, terdapat peningkatan jumlah pengidap kanker usia muda. Ini penyebab terjadinya peningkatan jumlah pengidap kanker tersebut.
Baca SelengkapnyaPada saat wanita berhenti menggunakan bra untuk kehidupan sehari-hari, berbagai dampak berikut bisa terjadi pada tubuh:
Baca SelengkapnyaKanker adalah penyakit mematikan yang perlu diwaspadai setiap orang.
Baca SelengkapnyaMenurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
Baca SelengkapnyaKanker adalah penyakit berbahaya yang bisa menyerang siapa saja. Tapi, dengan kebiasaan yang sehat, kita bisa menurunkan risiko terkena penyakit ini.
Baca Selengkapnya