Mengapa Hepatitis Akut yang Kini Menyerang Masih Disebut Misterius?
Merdeka.com - Embel-embel misterius masih menempel pada hepatitis akut yang kini tengah merebak. Penyakit ini pertama kali muncul di Inggris dan saat ini terlah tersebar pada berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Dokter spesialis anak ahli pencernaan dan hati dari Rumah Sakit EMC, Sumardi Fransiskus, menjelaskan terkait hepatitis akut yang belakangan ini menjadi momok bagi anak-anak.
Menurut Sumardi, hepatitis merupakan proses peradangan di hati. Hepatitis sendiri berasal dari dua kata yakni hepar dan itis. Hepar artinya hati dan itis artinya proses inflamasi.
-
Bagaimana penyakit misterius ini menyebar? 'Tidak jelas kapan wabah ini dimulai karena akan tidak biasa bagi begitu banyak anak untuk terpengaruh begitu cepat,' Dan Silver, seorang pelapor ProMED.
-
Kenapa muncul wabah misterius ini? Para pejabat China dengan cepat memberikan penjelasan, menekankan masyarakat tidak perlu panik. Para pejabat mengaitkan peningkatan kasus penyakit mirip pneumonia ini dengan kombinasi patogen umum selama musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang ketat.
-
Dimana wabah misterius ini terjadi? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Di mana penyakit ini terjadi? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Nama Bahasa Inggris apa yang viral? Nama Bahasa Inggris untuk bayi laki-laki acap kali dicari sebagai referensi para orangtua yang sedang menyambut kelahiran sang buah hati di dunia.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
"Pada anak-anak sekarang itu terjadinya di hati kita agak aware karena proses hepatitis ini bersifat cepat sekali progresif artinya dari proses inflamasi pertama itu bisa ke fulminan, artinya gagal hati,” ujar Sumardi.
Jika kondisinya sudah fulminan, kata Sumardi, kemungkinan kematian tinggi. Sedangkan dari sisi penyebab, Sumardi mengatakan bahwa ada banyak hal yang dapat menyebabkan hepatitis. Sebelum hepatitis akut yang misterius, masyarakat sudah mengenal hepatitis A, B, C, D, dan E.
"Yang paling sering karena virus hepatitis A, B, C dan bisa juga karena obat-obatan seperti pasien-pasien yang minum obat tuberkulosis (TBC), lepra, mereka bisa juga hepatitis," ujarnya.
Namun, penyebab-penyebab di atas nyatanya tidak berkaitan dengan hepatitis akut yang kini sedang merebak.
"Jadi kita berpikir ini penyebabnya apa, kenapa sampai tidak lazim?," katanya.
Sumardi, menambahkan, organ tubuh biasanya memiliki enzim yang menjadi penanda lokasi masalah di tubuh. Pada hati, enzim yang paling terkenal adalah Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT).
Jika terjadi peningkatan pada SGPT, lanjut Sumardi, dokter akan langsung tertuju pada hati. Pada kasus-kasus di luar hepatitis akut, SGPT biasanya meningkat dengan tidak terlalu cepat.
“Sedangkan ini (hepatitis misterius) peningkatannya sangat cepat langsung 500. Makanya kita bilang hepatitis akut berat yang misterius.”
Membedakan dengan Hepatitis Sebelumnya
Sumardi juga menjelaskan cara membedakan hepatitis akut dengan hepatitis yang sudah dikenal sebelumnya yakni hepatitis A, B, C, D, dan E.
Orang yang terkena hepatitis A, B, C, D, dan E ketika dites maka akan positif dengan virus-virus penyebabnya. Namun pada hepatitis akut, pasien akan menunjukkan hasil negatif dari seluruh jenis hepatitis yang ada.
"Membedakan hepatitis yang ada dengan hepatitis yang sekarang, itu setelah kita tes hepatitis A, B, C hasilnya negatif," kata Sumardi.
