Mencegah Stunting Bisa Dilakukan Sejak Ibu Masih Remaja
Merdeka.com - Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang masih masih menjadi momok di Indonesia. Pengamat Kesehatan, Dr Reisa Broto Asmoro, mengatakan, remaja punya peran sangat besar dalam memerangi kejadian stunting.
Raisa, menjelaskan, stunting atau masalah gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek bisa terjadi karena kurangnya asupan gizi di 1.000 hari pertama kehidupan. Hal ini terjadi lantaran kurangnya pengetahuan remaja putri calon ibu.
"Stunting itu suatu penyakit yang tidak bisa balik lagi. Yang sudah kena stunting, tidak bisa balik normal," Reisa mengingatkan.
-
Siapa yang berperan dalam pencegahan stunting? Kami menyerukan kolaborasi lintas sektor yang lebih kuat, terutama di daerah-daerah terpencil, untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi yang layak.
-
Mengapa stunting menjadi masalah serius? Stunting tetap menjadi masalah serius dalam kesehatan anak di Indonesia.
-
Bagaimana cara Kemenkes mencegah stunting? 'Apabila ditemukan suatu faktor resiko, jadi bisa dilakukan pencegahan,' tutur Laila.
-
Bagaimana cara mencegah stunting dengan makanan? Pencegahan stunting melalui asupan makanan yang tepat menjadi sangat penting diperhatikan.
-
Mengapa pendidikan gizi penting untuk mencegah stunting? Pendidikan gizi ibu memiliki dampak besar terhadap status gizi anak. Sebuah jurnal internasional menyoroti pentingnya intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang nutrisi yang tepat, termasuk dalam praktik menyusui dan pemberian makan. Intervensi ini terbukti efektif dalam meningkatkan pertumbuhan anak dan mengurangi angka stunting.
-
Makanan apa yang membantu mencegah stunting? Tempe dan tahu adalah sumber protein nabati yang sangat baik, keduanya terbuat dari kedelai.
Perlu diingat bahwa remaja adalah calon ayah dan ibu di masa depan. Sayangnya, ilmu menjadi orangtua tidak pernah mereka dapat secara utuh. Ketika menerima ilmu pelajaran biologi di bangku sekolah, hanya berkutat di masalah reproduksi.
"Salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan memasukkan ilmu parenting di masa-masa remaja yang memang sedang belajar sesuatu," kata dia.
"Masa-masa sedang pengin tahu sesuatu, penasaran, terlebih di masa-masa pubertas. Kalau mereka enggak ada ilmunya, enggak siap untuk kelak jadi orangtua," Reisa menekankan.
Penting Punya Ilmu Parenting Guna Cegah Anak Jadi Stunting
Wanita yang saat ini menjabat Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di Indonesia ini melanjutkan, saat remaja tak punya ilmu menjadi orangtua, dikhawatirkan akan pusing sendiri ketika kelak akan merawat manusia lainnya.
Kalau tidak siap, kata Reisa, bagaimana mau bertanggung jawab menghidupi manusia lainnya?
"Kenapa harus dari remaja? Karena yang namanya ilmu harus diulang-ulang dan dijadikan kebiasaan. Kalau tidak, sangat sulit diterapkan," katanya.
Ibu berperan dalam menentukan 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak. Namun, untuk menyiapkan itu semua, tidak cukup hanya 1.000 hari sebelum pernikahan itu terlaksana.
"Edukasi ini penting diberikan di usia remaja. Informasinya harus tepat," kata Reisa.
"Indonesia dengan 1.000 mitos, yang belum tentu benar, takutnya malah dipercaya sama anak-anak yang lagi cari informasi ini. Takutnya ini yang dibawa terus sampai mereka ingin punya anak," sambungnya.
Sebelum Cegah Anak Stunting, Calon Ibu Harus Sehat Sejak Remaja
Penting menyadarkan para remaja untuk hidup sehat. Pastikan anak menjalankan diet dengan pola makan gizi seimbang dan teratur.
"Anak masih tergantung yang disiapkan di rumah. Yang belum tentu juga dia suka. Itu mengapa banyak anak yang mengalami defisiensi energi berat. Belum lagi kalau mereka kena anemia dan ini tak segera ditangani sampai mereka menikah dan hamil, ini bisa berdampak," katanya.
Menurut Reisa, menjadi sehat cukup mudah untuk dilakukan. Cukup dengan memerbanyak aktivitas fisik, makanan harus diatur, hindari merokok dan juga alkohol.
"Saya juga heran, kenapa anak-anak tidak suka dan buah sayur? Padahal ini suatu hal yang penting. Kita butuh vitamin dan mineral. Untuk mendapatkan itu, cukup dengan makan buah dan sayur," kata Reisa.
"Kalau anak tidak suka sayur, orangtua bisa bikin yang enak, dibikin dengan bumbu-bumbu yang enak sehingga rasanya tidak sayur banget," Reisa menekankan.
Cek Kesehatan Anak Meskipun Mereka Tumbuh Remaja
Selain itu, rutin cek kesehatan, saran Reisa. Dia, mengingatkan, mengetahui perkembangan tinggi dan berat badan anak tidak boleh berhenti saat mereka tumbuh remaja. Ketika anak sudah remaja pun penting untuk mengetahui hal serupa.
"Jangan-jangan lingkar perutnya berlebih, beratnya kurang, kolesterol, minumannya terlalu banyak yang tinggi gula. Sebab, sekarang itu katanya saja sehat, tapi isinya gula semua," katanya.
Menurut Reisa, tak ada salahnya memasukkan pelajaran menjadi orangtua ke pelajaran reproduksi. Sehingga, tak sebatas reproduksi saja, tapi bagaimana hasil dari reproduksi tersebut.
"Hasil reproduksi itu kan manusia. Bagaimana cara merawat manusia itu juga penting, termasuk inisiasi menyusui dini (IMD) dan upaya-upaya lain agar bayi yang lahir sehat, tidak stunting," ujarnya.
Reporter: Aditya Eka PrawiraSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Remaja memiliki peranan penting dalam menurunkan angka stunting.
Baca SelengkapnyaStunting menjadi permasalahan serius yang mengancam sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Baca Selengkapnyauntuk mencegah stunting perilaku pola asuh orang tua kepada bayi dan balita perlu diperhatikan
Baca SelengkapnyaGenbest Talk yang diadakan di Kabupaten Toba merupakan bagian dari kampanye Genbest.
Baca SelengkapnyaMasalah malnutrisi masih mengancam masa depan Indonesia. Penting untuk mengetahui cara pencegahan dan penanganannya.
Baca SelengkapnyaPeriode Emas 1000 HPK penting dipahami sebagai salah satu upaya untuk menekan angka gagal tumbuh pada anak atau stunting.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan Business World, peringkat daya saing dari SDM Indonesia berada di ranking 45 dari 67 negara.
Baca SelengkapnyaIbu yang hamil di usia terlalu muda belum siap secara fisik dan mental sehingga bayi berisiko stunting.
Baca SelengkapnyaPola asuh menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi tumbuh kembang anak
Baca SelengkapnyaGenbest Talk di Kabupaten Tanah Datar ini adalah salah satu rangkaian dari kampanye Genbest.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan RPJMN 2020- 2024, prevalensi stunting ditargetkan turun hingga 14 persen pada 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkominfo mendorong generasi muda Pontianak melakukan aksi dan menjadi agen komunikasi pencegahan stunting.
Baca Selengkapnya