5 Alasan stres ganggu keharmonisan kehidupan ranjang
Merdeka.com - Berada di suatu tempat antara tanggung jawab kerja, keluarga dan juga urusan pribadi tak jarang membuat seseorang mengalami apa yang disebut dengan stres. Telah banyak penelitian yang menunjukkan keterkaitan antara stres dengan beberapa penyakit, termasuk seks.
Tak hanya memicu beberapa penyakit, stres bahkan mulai merambah pada keharmonisan kehidupan ranjang kamu. Seperti yang dilansir melalui thehealthsite, berikut ini merupakan lima alasan stres ganggu keharmonisan kehidupan ranjang kamu.
1. Menurunkan gairah seksual pria
-
Apa dampak buruk stres pada kesehatan fisik? Salah satu dampak terbesar dari stres adalah gangguan pada kesehatan fisik. Faktanya, stres kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti sakit kepala dan migrain, gangguan pencernaan, hingga peningkatan risiko penyakit jantung. Selain itu, adanya stres ini juga mampu memperlambat pemulihan di kala kamu sedang menderita suatu penyakit.
-
Bagaimana stres mempengaruhi kualitas hidup? Asal kamu tahu saja bahwa stres bisa memberikan dampak buruk bagi kualitas hidup secara keseluruhan bila nggak dikelola dengan baik. Bukan hanya mental saja yang akan terpengaruh, tetapi juga fisik serta aspek sosial yang penting.
-
Mengapa kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi kehidupan seksual? Siapa pun yang pernah mengalami kurang tidur tahu betul bagaimana hal itu memengaruhi suasana hati di hari berikutnya. Kekurangan energi dan sifat mudah marah juga tidak mendukung untuk menciptakan suasana yang tepat untuk berhubungan seks. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang tidur dengan baik semalaman cenderung lebih berminat untuk berhubungan seks keesokan harinya.
-
Apa manfaat bercinta untuk kesehatan mental? Bercinta tidak hanya berdampak positif pada fisik, tetapi juga pada kesehatan mental. Hormon-hormon seperti endorfin, oksitosin, dan dopamin yang dilepaskan selama aktivitas seksual membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan memperkuat ikatan emosional dengan pasangan.
-
Bagaimana stres memengaruhi orgasme wanita? Stres adalah musuh utama dalam hubungan seksual yang sehat dan memuaskan. Tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik dan emosional, stres juga dapat berdampak negatif pada libido dan kemampuan mencapai orgasme. Bahkan, ketika stres berada pada level tinggi, orgasme yang dirasakan bisa jadi tidak menyenangkan dan malah menambah ketegangan.
-
Apa aja yang bisa bikin stres? Selain itu, perubahan besar dalam kehidupan, baik positif maupun negatif, seperti pernikahan, perceraian, pindah rumah, atau kehilangan pekerjaan, dapat menyebabkan stres.
ilustrasi seksual menurun ©www.goodhousekeeping.com
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Hormones and Behavior, stress kronis meningkatkan kadar hormone stress dalam tubuh. Biang keladinya adalah kadar kortisol yang tinggi. Tingginya hormone stress ini menekan fungsi dan efek testosterone pada pria. Hal ini berujung pada menurunnya gairah seks pada pria.
2. Menghambat gairah seksual wanita
ilustrasi seks ©2015 Merdeka.com
Pada wanita, terlalu banyak stres juga dapat menurunkan gairah seksual. Stres kronis menyebabkan wanita mengalami kekurangan oksitoksin, yang memainkan peran penting untuk menjaga gairah seksual tetap tinggi saat berhubungan.
3. Sulit mencapai orgasme
Ilustrasi orgasme ©2015 Merdeka.com/youtube
Oksitoksin juga memainkan peran penting dalam melepaskan ketegangan seksual saat mencapai klimaks. Tetapi, tingginya hormone stress akan menghambat oksitoksin. Intinya, stress tak memungkinkan relaksasi saat berhubungan,sehingga tak membuat wanita merasakan orgasme.
4. Menurunkan kesuburan pada wanita
ilustrasi ibu hamil ©www.ihcnm.com
Hormon stres ternyata berdampak pada siklus reprosuksi wanita. Oleh karena itu, wanita yang merencanakan kehamilan harus mengurangi stress. Hormon stres dapat memengaruhi kelenjar pituitari yang mengatur fungsi semua kelenjar penting seperti tiroid, kelenjar adrenal dan ovarium. Tentu saja ini memengaruhi tingkat reproduksi hormone estrogen dan progesterone yang memengaruhi siklus menstruasi.
5. Mengurangi kualitas sperma
Ilustrasi sperma www.google.com
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Fertility and Sterility menunjukkan bahwa pria yang mengalami stress meningkatkan risiko konsentrasi sperma yang rendah saat ejakulasi. Mereka cenderung memiliki sperma dengan gangguan motilitas. Hormon stress memicu produksi glukokortikoid, hormone steroid yang menurunkan tingkat testosterone.
Tak hanya memiliki efek merusak bagi keharmonisan dunia ranjang, stress juga bisa memberikan efek negative pada hubungan kamu dengan pasangan. Ini karena stress bisa memicu kamu dan pasangan beradu argumen secara negative. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari dan juga mengatasi stress dengan segera.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah kondisi yang kita alami bisa menyebabkan orgasme yang seharusnya menjadi puncak bercinta tak selalu menyenangkan.
Baca SelengkapnyaBukan hanya mental saja yang akan terpengaruh, tetapi juga fisik serta aspek sosial yang penting.
Baca SelengkapnyaPria juga bisa malas saat diajak berhubungan intim, ketahui sejumlah alasan yang bisa mendasarinya.
Baca SelengkapnyaDampak stress bukan hanya ke masalah psikologis saja, tetapi juga dapat berdampak ke fisik.
Baca SelengkapnyaPerselingkuhan bisa dilakukan oleh seseorang karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaKegagalan ereksi yang dialami pria bisa terjadi akibat sejumlah hal yang sebenarnya tidak berbahaya.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara mudah yang bisa dicoba buat meredakan stres usai seminggu berjibaku dengan kesibukan.
Baca SelengkapnyaStres bisa memunculkan sejumlah tanda yang kadang terlewat kita sadari.
Baca SelengkapnyaKurangnya hubungan seks dalam kehidupan pernikahan tidak hanya mempengaruhi keintiman pasangan, tapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik & mental.
Baca SelengkapnyaDi tengah maraknya kasus selingkuh, maka perlu waspada, agar pasangan tak sampai melakukannya.
Baca SelengkapnyaSejumlah hal ini bisa menjadi penyebab munculnya rasa lelah luar biasa setelah becinta.
Baca SelengkapnyaKebiasaan duduk terlalu lama atau gaya hidup sedentari juga dapat memiliki dampak negatif pada hubungan seksual baik pada pria maupun wanita.
Baca Selengkapnya