Pasangan lesbi ternyata lebih sering orgasme!
Merdeka.com - Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Sexual Medicine mengungkap hasil yang mengejutkan terkait dengan orgasme dan orientasi seks. Penelitian ini menemukan bahwa pasangan lesbian lebih sukses dalam mencapai orgasme dibandingkan dengan pasangan heteroseksual atau orang biseksual.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati 6.151 orang dewasa di Amerika Serikat. Peneliti mengamati gender, orientasi seksual, dan prosentase orgasme yang mereka rasakan saat bercinta. Hasil penelitian ini sebenarnya tak terlalu mengejutkan, karena kebanyakan memberikan hasil yang baik meski orientasi seksual mereka berbeda.
Pria heteroseksual mengaku mencapai klimaks 85,5 persen sementara pria homoseksual tak begitu jauh di bawahnya yaitu 84,7 persen. Sementara pria biseksual mengaku mencapai klimaks 77,6 persen ketika bercinta. Pada pria, tampaknya orientasi seksual tak berdampak terlalu banyak pada kemungkinan klimaks yang mereka alami.
-
Mengapa puting bisa menghasilkan orgasme? Puting dan areola (kulit yang lebih gelap di sekitar puting) merupakan zona sensitif yang kaya akan ujung saraf. Ketika distimulasi, area ini dapat meningkatkan gairah seksual. 'Puting dapat merespons rangsangan seperti alat kelamin,' ungkap Mintz.
-
Siapa yang merasakan dampak positif bercinta? Tak hanya membuat terlihat lebih cantik, hubungan intim yang sehat juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri. Komunikasi yang baik dan penghargaan dari pasangan dapat membantu perempuan merasa lebih nyaman dengan tubuhnya dan mengurangi rasa insecure. Hal ini dapat memberikan dampak positif pada kepercayaan diri dan membuat wajah terlihat lebih cerah dan cantik.
-
Bagaimana cara membuat orgasme lebih intens? Penguatan dinding vagina juga bisa memperbesar peluang mencapai orgasme yang lebih intens.
-
Apa yang penting untuk orgasme wanita? Klitoris memiliki peran besar dalam orgasme wanita, dan sering kali membutuhkan stimulasi sebelum penetrasi terjadi.
-
Bagaimana stres memengaruhi orgasme wanita? Stres adalah musuh utama dalam hubungan seksual yang sehat dan memuaskan. Tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik dan emosional, stres juga dapat berdampak negatif pada libido dan kemampuan mencapai orgasme. Bahkan, ketika stres berada pada level tinggi, orgasme yang dirasakan bisa jadi tidak menyenangkan dan malah menambah ketegangan.
-
Bagaimana orgasme puting terjadi? Proses orgasme puting dimulai ketika puting dirangsang melalui belaian, cubitan, atau remasan yang terasa erotis. Hal ini mengaktifkan area otak yang sama dengan saat alat kelamin dirangsang. Sebuah studi pada 2011 menemukan bahwa rangsangan pada puting wanita menyebabkan aktivasi di 'korteks sensorik genital'—wilayah otak yang biasanya aktif ketika alat kelamin disentuh. Hal serupa ditemukan pada pria dalam studi lanjutan pada 2020.
Namun pada wanita, orientasi seksual ternyata memberikan perbedaan yang cukup besar. Wanita heteroseksual mengaku mencapai klimaks 61,6 persen saat bercinta sementara wanita lesbian mencapai klimaks 74,7 persen. Wanita biseksual lebih sedikit lagi yaitu 58 persen mencapai klimaks saat bercinta, seperti dilansir oleh Women's Health Mag (19/08).
Peneliti berasumsi bahwa perbedaan ini disebabkan oleh adanya perilaku di atas ranjang dan biologi. Menurut peneliti Elisabeth Lloyd, Ph.D, pasangan heteroseksual terlalu fokus pada penetrasi untuk mendapatkan orgasme, bukan pada foreplay. Padahal foreplay justru lebih memungkinkan bagi wanita untuk mendapatkan orgasme.
"Kita tahu bahwa semakin jauh klitoris wanita dengan vaginanya, maka semakin kecil kemungkinannya untuk merasakan orgasme saat penetrasi" ungkap Lloyd. Menurutnya, pasangan heteroseksual harus lebih sering melakukan foreplay dan rangsangan pada klitoris untuk mendapatkan lebih banyak orgasme.
Karena pasangan lesbi tak mungkin melakukan penetrasi, mereka akan menghabiskan banyak waktu untuk melakukan rangsangan manual pada klitoris dengan seks oral atau dengan tangan, sehingga lebih berkemungkinan untuk mengalami orgasme. Hasil penelitian ini bukan berarti wanita harus mencari kepuasan orgasme dengan wanita lain, karena ini tak disebabkan oleh orientasi seksual. Pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa pasangan heteroseksual harus lebih banyak melakukan eksplorasi, foreplay, dan rangsangan pada klitoris agar bisa mencapai orgasme lebih sering.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak alasan yang membuat wanita sering memalsukan orgasmenya, apa saja ya?
Baca SelengkapnyaPria dan wanita ternyata melakukan masturbasi karena alasan yang berbeda. Apa saja?
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai fakta psikologi yang menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaSalah satu tujuan dalam berhubungan badan adalah untuk memperoleh orgasme. Ketahui sejumlah cara agar orgasme bisa terjadi dalam waktu cepat.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah formula hitung-hitungan ilmuwan untuk mengetahui orgasme pria.
Baca SelengkapnyaBenarkah fantasi dan gairah seksual wanita memuncak pada usia 20-an. Penelitian buktikan bahwa terdapat rentang usia berbeda pada pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaBercinta bisa jadi cara membakar kalori yang menyenangkan dan juga membantu membuat tubuh lebih kurus.
Baca SelengkapnyaPria ternyata lebih sering masturbasi dibanding wanita akibat kondisi sosial dan bukan kondisi seksual.
Baca SelengkapnyaPijatan yang dilakukan oleh pasangan suami-istri bisa menjadi cara untuk menghangatkan hubungan.
Baca SelengkapnyaMelakukan hubungan seksual atau bercinta bisa berdampak baik terhadap penuaan. Ketahui seberapa sering kita harus melakukannya.
Baca SelengkapnyaOrgasme pada wanita bisa diraih saat bercinta tanpa harus penetrasi dan hanya dengan memainkan puting.
Baca SelengkapnyaBanyak yang berpikir aktivitas seksual hanya untuk kesenangan, nyatanya bercinta juga bermanfaat untuk fisik, emosional dan psikologis.
Baca Selengkapnya