Marah di internet bikin orang tambah frustrasi
Merdeka.com - Bukannya menjadi lebih tenang, seseorang yang kerap melampiaskan kemarahannya di internet akan merasa jauh lebih frustrasi.
Melampiaskan kemarahan lewat tulisan bisa meredakan kemarahan? Jawabannya jelas "Tidak". Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang sering menulis komentar agresif atau negatif pada website tertentu cenderung menjadi lebih frustrasi.
Sebagaimana dilansir Daily Mail (23/3), penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking. Menurut Ryan Martin, seorang profesor perkembangan dan psikologi manusia di University of Wisconsin-Green Bay, internet membuat masalah menjadi lebih impulsif dan mudah untuk merespon kemarahan seseorang.
-
Apa dampak kata-kata terhadap orang yang marah? Kemarahan tidak menyelesaikan apa-apa karena hanya meningkatkan tekanan darahmu.
-
Apa penyebab utama kemarahan yang berlebihan? Dilansir dari Real Simpel, Jenny Yip, seorang psikolog klinis, menjelaskan bahwa kebanyakan kemarahan berasal dari perasaan kehilangan kendali. Perasaan terjebak dan tanpa solusi sering kali memicu kemarahan yang berlebihan.
-
Apa yang bisa menyebabkan stres akibat media sosial? Pencapaian, prestasi, kekayaan atau hal-hal glamor lainnya yang kamu lihat di media sosial bisa jadi hal sensitif yang membuatmu membandingkan diri. Nggak jarang hal ini bikin minder.
-
Bagaimana cara orang meluapkan kekecewaan? Kata-kata kecewa yang bijak adalah salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan seseorang dalam meluapkan emosinya.
-
Apa dampak marah terhadap kesehatan? Reaksi marah dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan jantung, memperlemah sistem kekebalan tubuh, hingga berisiko menyebabkan stroke. Amarah yang sering muncul juga memicu kecemasan dan depresi, serta bahkan memperpendek harapan hidup.
-
Siapa yang merasa marah? Jordi Onsu, pamannya, merasa marah. Jordi menegaskan bahwa Betrand Peto telah diberi kasih sayang penuh oleh keluarga Ruben Onsu dan tidak pernah dianggap sebagai anak angkat, tetapi sebagai bagian dari keluarga.
Penelitian ini difokuskan pada beberapa website, termasuk Facebook, Twitter, situs berita dan juga blog. Ryan juga menambahkan bahwa kemudahan untuk menyamarkan identitas asli di internet dapat mengurangi kemampuan individu untuk menahan diri atau berhati-hati tentang bagaimana cara berinteraksi secara baik.
Ryan juga mengatakan bahwa orang yang sering menuliskan pesan negatif dan agresif di internet sering merasa bahwa mereka telah melakukan sesuatu dan berpikir hanya dengan mengekspresikan itu di internet, dunia akan terbantu. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gangguan perjudian adalah kondisi ketika perilaku judi sudah menjadi candu dan mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.
Baca SelengkapnyaPerasaan kelelahan ditandai dengan menurunnya minat untuk berinteraksi di media sosial serta ketidakpuasan kala melihat kehidupan orang lain di sosial media.
Baca SelengkapnyaOversharing dapat diartikan sebagai berbagi berlebihan atau terlalu banyak berbagi.
Baca SelengkapnyaTernyata ini penjelasannya mengapa lapar bikin orang emosian.
Baca Selengkapnya