Marah Memang Wajar Terjadi, Namun Ketahui Cara Mengolahnya
Merdeka.com - Munculnya rasa kecewa dan tidak puas pada diri seseorang bisa berujung terjadinya kemarahan. Walau kondisi ini sangat wajar terjadi, namun sebaiknya ketahui cara untuk mengolah dan mengelolanya.
Menurut pendiri Spirit of Universal Life (SOUL) Arsaningsih atau yang biasa dikenal dengan Bunda Arsaningsih, marah merupakan suatu hal yang wajar dan menjadi salah satu sikap dalam menghadapi sebuah masalah.
"Itu adalah sesuatu yang wajar. Menjadi suatu sikap kita dalam menghadapi seperti pandemi, kehilangan orang yang dicintai, masalah kerjaan, masalah keluarga," ujar Arsaningsih.
-
Mengapa penting untuk mengakui perasaan marah? Terkadang, menahan atau menyembunyikan emosi seperti kemarahan dapat meningkatkan ketegangan dan stres. Namun, dengan mengakui kemarahan, secara otomatis tubuh mengizinkan kita untuk mengalami emosi tersebut tanpa menekannya.
-
Bagaimana cara kelola marah dengan baik? Mengelola marah dengan baik adalah keterampilan penting yang dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik, serta memperbaiki hubungan interpersonal.
-
Siapa yang punya peran besar dalam membantu anak mengelola amarah? Orangtua memiliki peran yang besar dalam membantu anak untuk mengelola kemarahannya.
-
Kenapa penting untuk mengelola kemarahan dengan baik? Namun, penting untuk diingat bahwa merasa marah secara berlebihan tidak sehat, baik bagi individu itu sendiri maupun orang di sekitarnya.
-
Siapa yang bisa membantu kita memahami kemarahan? Soraya Chemaly mencatat, 'Saya telah terkagum-kagum oleh kreativitas orang-orang yang memutuskan untuk menggunakan energi marah mereka untuk menciptakan hal-hal indah—rutinitas komedi, seni, musik.'
-
Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kemarahan? Mengatakan 'Saya merasa marah' mungkin terdengar sederhana, tetapi ini adalah cara yang efektif untuk memahami dan mengatasi emosi tersebut. Mengakui kemarahan menunjukkan bahwa kita menyadari ada sesuatu yang tidak beres dan membutuhkan perhatian.
Arsaningsih menjelaskan, marah merupakan suatu pilihan dan memiliki beberapa kriteria dalam proses meluapkannya. Ada orang-orang yang memilih untuk meluapkan lewat tindakan, ada pula yang memilih untuk memendam.
Namun, jika dihubungan dengan bahasa energi, wanita yang dikenal dengan metode Soul Meters ini mengungkapkan bahwa rasa marah sebenarnya memiliki pancaran radiasi dan bisa melukai banyak orang.
"Marah yang terpendam itu meradiasi keluar dan berefek tidak hanya untuk diri kita, tapi juga orang lain. Oleh karena itulah, kita belajar mengolah rasa marah ini agar tentunya kita bisa menjalani hidup dengan damai," katanya.
Menerima dan Mengolah Rasa Marah
Menurut Arsaningsih, sosok pertama yang paling terluka ketika rasa marah muncul adalah diri sendiri. Selanjutnya kemarahan tersebut pun sangat berpotensi melukai orang-orang di sekeliling kita seperti keluarga, teman dekat, juga rekan kerja.
"Maka jalan yang paling mendamaikan supaya kita bisa mengolah rasa itu menerima, sadari. Ketika sudah terlatih, kita sudah aware kalau sudah mau marah, sudah menyadari. Jadi bisa menyelesaikan dengan cara damai," ujarnya.
Menyelesaikan dengan cara marah pun dinilai harus menggunakan tahapan yang tepat. Kita dapat memulainya dengan mengidentifikasi dan mencari jati diri sendiri.
Kemudian meminta maaf dan memaafkan jadi tahap selanjutnya. Hal tersebut dianggap dapat menghindari emosi yang meledak-ledak.
"Prosesnya yang paling pertama diperlukan adalah mengidentifikasi dulu diri kita. Kenali diri kita, jati diri kita. Kenapa saya ini pemarah, gampang tersinggung, dikit-dikit emosian. Kita cari kenapa sumbernya,"
"Tentu yang tahu adalah diri kita ya, bukan orang lain. Diri kita coba lihat kedalam. Kalau saya terus marah, saya akan bermasalah. Jadi bukan dengan cara meledakan atau memendam, tapi kita harus hadapi dan menyelesaikannya," ujar Arsaningsih.
Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenali penyebab dari munculnya rasa marah penting untuk membantu menyalurkannya secara positif di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang meluapkan kemarahannya ternyata bisa merasa bahagia, kenapa bisa begitu?
Baca SelengkapnyaMeski marah adalah reaksi alami, jika tidak dikelola dengan baik, emosi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh dan mental kita.
Baca SelengkapnyaAmarah yang kita miliki bisa disalurkan secara positif tanpa harus meledak dan disalurkan melalui perilaku negatif.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang sedang marah, terjadi sejumlah perubahan yang bisa dialami oleh tubuh.
Baca SelengkapnyaMencegah emosi meledak dan memarahi anak bisa dilakukan dengan sejumlah cara berikut ini:
Baca SelengkapnyaMengendalikan emosi saat marah adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaRasa kesal dan uring-uringan terhadap berbagai hal di sekitar kita merupakan sesuatu yang kadang tidak bisa dikendalikan.
Baca SelengkapnyaKemarahan tidak sepenuhnya buruk dan destruktif, ketahui kapan kondisi ini sebenarnya dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaMengatasi tantrum pada anak dengan tepat dan memahami saat yang tepat untuk berkonsultasi dengan psikolog dapat mendukung perkembangan emosional mereka.
Baca SelengkapnyaPertengkaran dan drama biasanya terjadi saat menenangkan buah hati yang tantrum.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengelola perasaan serba salah dan stres yang sedang dihadapi.
Baca Selengkapnya