Makan bersama keluarga bisa cegah obesitas
Merdeka.com - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang jarang makan bersama keluarga dan menyukai makanan cepat saji lebih mudah terkena obesitas. Selain itu, peneliti juga menyalahkan tingkat pendapatan rendah dan diet yang buruk.
Menurut peneliti, ada kebiasaan-kebiasaan yang bisa menyebabkan kegemukan. Salah satunya adalah meninggalkan kesempatan untuk makan bersama dengan keluarga di rumah.
"Di Eropa Selatan, jarang ada makanan cepat saji dan penduduknya selalu makan bersama keluarga. Mereka juga menjalankan diet sehat yang mengandung banyak buah dan sayuran," kata Profesor Peter Goldbatt dari Institute of Health Equity di University College London.
-
Apa yang bisa dilakukan keluarga terhadap obesitas anak? Orang tua mungkin merasa bersalah atau stres tentang kesehatan anak mereka, yang bisa menambah ketegangan dalam hubungan keluarga.
-
Gimana caranya orang tua cegah obesitas anak? Dorong Pola Makan yang Seimbang dan Sehat Orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak mereka mengonsumsi makanan bergizi yang mengandung semua nutrisi penting.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas? Mengatur pola makan yang sehat, seimbang, dan bergizi, dengan memperbanyak sayur, buah, biji-bijian, dan protein rendah lemak, serta mengurangi makanan cepat saji, manis, dan berlemak.
-
Mengapa penting untuk membiasakan anak makan bersama keluarga? Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang sering makan bersama keluarga menunjukkan tingkat altruism yang lebih tinggi di kemudian hari.
Dalam penelitian sebelumnya diketahui bahwa adanya kesenjangan sosial dalam bidang kesehatan juga mengakibatkan perbedaan tingkat kesehatan pada masyarakat.
"Kita perlu mengambil tindakan untuk mengurangi ketimpangan dalam bidang sosial dan kesehatan agar orang-orang bisa mendapatkan fasilitas kesehatan yang sesuai dengan mereka," kata Profesor Sir Michael Marmot, seperti dilansir oleh Daily News (07/09).
Selain itu, beberapa hal juga bisa menyebabkan seseorang rentan terkena obesitas. Salah satunya adalah diet tinggi lemak. Lemak berlebih mampu merusak hipotalamus, yaitu wilayah otak yang mengontrol nafsu makan dan energi.
Tak heran jika orang yang kelebihan lemak merasa kesulitan saat berjuang untuk menjadi langsing, papar peneliti di British Science Festival.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal-hal yang perlu diwaspadai supaya anak tidak mengalami obesitas. Penyebab obesitas umumnya terjadi karena tiga faktor, yaitu perilaku, lingkungan dan genetik
Baca SelengkapnyaPencegahan obesitas pada anak bisa sangat bergantung pada peran edukasi dari sekolah.
Baca SelengkapnyaBeberapa makanan meningkatkan risiko obesitas pada anak.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah masalah kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia, dan pola makan yang tidak sehat adalah salah satu faktornya.
Baca SelengkapnyaYuk, saatnya hentikan kebiasaan makan berlebihan dengan beberapa tips berikut ini!
Baca SelengkapnyaMemberikan bekal makanan untuk anak ke sekolah bukan hanya tugas orang tua, tapi juga langkah bijak untuk mengontrol asupan makanan anak.
Baca SelengkapnyaPada saat merayakan hari raya Idulfitri, sejumlah hal bisa kita lakukan agar tetap sehat tanpa khawatir menggendut.
Baca SelengkapnyaMakan di luar cenderung membuat kita jajan tidak sehat, seberapa sering sebaiknya hal ini dilakukan?
Baca SelengkapnyaBerikut tips jitu diet untuk penderita obesitas ala TNI AD.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang biasanya paling menonjol tampak setelah pernikahan adalah perut yang kian membuncit.
Baca SelengkapnyaContoh yang baik dari ibu bisa menjadi panutan dari anak dalam mengonsumsi gula dan makanan sehat lainnya.
Baca SelengkapnyaJunk food adalah jenis makanan yang memiliki kandungan gizi yang rendah. Kandungannya yang tinggi gula dan garam dapat menimbulkan masalah pada kesehatan anak.
Baca Selengkapnya