Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Melahirkan di rumah lebih berisiko daripada di rumah sakit

Melahirkan di rumah lebih berisiko daripada di rumah sakit Ilustrasi ibu dan bayi. ©Shutterstock/Dubova

Merdeka.com - Sebuah penelitian menyebutkan bahwa melakukan persalinan di rumah lebih berisiko daripada di rumah sakit.

Setelah menganalisis 13 juta sertifikat kelahiran dari tahun 2007 sampai 2010, peneliti menemukan kalau bayi yang lahir di rumah berisiko kejang, detak jantung lemah, dan tidak memberikan respon apa-apa.

Bayi yang lahir di rumah juga sepuluh kali lebih rentan tidak bernapas selama lima menit setelah dilahirkan, demikian seperti yang dilansir dari New York Daily News.

"Beberapa wanita memilih untuk melahirkan di rumah, tetapi kami menemukan kalau pilihan itu ternyata memiliki risiko," terang peneliti Michael Malloy dari University of Texas Medical Branch.

Sebagai perbandingan, bayi yang lahir di rumah dan tidak bernapas selama lima menit setelah dilahirkan ditemukan dalam 1,6 dalam 1.000 kelahiran. Sementara hanya ada 0,16 dari 1.000 kelahiran pada kasus serupa jika bayi dilahirkan di rumah sakit.

Penelitian ini pun bukan bermaksud memojokkan profesi tertentu. Namun peneliti menegaskan kalau pilihan melakukan persalinan sebaiknya dipertimbangkan dengan baik oleh setiap wanita.

Hasil penelitian kemudian dilaporkan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology.

Baca juga:5 Pertanyaan aneh seputar bayi7 Tips agar balita mau tidur siangSatu lagi manfaat ASI, menyumbang bakteri baik untuk pencernaanLahir prematur tingkatkan risiko penyakit jantung saat dewasaWanita pemalu tak mau menyusui anaknya? (mdk/riz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP