Makan sendirian bisa tingkatkan risiko obesitas dan kematian
Merdeka.com - Manusia adalah makhluk sosial. Jadi, fakta bahwa banyak penelitian yang menunjukkan hubungan antara kesepian dan masalah mental atau kesehatan seharusnya tidak mengejutkan Anda. Dan sekarang studi lain telah menambah bobot pengetahuan tentang hal tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh tim di Rumah Sakit Ilsan Universitas Dongguk, Seoul, Korea Selatan, menujukkan bahwa makan sendirian membuat orang dewasa berisiko tinggi terkena sindrom metabolik. Yang mana merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok kondisi tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes, seperti yang dikutip dari Boldsky (5/11).
Tim peneliti tersebut mempelajari 7.725 orang dewasa yan sering makan sendiri dan menemukan bahwa pria yang makan sendiri berisiko tinggi terkena masalah kesehatan. Namun hal itu juga ditunjang oleh kebiasaan merokok setelah makan, usia, minum alkohol, jenis pekerjaan, dan juga olahraga.
-
Siapa yang berisiko obesitas? Bayi dengan riwayat keluarga obesitas memiliki risiko lebih tinggi karena faktor genetik yang memengaruhi metabolisme dan hormon.
-
Kenapa makan berlebihan meningkatkan risiko obesitas? Makan berlebihan meningkatkan risiko Anda mengembangkan kelebihan lemak tubuh atau obesitas karena konsumsi kalori yang lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Lain halnya jika kita mengonsumsi protein yang berlebihan, kecil kemungkinannya untuk meningkatkan lemak karena cara metabolismenya.
-
Siapa yang berisiko mengalami obesitas? Jika orang tua memiliki riwayat obesitas, maka bayi mereka lebih berisiko untuk mengalami obesitas juga.
-
Mengapa obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit? Obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker.
-
Siapa yang berisiko terkena kanker akibat obesitas? Beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker usus besar, kanker rahim, dan kanker prostat, memiliki hubungan yang kuat dengan obesitas.
-
Mengapa obesitas meningkatkan risiko kanker? 'Obesitas itu menjadi risiko terjadinya kanker, misalnya kanker payudara, kanker endometrium, kanker esofagus. Kalau berat badan tidak dipantau, ini bisa meningkatkan risiko kanker-kanker tertentu,' kata Wiji.
Faktanya, dengan 45 persen peningkatan risiko obesitas dan 64 persen peningkatan risiko sindrom metabolik, pria dua kali lebih mungkin jatuh sakit daripada wanita yang makan sendiri dua kali sehari. Diketahui, wanita hanya memiliki peningkatan sindrom metabolik sebanyak 29 persen.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal yang disebut Obesity Research and Clinical Practice. Saat ini, penelitian tersebut merupakan bagian dari studi yang mempelajari tentang hubungan antara kesepian dan gangguan mental serta masalah kesehatan.
Anda jomblo? Sering makan sendirian? Segeralah cari pasangan! Semoga bermanfaat. (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjaga pola makan adalah salah satu cara menjaga kesehatan tubuh. Salah satunya dengan tidak makan berlebihan karena dapat memicu banyak masalah pada tubuh.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah masalah kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia, dan pola makan yang tidak sehat adalah salah satu faktornya.
Baca SelengkapnyaKebiasaan ini memiliki risiko kesehatan yang serius dan sebaiknya dihindari.
Baca SelengkapnyaTinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi.
Baca SelengkapnyaBeberapa kebiasaan ini, meskipun sering dilakukan, ternyata memiliki dampak menambah berat badan yang tidak diinginkan.
Baca SelengkapnyaPenelitian ungkap bahwa gaya hidup tidak sehat yang diterapkan anak muda buat mereka cepat tua.
Baca SelengkapnyaKimchi merupakan salah satu makanan sehat yang berdasar penelitian terbaru bisa menekan risiko obesitas pada pria.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa kebiasaan buruk yang harus dihindari untuk menjaga kesehatan.
Baca Selengkapnya