Mengalami obesitas saat hamil tingkatkan risiko keguguran
Merdeka.com - Wanita yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas ketika sedang hamil berkemungkinan lebih besar untuk mengalami keguguran, dibandingkan wanita dengan berat badan normal. Selain itu, risiko kematian bayi saat lahir atau memiliki bayi yang cacat lahir juga lebih tinggi jika ibu hamil mengalami obesitas.
Penelitian terbaru mengungkap bahwa risiko keguguran pada wanita yang obesitas bisa meningkat hingga dua sampai tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita berbobot normal. Meski begitu, angka risiko keguguran masih tergolong rendah.
Untuk penelitian ini tim Aune menganalisis 38 penelitian sebelumnya yang melibatkan sekitar 10.000 kasus keguguran, 16.200 kasus kematian bayi saat lahir, dan 4.300 kematian beberapa hari setelah dilahirkan. Hampir 11.300 bayi meninggal sebelum berusia satu bulan.
-
Kenapa perlu mengontrol berat badan saat hamil? Meski umum terjadi, namun kenaikan berat badan perlu dikelola dengan baik agar tak menimbulkan dampak kesehatan di kemudian hari.
-
Mengapa berat badan janin penting? Peningkatan berat badan janin yang optimal adalah bagian penting dari perkembangan janin, oleh karena itu, penting untuk terus memantau hal ini.
-
Kapan harus cek berat badan janin? Penting untuk melakukan pemantauan rutin selama kehamilan, termasuk pengukuran fundus uteri dan pemeriksaan ultrasonografi untuk memantau pertumbuhan janin.
-
Apa yang perlu dipersiapkan sebelum hamil? Persiapan Sebelum Hamil Mempersiapkan diri sebelum hamil merupakan langkah penting untuk meningkatkan peluang kehamilan yang sehat.
-
Kenapa penting untuk memperhatikan nutrisi ibu hamil? Dari banyaknya sumber bahan pangan, setidaknya ibu hamil mendapatkan nutrisi yang lengkap guna tumbuh kembang janin di dalam kandungan.
-
Mengapa penting menjaga berat badan? Setelah berhasil menurunkan berat badan melalui program diet, tantangan selanjutnya adalah mempertahankan berat badan agar tetap stabil. Banyak individu mengalami kesulitan dalam menjaga hasil diet yang telah dicapai, disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pola makan yang tidak teratur atau kembalinya kebiasaan lama. Namun, dengan menerapkan beberapa langkah yang tepat, kamu dapat mempertahankan berat badan tanpa harus menjalani diet yang ketat lagi.
"Bagi wanita yang sedang hamil sangat penting untuk mengikuti petunjuk agar menjaga berat badan mereka dengan baik selama kehamilan. Analisis ini menunjukkan risiko yang besar bagi wanita obesitas. Meski kematian bayi saat lahir masih tergolong jarang, namun efeknya bisa sangat besar pada ibu yang melahirkan," ungkap ketua peneliti Dagfinn Aune dari School of Public Health di Imperial College, Inggris, seperti dilansir oleh Health Day News (15/04).
Selain itu, data yang dimiliki peneliti juga menunjukkan bahwa mengalami kelebihan berat badan dan obesitas saat hamil meningkatkan risiko diabetes tipe-2, preeclampsia, tekanan darah tinggi, dan risiko cacat lahir. Semua keadaan tersebut secara tak langsung juga meningkatkan risiko kematian bayi saat dilahirkan.
Ahli lainnya, Dr Paul Cook dari Scott & White Specialty Clinic, Texas, menyetujui hasil penelitian ini. Menurutnya sangat penting bagi wanita untuk memperhatikan berat badan mereka sebelum memutuskan untuk hamil. Abai terhadap berat badan ketika hamil akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi ibu hamil yang hendak berpuasa selama bulan Ramadan, terdapat sejumlah hal yang perlu mereka perhatikan agar tidak mengalami masalah.
Baca SelengkapnyaLee Minjung yang hamil diusia 40 tahun lebih harus ekstra hati-hati menjaga kehamilannya
Baca SelengkapnyaSebelum merencanakan kehamilan, wanita penderita diabetes perlu untuk menstabilkan kondisinya terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaMemahami apa saja bahaya wanita obesitas akan semakin mendorong keinginan dan semangat untuk merubah pola hidup menjadi lebih sehat.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah tanda obesitas bayi dan cara penanganannya yang harus diketahui orangtua.
Baca SelengkapnyaHamil di usia tua (di atas 35 tahun), memiliki beberapa risiko terkait kesehatan ibu dan janin yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaHamil kebo adalah kondisi hamil yang gejalanya tidak disadari.
Baca SelengkapnyaDiabetes gestasional tidak hanya mempengaruhi kadar gula darah, tetapi juga dapat menambah risiko komplikasi selama dan setelah kehamilan.
Baca SelengkapnyaTekanan darah tingi dapat menempatkan ibu dan bayi pada risiko kesehatan selama kehamilan.
Baca SelengkapnyaApakah wanita merokok tidak bisa hamil? Berikut penjelasannya tentang pengaruh rokok terhadap kesuburan wanita dan kehamilan.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang hamil anak kembar, terdapat beberapa risiko yang bisa mengancam kondisinya.
Baca SelengkapnyaHipertensi selama kehamilan bukan hanya meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan janin.
Baca Selengkapnya