Makanan kaya antioksidan malah memicu kanker?
Merdeka.com - Selama ini, makanan kaya antioksidan seperti buah berry dan brokoli dipercaya mampu melawan kanker. Namun seorang pelopor studi DNA justru menyebutkan pendapat yang sebaliknya, yaitu makanan kaya antioksidan malah memicu penyakit kanker.
Seperti yang dilansir dari Daily Mail (09/01), Dr James Watson adalah orang yang menyatakan hal tersebut. Dr Watson sendiri merupakan ilmuwan biologi molekul yang pernah meraih penghargaan Nobel di bidang kedokteran.
Makanan kaya antioksidan memang disebut-sebut mampu menjaga kesehatan dan menangkal radikal bebas penyebab penyakit.
-
Makanan apa yang memicu kanker? Makanan yang kita konsumsi setiap hari tidak hanya memberikan energi dan nutrisi, tetapi juga dapat memicu atau memperburuk kondisi kanker.
-
Makanan apa yang bisa meningkatkan risiko kanker? Makanan seperti daging merah, mentega, gorengan, jeroan, dan kuning telur yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker.
-
Apa jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker? Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Advances in Nutrition pada tahun 2021, yang meninjau 210 studi mengenai 13 jenis makanan dan kaitannya dengan risiko kanker, menunjukkan bahwa terdapat dua jenis makanan yang memiliki korelasi kuat dengan peningkatan risiko kanker payudara.
-
Apa yang menyebabkan kanker? Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh.
-
Siapa yang mengatakan daging merah dapat meningkatkan risiko kanker? Menurut seorang dokter yang berfokus pada Konsultasi Seputar Kanker dan Nutrisi serta merupakan lulusan Universitas Atmajaya pada tahun 2001, daging merah mengandung senyawa tertentu yang dapat memicu inflamasi dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat merangsang perkembangan sel-sel kanker.
-
Kenapa makanan tidak sehat tingkatkan risiko kanker? Makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, garam, dan bahan pengawet dapat meningkatkan risiko kanker. Makanan yang digoreng, diasap, atau diasinkan juga dapat mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker.
Sementara menurut Dr Watson, radikal bebas tidak selalu berbahaya. Misalnya kebanyakan proses pengobatan kanker, seperti radioterapi, justru membutuhkan bantuan radikal bebas tersebut untuk menghancurkan sel kanker.
"Banyak orang yang memang fokus menyembuhkan kanker dengan mengonsumsi makanan atau suplemen kaya antioksidan. Namun pada akhirnya sebuah pertanyaan besar muncul, jangan-jangan antioksidan itu sebenarnya justru punya sifat memicu daripada melawan kanker," tulis Dr Watson dalam jurnal Royal Society.
Selain itu Dr Watson juga melaporkan berbagai penelitian yang menyebutkan kalau antioksidan berupa vitamin A, C, E, dan mineral selenium tidak memiliki keefektifan yang jelas dalam melawan kanker perut. Sebaliknya, seluruh nutrisi tersebut hanya memperpendek usia pasien dan kemungkinan besar vitamin E adalah yang paling berbahaya.
Sebelumnya, Dr Watson juga pernah melakukan penelitian yang mengungkapkan kalau blueberry memang enak, tetapi tidak ada khasiat melawan kanker jika seseorang memakannya. Hasil penelitian itu dilaporkan dalam jurnal Open Biology dan cukup menjadi kontroversi pada tahun 1953 silam.
Dr Watson memang sering menuturkan opini yang menggemparkan terkait dengan ras, kepintaran seseorang, kecantikan, dan homoseksualitas.
Di sisi lain, Profesor Nic Jones dari Cancer Research yang tidak terlibat dalam penelitian Dr Watson ternyata juga setuju dengan pendapat ilmuwan biologi tersebut. Menurutnya, vitamin dan mineral hanya punya fungsi menjaga kesehatan, bukan menurunkan risiko kanker. (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penting untuk menghindari berbagai sumber zat karsinogenik.
Baca SelengkapnyaMasih banyak mitos kanker beredar di masyarakat yang belum terbukti kebenarannya, namun dipercaya
Baca SelengkapnyaDengan mengetahui jenis-jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi makanan tersebut.
Baca SelengkapnyaKandungan karsinogenik penyebab kanker bisa ditemui pada konsumsi makanan cepat saji.
Baca SelengkapnyaBeberapa makanan, terutama yang tinggi lemak dan rendah serat, telah terbukti meningkatkan risiko kanker usus besar.
Baca SelengkapnyaDalam upaya mencegah kanker, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi atau hindari.
Baca SelengkapnyaAlkohol dalam bentuk apapun dapat memicu kanker. Yuk, simak bagaimana dampak dari alkohol hingga bisa memicu kanker!
Baca SelengkapnyaMakanan berlemak sangat membahayakan tubuh, berikut ini adalah 7 bahaya makanan berlemak yang wajib diketahui.
Baca Selengkapnya