Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Makanan Rendah Lemak Bisa Jadi Menurunnya Testosteron pada Pria

Makanan Rendah Lemak Bisa Jadi Menurunnya Testosteron pada Pria Ilustrasi makan makanan sehat. ©2018 Merdeka.com/Pexels

Merdeka.com - Kurangnya testosteron yang ada pada pria bisa sangat mempengaruhi kesuburan serta hasrat di atas ranjang yang dimilikinya. Hal ini bisa terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup testosteron seperti sebelumnya.

Terdapat sejumlah hal yang bisa mempengaruhi naik turunnya testosteron seorang pria. Olahraga serta diet menurunkan berat badan bisa menjadi cara untuk mengatasi hal ini.

Sebuah penelitian terbaru yang dimuat di Journal of Urology juga mengungkap hasil temuan mengenai hal lain yang bisa mengatasi masalah ini. Dilansir dari Medical News Today, diketahui bahwa pola makan bisa sangat berpengaruh terhadap produksi testosteron seorang pria.

Diketahui bahwa seorang pria yang mengonsumsi makanan rendah lemak mungkin memiliki tingkat testosteron yang lebih rendah. Hal ini terutama ketika dibandingkan dengan pria yang mengonsumsi makanan jenis lain.

Peneliti mencoba melihat efek dari empat pola makan berbeda terhadap testosteron pria. Empat pola diet tersebut adalah pola makan rendah lemak, diet mediterania, pola makan rendah karbohidrat, serta pola makan yang bebas.

Secara umum, peneliti menganalisis data dari 2.128 pria. Sebanyak 457 pria mengonsumsi pola makan rendah lemak, 754 melakukan diet mediterania, serta 2 orang dengan pola makan rendah karbohidrat. Sisa partisipan memiliki pola makan yang bebas.

"Kami menemukan bahwa pria yang melakukan pola makan rendah lemak memiliki serum testosteron lebih rendah dibanding pria yang tidak membatasi pola makannya," terang peneliti Dr. Jake Fantus dari University of Chicago Medical Center, Illinois.

Setelah menyampingkan sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi testosteron seperti usia, aktivitas fisik, serta indeks massa tubuh, peneliti mendapat temuan mengani hal ini. Diketahui bahwa diet mediterania tidak menyebabkan perubahan testosteron sedangkan pola makan rendah lemak menunjukkan perubahan kecil namun signifikan.

Peneliti mengungkap bahwa pria obesitas mungkin mengalami penurunan serum testosteron ini dan bisa diperburuk dengan pola makan mereka. Bisa saja ketika mereka diet dan mencoba mengurangi makanan berlemak, maka pola makan ini bisa menurunkan testosteron.

Selain itu, terdapat juga bukti yang mengunggkap mungkin adanya hubungan antara testosteron rendah dengan kondisi kronis seperti tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2. Selain itu, hal ini juga bisa menyebabkan munculnya kanker.

Penelitian lebih lanjut masih bakal dibutuhkan pada topik ini. Hal ini penting dilakukan terutama karena masih belum jelas adanya hubungan langsung penyebab dari masalah testosteron rendah ini.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP