Mendengar pertengkaran orang tua bikin bayi mudah stres
Merdeka.com - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bayi yang sering mendengar pertengkaran orangtuanya menjadi lebih sensitif terhadap stres.
Peneliti Amerika menemukan bahwa otak bayi bisa menanggapi nada marah yang didengarkan, bahkan ketika mereka sedang tidur sekalipun. Otak bayi yang sangat lunak memungkinkan mereka menanggapi apapun yang terjadi pada lingkungan di sekitarnya dan pengalaman baru yang dialami mereka.
Namun, kelenturan ini dapat membuat bayi rentan terhadap masalah perkembangan, jika mereka mengalami stres yang ekstrem, seperti penyiksaan dan pengabaian. Sebagaimana dilansir Daily Mail (26/3), para peneliti dari University of Oregon menggunakan scan MRI untuk mempelajari otak dari 20 bayi ketika mereka sedang tidur.
-
Siapa yang terdampak saat bayi menangis? Selain itu, membiarkan bayi menangis terus-menerus juga dapat memengaruhi hubungan emosional antara bayi dan orang tua.
-
Bagaimana perubahan emosi ibu hamil? Perubahan hormon selama kehamilan mungkin menyebabkan fluktuasi emosi yang lebih intens pada wanita . Mereka mungkin mengalami perasaan gembira, cemas, dan sensitivitas emosional yang lebih tinggi dari biasanya.
-
Dampak apa yang terjadi jika bayi sering menangis? Menurut Dr. Leach, bayi yang sering menangis dalam waktu lama bisa menyebabkan beberapa gangguan pada perkembangan otaknya, seperti kesulitan belajar di masa depan.
-
Apa yang menyebabkan baby blues membuat ibu mudah tersinggung? Ibu-ibu baru yang mengalami baby blues sering kali menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung. Situasi yang sebelumnya tidak mengganggu dapat tiba-tiba memicu reaksi emosional.
-
Kenapa stres bisa terjadi pada ibu menyusui? Stres ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan hormon, kurang tidur, serta tekanan untuk memenuhi kebutuhan bayi.
-
Mengapa sensitivitas suara membuat seseorang stres? Ketika suara sehari-hari tampaknya menyebabkan stres yang luar biasa bagi Anda, mungkin Anda memiliki kondisi yang membuat Anda hipersensitif terhadap suara.
Sementara mereka tidur, peneliti mengamati otak bayi dengan menggunakan pemindai. Para bayi diberikan suara dari kalimat yang diucapkan sangat marah, agak marah, bahagia dan dalam nada netral.
Para peneliti menemukan bahwa bayi yang berasal dari rumah tangga yang sarat konflik menunjukkan reaktivitas besar untuk nada suara sangat marah di daerah otak yang terkait dengan stres dan regulasi emosi. Penelitian ini muncul setelah studi lain yang menunjukkan bahwa bayi tetap bisa dipengaruhi oleh stres ketika masih dalam rahim. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjadinya pertengkaran antara orangtua bisa sangat mempengaruhi kondisi mental anak.
Baca SelengkapnyaDampak membiarkan bayi menangis terlalu lama mungkin memang tidak terlihat langsung, namun bisa menjadi buruk jika kebiasaan ini tidak diperbaiki.
Baca SelengkapnyaTerjadinya overstimulasi pada bayi bisa menjadi suatu hal yang mengganggu sehingga penting untuk mengetahui cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaBentakan terhadap anak dapat menyebabkan beberapa dampak negatif. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan metode pengasuhan yang positif.
Baca SelengkapnyaOverstimulasi pada bayi dapat terjadi pada kehidupan sehari-hari, ketahui ciri dan dampaknya.
Baca SelengkapnyaStres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil yang dapat diabaikan, tetapi merupakan tanda bahwa anak sedang menghadapi tekanan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaKondisi stres yang dialami oleh anak dan remaja cenderung disebabkan oleh sejumlah hal yang perlu diektahui orangtua.
Baca SelengkapnyaTantrum adalah ketika seorang anak menunjukkan ledakan kemarahan dan frustasi yang tidak terkendali
Baca Selengkapnya