"Ciri lainnya, kecepatannya cepat sekali seperti kasus yang di RSCM pada usia 2, 8, dan 11 tahun itu hitungannya dari 27 April hingga Mei itu sudah meninggal," Sumardi menambahkan.
Untuk itu, masyarakat perlu waspada jika anak mulai terlihat memiliki gejala hepatitis akut.
Beberapa gejala hepatitis akut yang terlihat dari pasien sebelumnya adalah sakit perut, diare, dan muntah, diikuti penyakit kuning yang ditandai dengan kulit atau bagian putih mata yang menguning.
Mengapa Menyerang Anak-anak?
Lantas, mengapa hepatitis akut menyerang anak-anak?
Menjawab pertanyaan tersebut, Sumardi mengatakan bahwa anak-anak adalah kelompok yang sedang dalam masa pertumbuhan sehingga sistem imunnya pun masih dalam perkembangan.
"Anak-anak ini kan dalam proses pertumbuhan ya, jadi sistem imunnya juga masih dalam perkembangan. Sistem imun di kita itu bisa maksimal pada usia 18 tahun. Makanya pasien meninggal adalah anak-anak usia dua bulan hingga 16 tahun," katanya.
"Di Indonesia yang terbaru itu meninggal usia dua bulan di Sumatera Barat. Anak-anak sedang dalam masa bertumbuh dan berkembang, semua organ sedang berkembang termasuk sistem imun sehingga imunnya masih terbatas," Sumardi menambahkan.
Selain sistem imun yang belum sempurna, anak-anak juga memiliki sistem kebersihan yang masih kurang. Misalnya, anak enggan memakai masker atau sering memasukkan jari ke mulut setelah memegang benda kotor.
"Karena kan anak-anak memang dalam fase oral jadi kemungkinan setelah dia menyentuh sesuatu dia memasukkan jarinya ke mulut, entah saat tumbuh gigi ia ingin selalu meraba giginya atau alasan lainnya," ujarnya.
Kemungkinan ketiga yang dapat menjadi alasan hepatitis akut menyerang anak adalah dugaan timbulnya varian baru.
"Penelitian di Inggris menunjukkan dari 224 pasien 74 persennya diduga disebabkan adenovirus. Kalau kita teliti, sebetulnya adenovirus itu adalah virus yang tidak pernah menyerang hati tapi pencernaan dan saluran napas. Jadi ini agak aneh, tapi memang ditemukan pada pasien," katanya.
Adenovirus sendiri memiliki lebih dari 50 tipe dan tipe yang ditemukan pada pasien hepatitis akut adalah tipe 41. Penyebaran adenovirus tipe 41 biasanya melalui mulut dari makanan yang terkontaminasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa, 10 Mei, bahwa 348 kemungkinan kasus hepatitis akut yang misterius telah diidentifikasi.
Di waktu bersamaan penelitian tentang peran potensial adenovirus dan infeksi COVID-19 semakin meningkat.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan hipotesis utama tetap yang melibatkan Adenovirus.
"Jadi sebaiknya menghindari makanan yang kurang bersih, makan barengan itu bisa kita hindari dan juga untuk pemakaian protokol kesehatan yang sudah kita lakukan itu jangan ditingalin ya," tandas Sumardi.
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lebih dari 350 juta orang di seluruh dunia menderita hepatitis
Baca SelengkapnyaHepatitis adalah salah satu penyakit yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat, tapi sayangnya, masih banyak kesalahpahaman & mitos yang berkembang tentang ini.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaHari Hepatitis Sedunia merupakan kesempatan untuk mengedukasi masyarakat tentang berbagai jenis hepatitis serta dampak yang ditimbulkannya terhadap kesehatan.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTuberkulosis merupakan tantangan yang masih dihadapi oleh Indonesia hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaTemuan ini dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaMinum air hangat dianggap sebagai salah satu kebiasaan sehat. Padahal, salah konsumsi bisa berdampak buruk.
Baca SelengkapnyaTemuan sementara, penyebab utama pneumonia misterius di China adalah mycoplasma.
Baca SelengkapnyaMunculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.
Baca Selengkapnya