Manfaat Vaksin Setelah Sembuh dari Covid-19
Merdeka.com - Vaksinasi covid-19 saat ini menjadi hal yang penting dilakukan untuk mencegah terinfeksi virus covid-19 dengan derajat keparahan yang tinggi. Bahkan vaksin covid-19 bisa menjadi salah satu cara untuk menghadapi varian delta.
Seperti dikutip dari Fimela.com, dalam sebuah studi yang meneliti insiden di mana COVID-19 varian Delta menyebar luas di penjara Texas, menginfeksi tiga per empat dari orang-orang yang dipenjara di sana.
Hampir 80% dari mereka yang terinfeksi telah divaksinasi lengkap, sebagian besar dengan vaksin COVID-19 Pfizer. Empat dari 172 orang yang tertular covid-19 dirawat di rumah sakit selama pandemi, tiga diantaranya tidak divaksinasi.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
Sejauh ini, tingkat serangan terendah adalah di antara orang-orang yang divaksin lengkap, bahkan yang sebelumnya juga telah terinfeksi covid-19, seperti dilansir dari huffpost.com.
Penelitian tersebut menyoroti pentingnya mendapatkan vaksin, walaupun kamu pernah terinfeksi covid-19 dan sembuh. Namun, keterbatasan dari penelitian ini adalah jumlah orang yang telah terinfeksi covid-19 dan juga yang telah divaksinasi relatif kecil.
Tetapi, dari hasil penelitian tersebut menawarkan lebih banyak bukti, bahwa orang-orang yang telah divaksinasi lengkap memiliki tingkat perlindungan yang tinggi terhadap rawat inap dan kematian, bahkan dalam transmisi virus yang sangat tinggi dan menghadapi varian Delta.
CDC juga menyatakan bahwa orang-orang yang telah terinfeksi COVID-19 dan pulih harus tetap divaksinasi, sebagian karena para peneliti masih belum tahu berapa lama kekebalan alami bisa bertahan.
Selain itu, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa di antara orang-orang yang terkena COVID-19 dan sembuh, mereka yang tidak divaksinasi memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk terkena COVID-19 lagi, jika dibandingkan dengan mereka yang divaksinasi lengkap.
Oleh karena itu, tetap jaga kesehatan dan terapkan selalu protokol kesehatan di manapun berada. Seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Fimela.com/Annissa Wulan
(mdk/ttm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca Selengkapnya