Ini alasan pria tak boleh tonton bokep!

Merdeka.com - Pria menonton video porno (atau bokep) tampaknya sudah jadi hal yang wajar saat ini. Video porno bertebaran di internet dan bisa diakses tak hanya oleh orang dewasa, tetapi juga oleh anak-anak dan remaja sekalipun. Namun peneliti menyarankan agar pria mulai berhenti menonton video porno sekarang juga. Apa alasannya?

Peneliti menemukan bahwa sering menonton video porno akan merusak kehidupan seksual pria. Meski pria seringkali menggunakan video porno untuk membangkitkan hasrat seksual atau mengeksplorasi fantasi liar mereka, namun peneliti menemukan bahwa semakin banyak pria menonton video porno semakin besar pula kemungkinan baginya untuk merefleksikan video porno tersebut pada kehidupan seksualnya sendiri.

Hasilnya, tak jarang pria ingin melakukan aksi seks yang ada di video porno terhadap pasangannya. Semakin banyak video porno yang ditonton, pria akan semakin ketagihan dan bergantung pada video porno itu untuk memuaskan hasrat seksualnya, seperti dilansir oleh Health Site (14/12).

Kebanyakan aksi seksual dalam video porno tak sama dengan yang terjadi di dunia nyata. Seringnya, video porno menampilkan kekerasan seksual yang tentu tak bisa dilakukan terhadap pasangan. Hal inilah yang kemudian membuat kehidupan seksual pria rusak. Karena mereka tak akan bisa merasakan kepuasan seperti yang diharapkan dari video porno dengan pasangan mereka. Video porno akan mendistorsi persepsi mereka terhadap hubungan seksual dengan pasangan di dunia nyata.

Hasil ini didapatkan peneliti setelah melakukan survei terhadap 487 pria di Amerika Serikat yang berusia 18 sampai 29 tahun. Ana Bridges dari University of Arkansas, salah satu peneliti, menjelaskan bahwa terlalu sering menonton video porno akan membuat pria kecanduan dan terlalu bergantung pada video itu untuk mendapatkan kepuasan seksual di dunia nyata.

Para pria, jika Anda masih ingin menikmati kenikmatan seksual dan keintiman dengan pasangan, ada baiknya untuk tak terlalu banyak menonton video porno dan terlalu bergantung pada aksi di video porno tersebut.