Bisakah penyakit seksual ditularkan lewat sex toy dan ciuman?
Merdeka.com - Tentu semua orang tidak asing dengan HPV (human papilloma virus) atau infeksi menular seksual. Selama ini HPV sangat ditakuti karena bisa menular melalui hubungan seksual. Namun benarkah, HPV ini bisa ditularkan lwat ciuman dan sex toy?
Hingga saat ini peneliti masih bekerja dengan meneliti bagaimana cara virus HPV ini menyebar dan ditularkan. Selama ini virus tersebut ditularkan lewat hubungan seksual dan bahkan bisa menyebabkan kanker serviks. Baru-baru ini terdapat kekhawatiran apakah virus HPV bisa ditularkan lewat berciuman dan penggunaan sex toy. Kabar baiknya untuk Anda yang suka berciuman, sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa HPV sangat jarang menular lewat ciuman.
HPV yang berada pada mulut bisa menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan. Pria lebih berkemungkinan mengalami kanker ini, meski hitungannya masih langka. Penelitian mengungkap bahwa orang yang memiliki HPV di mulut dan kanker tenggorokan tak menularkan virus HPV dan kankernya pada pasangan. Sehingga disimpulkan bahwa mencium seseorang yang memiliki infeksi HPV tidak akan meningkatkan kemungkinannya terkena kanker mulut.
-
Bagaimana HPV menular? Virus ini dapat ditularkan melalui kontak kulit saat hubungan seksual.
-
Bagaimana herpes kelamin ditularkan? Herpes kelamin atau herpes genital atau herpes simplex ini juga bisa ditularkan melalui luka kecil yang tak terlihat. Oleh karena itu, masyarakat luas perlu untuk memahami dan mewaspadai penyakit herpes kelamin ini.
-
Apa itu HPV? HPV adalah virus yang menyebabkan kutil kelamin dan merupakan penyebab utama kanker serviks pada wanita.
-
Bagaimana cara menularkan penyakit ke bayi melalui ciuman? Salah satu media penularan kuman dan virus ke bayi bisa melalui orang-orang di sekitar yang selalu mencium si bayi.
-
Apa yang HPV bisa menyebabkan? HPV sering dikaitkan dengan kanker serviks, tetapi juga dapat menyebabkan kanker anal, orofaring (bagian belakang tenggorokan), penis, vagina, dan vulva.
-
Apa saja jenis penyakit menular seksual? Berbagai jenis penyakit infeksi menular seksual (IMS) dapat mengintai para remaja, seperti gonore, klamidia, dan sifilis, termasuk infeksi virus HIV.
Sementara itu, saat ini peneliti juga baru melakukan pengamatan apakah HPV bisa ditularkan lewat penggunaan sex toy. Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa sex toy biasanya masih mengandung virus HPV bahkan setelah dibersihkan. Sex toy yang terbuat dari thermoplastic elastomer masih mengandung 20 persen HPV bahkan setelah 24 jam. Namun hal serupa tak berlaku untuk sex toy yang terbuat dari silicon.
Jika virus tersebut masih ada, maka kemungkinan virus HPV bisa menular. Karena itu, sebaiknya berhati-hatilah ketika menggunakan sex toy. Peneliti pun menjelaskan bahwa masih harus dilakukan lebih banyak penelitian terkait penularan HPV lewat sex toy, dan sebaiknya seseorang berhati-hati dalam penggunaannya jika pasangan memiliki HPV. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun belum ada obat untuk menyembuhkan herpes, pemahaman tentang cara penularannya dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus ini.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan herpes kelamin adalah infeksi menular seksual beserta penyebab dan gejalanya.
Baca SelengkapnyaHerpes merupakan sebuah penyakit yang ditandai dengan munculnya lepuhan berwarna kemerahan berisi cairan pada kulit.
Baca SelengkapnyaEdukasi yang tepat tentang HIV perlu terus digalakkan agar masyarakat tidak lagi terjebak dalam stigma dan ketakutan yang tidak berdasar.
Baca SelengkapnyaBanyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!
Baca SelengkapnyaMunculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan medis mengenai apakah kanker nasofaring menular.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum 10 pertanyaan umum terkait PMS yang sering muncul di kalangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenularan cacar monyet tidak mungkin melalui udara seperti Covid.
Baca SelengkapnyaBeberapa penyakit menular seksual (PMS) bisa dialami oleh seseorang dan bisa berdampak buruk.
Baca Selengkapnya