Masyarakat Dianggap Taat Cegah COVID-19 ketika di Rumah, Namun Abai di Ruang Publik
Merdeka.com - Ketaatan masyarakat dalam pencegahan COVID-19 dianggap sebenarnya cukup baik ketika berada di lingkungan keluarga. Namun pada saat masyarakat berada di ruang publik, ketaatan ini dinggap buyar.
Pernyataan ini disampaikan oleh Hamdi Muluk, ahli psikologi politik dari Universitas Indonesia dalam siaran dialog dari Graha BNPB, Jakarta beberapa waktu lalu.
"Sebenarnya temuan kami, di tingkat rumah tangga, di tingkat pribadi, itu relatif tertib sebenarnya. Jadi terbentuk perilaku itu," kata Hamd.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Bagaimana masker mencegah kita menyentuh wajah? Selain itu, masker juga bisa mencegah kita menyentuh hidung, mulut, atau mata dengan tangan yang mungkin terkontaminasi virus, bakteri, atau kuman.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
"Yang jadi buyar kalau orang berada di ruang publik," tambahnya.
Hamdi mengatakan, tingkat kepatuhan seseorang terhadap perilaku pencegahan COVID-19 menurun saat mereka berada di ruang publik.
"Ini yang menurut saya perlu kita cari solusinya. Jadi bagaimana pengaturan di ruang publik itu berjalan lebih maksimalm," terangnya.
Peran Ibu Ingatkan Ayah
Hamdi melanjutkan, dari berbagai hasil studi, pria lebih rentan tertular COVID-19. Ada beberapa alasannya mulai dari sisi kesehatan secara umum, ekonomi, bagaimana persepsi risiko mereka yang cenderung lebih rendah terhadap virus corona, serta budaya patriarki.
Maka dari itu, Hamdi mengatakan bahwa ibu punya peran penting dalam keluarga untuk mengingatkan anggota keluarganya, khususnya ayah, agar menjaga diri dari COVID-19.
"Jadi memang harusnya ibu-ibu itu rajin kirim WA ke bapaknya," ujar Hamdi.
"Jadi kalau di lingkungan rumah, atau lebar sedikit di lingkungan RT, itu lebih tertib, tidak ada kekacauan. Sekarang kekacauan kita terjadi di ruang publik," sambungnya.
Namun tak terbatas di lingkungan keluarga saja, Hamdi juga mengatakan bahwa perempuan yang bekerja pun bisa berperan untuk mengingatkan sesamanya agar menaati protokol kesehatan di tempat kerjanya.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaPenggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker
Baca SelengkapnyaTingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.
Baca Selengkapnya